Good morning guyss, azek back lagi:)
Enjoy zzzz
Setelah dua hari di negara orang Hyunjin sama Nakyung pulang, Hyunjin mengantarkan Nakyung pulang setelah itu mampir di cafe nya sebentar.
"Heejin-ah!"
Heejin menengok dan berdiri,"Udah pulang? Gak bilang Ryujin."
"Udah barusan aja, kamu sendiri?"
"Tadi sama Hyejoo tapi sekarang udah pulang."
"Ouh, mau jalan-jalan?"
"Kamu gak cape?"
"Tadi iya sekarang udah nggak, kajja." Hyunjin mengulurkan tangannya, ini sudah malam sedikit aman jika mereka berjalan hanya menggunakan masker.
Mereka berjalan kaki menelusuri setiap taman yang sepi itu.
"Heejin-ah-----"
"Emm?"
"Aniya, cuma manggil."
"Hyun, sekarang semuanya jadi rumit yah."
"Waeyo?"
"Emm------"
"Soal post an ig aku waktu itu, kamu tau siapa?"
"Nee, Nakyung kan? Aku kan ikut anter kalian ke bandara."
"Majayo, tapi aku sama Nakyung gak ada apa-apa kok kita cuma temen doang kayak aku sama kamu sekarang:)"
"Nee."
"Heekkie, ada yang mau aku tanyain sama kamu."
"???"
"Kamu kan pacar Yerim dan sebelumnya kamu pacar Hyejoo dan sekarang mereka ada semua, apa itu gak sakitin hati mereka?" Heejin menengok menatap Hyunjin.
"Maksud kamu gini, gimana aku jalanin hubungan semua ini gitu kan?" Hyunjin mengangguk pelan.
"Apa itu penting buat kamu?" tertohok, Hyunjin sadar itu harusnya dia tidak bertanya privasi Heejin.
"Makasih udah peduli sama hidup aku, tapi aneh deh waktu kita pacaran kamu gak pernah peduli sama aku kenapa sekarang kamu gini? Ada apa?"
"Mianhae."
Heejin berhenti dan menahan lengan Hyunjin,"Aku ini apa sih buat kamu dulu? Kamu dulu gak pernah peduli bahkan apapun yang aku lakuin Hyun."
"Ya kamu pacar aku lah-----"
"Cuma buat status kamu? Buat temenin hati kosong kamu? Dan waktu kamu bosen aku dibuang?"
Hyunjin menggeleng,"Aniya, aku gak pernah berfikir gitu Heekkie aku khilaf."
"Khilaf? Oke sama aku juga khilaf macarin dua orang dan aku baru sadar sekarang kalo aku khilaf."
"Heekkie------"
"Seenggaknya sekarang kamu tau jawaban pertanyaan kamu tadi."
"Nee aku tau, kamu diposisi serba salah aku rasain itu."
"Iya itu yang aku rasain dulu rasanya mau biasa aja tapi sulit tapi yaudah sesulit atau sesakit apapun aku dulu juga kamu gak tau itu."
"Saranghae." gumam Hyunjin sangat pelan.
Nado Saranghae-Heejin
Hyunjin memutar tubuh Heejin agar menghadap dirinya, memegang kedua bahu Heejin dan menatap nya lama.
