Sudut Pandang

7.9K 223 46
                                    

Serangkaian kejadian yang menimpaku menjadi sebuah pelajaran hidup yang luar biasa. Selama setahun ini, setelah aku resmi bercerai dari Praba benar-benar merubah hidupku. Aku berjuang pontang-panting sendiri. Meski dengan susah payah, setidaknya kini aku bisa berdiri dengan kakiku sendiri.

Aku mengalami banyak kesulitan selama ini. Bakery yang diberikan Praba padaku tidak menghasilkan untung apa-apa saat itu, ditambah aku yang berstatus pengangguran. Nasibku yang terlunta-lunta karena sulitnya mencari pekerjaan. Benar-benar aku seperti memulai semuanya dari nol. Sampai hampir setengah tahun aku tak menghasilkan apa-apa, hingga aku bisa mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan konveksi kecil-kecilan sebagai telemarketing.

Gajinya benar-benar tak seberapa. Belum lagi masalah bakery yang ingin sekali aku jual karena hanya mengalami kerugian. Tapi perlahan aku bangkit. Meski tak bisa seperti zaman aku masih menjadi istri Praba, tapi setidaknya aku masih bisa menghidupi diriku sendiri. Aku perlahan mempelajari tentang usaha bakeryku. Pemasaran yang aku lakukan mulai membuahkan hasil. Kinerjaku di perusahaan konveksi juga mulai membaik. Banyak mendatangkan pelanggan.

Kini aku menjadi orang yang benar-benar kehilangan banyak waktu. Pekerjaan dan bakery menyita banyak waktuku. Aku menjadi sibuk setiap harinya, tapi hari ini, aku bisa bersantai di akhir pekan ini. Aku mengaktifkan mode pesawat di ponselku agar bosku tak menghubungiku di akhir pekan seperti ini. Gaji tak seberapa, tapi bekerja tanpa kenal waktu. Memang nasib karyawan kelas bawah.

Pagi ini, kugunakan waktuku untuk bersantai di sebuah kafe milik sapah satu kenalanku. Aku duduk di meja yang sedikit tersembunyi. Aku memilih menghabiskan waktu dengan membaca buku tentang bisnis, ditemani secangkir kopi, roti bakar dan tak lupa telingaku kusumpal dengan earphone.

Jelas, suasana tenang ini sesuai harapanku, sampai suara-suara orang ribut bisa menembus ke gendang telingaku yang padahal sudah aku sumpal dengan earphone. Dengan kesal kulepas earphoneku dan kutolehkan kepalaku ke arah sumber suara. Aku berdecak sebal. Sepertinya tak ada tempat lain untuk bertengkar masalah rumah tangga saja sampai memilih di kafe. Apa rumah mereka roboh?

Aku cukup mengenali kedua manusia yang bertengkar itu. Yang laki-laki tampak pasrah dengan omelan sang wanita. Aku tertawa dalam diam. Sudah lama juga aku tak melihat wajah lelaki itu, sudah lebih dari setahun. Lelaki paling berengsek yang pernah aku kenal, siapa lagi kalau bukan si buaya Narendra?

Narendra sedang disidang Alma. Aku hanya menyaksikan dengan seksama pertengkaran itu. Ini seru, bisa-bisanya mereka kepikiran bertengkar di kafe. Apa tak ada tempat lain yang lebih baik? Ah, tapi tak apa, aku menikmatinya.

"Sudah berapa kali aku bilang, stop buat selingkuh lagi! Tapi kamu tetap selingkuh, Mas!" teriak Alma yang sepertinya sudah tak peduli dia sedang berada di mana.

"Aku nggak selingkuh, Al. Kamu cuma salah paham!" Dasar buaya. Masih saja dia berusaha ngeles.

"Nggak selingkuh? Kenap masuk hotel?" seru Alma dengan menggebu. "Kalau bukan karena papa, aku udah ceraiin kamu dari dulu, Mas! Dan kini aku nggak peduli lagi sama papa. Dia pasti terima dan aku pastikan, kamu nggak akan dapat apa-apa dari perceraian ini!"

Aku masih menunggu hasil akhir dari drama ini. Aku senang menjadi penonton. Dulu Narendra membuang aku dengan semau dia, sekarang dia dibuang istrinya. Ini sungguh lucu.

"Al, jangan gitu! Kita nggak bisa cerai! Aku nggak mau!" Narendra kini dengan wajah melasnya tampak memohon-mohon.

Kini aku melihat Alma tertawa. "Mau kamu mohon-mohon di kaki aku, aku nggak peduli. Lagian buaya buntung kayak kamu ini pantas dilenyapkan. Kamu harusnya sadar diri, Narendra! Kamu itu siapa? Kamu hanya salah satu gelandangan beruntung yang dipungut papa aku terus disekolahin. Terus dijadiin mantu sama papa aku, tapi kamu malah nggak tahu diri dengan suka berselingkuh. Setelah ini aku pastikan kamu nggak punya apa-apa lagi!"

Sudut Pandang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang