SM - 54. Si Pengrusuh Di Pagi Hari

26K 5.3K 525
                                    

Bibir Seline bersenandung mengikuti lagu yang terputar di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibir Seline bersenandung mengikuti lagu yang terputar di ponselnya. Tangannya dengan telaten meratakan moisturizer ke wajahnya. Saat ini dia sedang memakai skincare pagi, kegiatan rutin yang selalu dia lakukan sebelum pergi ke sekolah.

Tangan Seline bergerak menutup pot cream lalu beralih meraih sunscreen. Sunscreen sangat penting untuk melindungi wajahnya dari sinar matahari. Apalagi nanti upacara yang lamanya biasanya sampai 1 jam.

Seline tidak ingin wajahnya memerah jika dia tidak memakai sunscreen karena kulitnya termasuk sensitif. Kena panas sebentar atau dibaperin sedikit saja pasti memerah.

"Sel, siapin buku gue dong! Gue baru bangun, mau mandi! Nggak sempet kalau nyiapin sendiri!"

Teriakan seseorang dari kamar sebelah membuat wajah semringah Seline seketika berubah menjadi datar. Dia memejamkan mata dengan mengambil nafas dalam-dalam mencoba sabar.

Ini bukan pertama kalinya orang itu menyuruh Seline seenak jidat. Sudah 2 hari ini Seline menjadi babu di rumahnya sendiri. Garrel benar-benar memanfaatkan keadaan dengan baik. Jika sebelumnya Seline hanya menjadi babunya saat di sekolah saja, mungkin di rumah juga tapi hanya sekedar mengerjakan tugas. Namun, sekarang tidak. Garrel menjadikan Seline babu di rumah dan juga di sekolah.

Mereka yang saat ini tinggal bersama membuat Garrel semakin punya banyak waktu untuk menyuruh-nyuruh Seline sesuka hatinya, seperti menyiapkan makanan untuknya atau membuatkannya minuman. Padahal ada pembantu yang bisa Garrel suruh, tapi dia lebih suka menyuruh Seline.

Seline beranjak dari kursi kecil yang sedari tadi dia duduki dengan kasar setelah melirik jam dan mendapati jam sudah menunjukkan pukul 06.20 menit, sedangkan masuknya hari ini pukul 06.45 menit, lebih awal dari biasanya karena upacara.

Tidak ada yang bisa Seline lakukan selain menuruti perintah Garrel yang memintanya menyiapkan buku cowok itu jika dia tidak ingin terlambat karena mereka bahkan belum sarapan juga.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali dan tidak mendapat jawaban, Seline masuk ke dalam kamar yang Garrel tempati. Suara gemericik air menandakan jika cowok itu sedang mandi. Langsung saja Seline menghampiri tas cowok itu yang tergeletak di atas ranjang.

"Jadwalnya ada di mana?!" tanya Seline dengan suara keras agar Garrel bisa mendengarnya.

"Ada di galeri! Cari aja di folder WhatsApp Images! Passcode-nya masih yang lama!" sahut Garrel dengan berteriak juga.

Bola mata Seline reflek berputar. Tidak cukup hanya menyuruhnya menyiapkan buku, Garrel juga menyuruhnya mencari gambar jadwal pelajaran di galeri ponselnya.

Tanpa banyak berpikir Seline memasukkan angka yang sudah dia hafal di luar kepala. Dia langsung membuka galeri dan mencari gambar yang berisi jadwal pelajaran Garrel setelah ponsel Garrel terbuka.

Setelah mengetahui jadwal pelajaran Garrel, Seline mengembalikan ponsel Garrel ke tempat semula, di atas nakas. Dia beralih ke meja belajar yang terdapat buku-buku Garrel di atasnya. Ternyata cowok itu niat juga menginap di rumah Seline hingga membawa serta buku-bukunya. Seline kira dia hanya membawa baju saja.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang