This part special Prabaswara's Point Of View
•••Menjalani hubungan lebih dari satu dekade dan menikah sembilan tahun lamanya dengan Gistara membuat saya sangat mengenalnya. Saya mengetahui kebosanannya, maka saya tak peenah mau mengekangnya dan membiarkannya bekerja untuk membuang rasa bosan. Awalnya saya pikir keputusan itu adalah hal yang benar, tapi saya salah. Gistara perlahan berubah.
Gista kini bukan lagi Gistara yang saya kenal, atau sebenernya saya tak mengenalnya dengan baik? Dia menjadi mudah emosi dan lupa bahwa dia punya keluarga. Awalnya saya mencoba memakluminya karena dia sedang mulai beradaptasi dengan kehidupan yang baru. Tapi ternyata saya salah lagi, dia berubah karena hal lain.
Semua membuat saya memandang Gista dengan berbeda. Saya tak lagi melihat Gista sebagai istri saya. Dalam benak saya, saya telah menceraikan Gistara secara agama, meski belum saya lontarkan di depannya langsung.
Saya benci pengkhianatan dan selingkuh merupakan pengkhianatan. Selingkuh bagi saya adalah hal paling menjijikkan dan istri saya melakukan perselingkuhan dengan Narendra Katara, atasannya di kantor. Ah, pasti banyak yang bertanya, dari mana saya tahu?
Hal mudah, mereka sering jalan berdua di tempat umum dengan risiko yang saya bisa lihat. Bodohnya lagi, mereka melakukan check in hotel setelah menemui klien yang merupakan teman saya, Deas. Dari mana saya tahu, Deas yang mengabari saya waktu itu dan karena Deas sedang dalam keadaan senggang, saya menyuruh mengawasi gerak-gerik mereka. Ya, sebagai CTO jelas pekerjaan saya bukan hal yang mudah untuk ditinggal, maka saya meminta tolong pada Deas. Dan trik murahan mereka menumpahkan air minum secara sengaja adalah hal yang membuat saya tak lagi mau menyentuh Gista.
Saya tak suka berbagi milik saya. Saya tak akan mempermasalahkan masa lalu orang lain, tapi jika Gista melakukan itu saat dia berstatus istri saya, maka saya merasa jijik dengan dia. Ini bagaikan, saya mempunyai balon yang telah saya tiup, lalu ada orang lain meniupnya juga, maka saya tidak mau meniup balon itu lagi dan memilih memberikan balon itu pada orang lain.
Gista telah menodai komitmen dengan saya, maka saya tidak sudi untuk sekadar bersentuhan secara sengaja ataupun tidak sengaja. Saya selalu menjaga jarak dari Gista setelah kejadian itu.
Saya sudah curiga dari awal dengan Narendra sejak saya bertemu pertama kali. Lelaki itu mata keranjang, jelas terlihat saat dia menatap Gista dengan minat. Saya kira Gista tak akan tergoda, tapi Gista terjerumus sampai saat ini. Saya bahkan tahu awal mereka memulai hubungan gila itu. Mereka yang memang gila berciuman di kamar mandi kafe milik istri Narendra. Saya tahu dari Chintia. Jangan kira saya bodoh, saya juga meminta tolong Chintia untuk mengawasi Gista. Dia dengan suka rela melaporkan apa yang dia lihat, karena dia juga tak percaya dengan Narendra, si penjahat kelamin itu.
Saya tak mau gegabah langsung emosi. Saya bukan tipe seperti itu. Saya lebih suka beemain terlebih dahulu. Permainan dimulai saat saya menyiapkan dekorasi romantis untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke sembilan. Katakan saya bodoh, menyiapkan semua itu di saat saya tahu Gista akan menghabiskan malam di apartemen selingkuhannya itu. Dari mana saya tahu, jelas selain Chintia, saya mengenal dengan baik Felicia, calon istri sekretaris saya.
Selain itu, setelah Gista pulang dari dinas ke Surabaya bersama Narendra, saya melihat dia di restoran yang sama dengan saya, Alindra dan Gilang. Saya melihat dua manusia sedang dimabuk kasmaran. Bahkan Alindra melihatnya dan saya harus menjelaskan untuk Alindra pura-pura tidak tahu.
Terlalu mudah untuk memata-matai Gista. Saya punya koneksi luas. Sebagai CTO, selain membuat program dan merencanakan teknologi, saya juga memiliki jiwa bisnis. Saya sering menganalisis keuntungan dari teknologi baru yang akan dikembangkan dan harus mendapatkan untung, dengan dana minimal hingga memperoleh hasil maksimal, sehingga relasi saya di mana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang [Completed]
Chick-LitCompleted ✓(09/02/21 - 17/04/21) Pernikahan yang bahagia adalah impian setiap manusia. Seperti pernikahan Gistara Ganeswara dan Prabaswara Mahatma. Pernikahan yang sudah berjalan hampir sembilan tahun itu awalnya baik-baik saja, hingga satu masalah...