💞 [12 April 2021] Kedalaman Informasi dengan Riset

79 10 4
                                    

Assalamualaikum!

Hai, kembali lagi dengan Ana Latifa di sini (Ngangkat tangan dengan gaya ngelap kaca🤧)

Akhirnya aku punya sesuatu yang ingin dituangkan ke sini yaitu soal RISET dalam membuat cerita.

Penulis-penulis senior atau editor kalau mengomentari cerita pasti selalu ngasih masukan untuk 'riset lebih dalam lagi', 'riset dulu sebelum memulai cerita biar nggak cacat logika.' 'Coba riset lagi.'

Riset-riset-riset!

Riset itu apa, sih?

Dalam KBBI Riset artinya penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik;

Intinya ngumpulin banyak informasi untuk mendapatkan fakta baru.

Nah, yang ingin aku bagikan di sini adalah kenapa riset itu penting?

Ya, karena sefiksinya cerita harus tetap masuk akal, bisa diterima logika, dan tidak menyimpang dari nalar.

Padahal artinya sama-sama aja. Masuk logika.

Riset itu juga berguna untuk membuat tulisan kita semakin 'kaya' informasi. Misal kita nulis soal basket, ya risetlah tentang gaya melempar, aturan main basket, berapa jumlah per tim, ada lomba apa aja, dan kawan-kawannya.

Jangan sampai saat cerita kamu dibaca sama pebasket, dan nggak bisa diterima sama pebasket tersebut karena aturannya kamu ngarang sendiri.

Jadi riset itu penting, 'kan?

Terus dengan riset pula, penulis jadi bisa mengangkat sesuatu yang biasanya jarang diangkat sama cerita yang lain. Kayak penyakit mental misalnya, yang kebanyakan orang tahu ya depresi/suicidal thought. Padahal penyakit mental banyak banget.

Tahunya dari mana? Ya karena nyari tahu tadi.

💞

Terus, kapan sih kita harus riset?

Ada yang bilang harus riset keseluruhan dari awal. Kalau senyamannya aku ya riset hal-hal yang diperluin aja.

Jadi kalian bikin cerita dulu pakai informasi semampunya, habis itu riset lebih dalam tentang hal-hal yang bakal ada atau terjadi di cerita kita.

Kalau ternyata logikanya nggak masuk sama konsep cerita kita di awal ya jangan paksain fakta sama khayalan kamu nanti kamu pusing sendiri. Jadi coba ubah alurnya yang sesuai sama hasil riset tersebut.

Aku juga sekarang sedang mengalami mengubah adegan cerita karena di saat riset ternyata ada hal-hal yang nggak memungkinkan adegan yang kuinginkan terjadi.

Jadi terpaksa harus ubah adegan, setting waktu, tempat, dll. Dan malah nambah adegan baru biar alurnya masuk akal.

Jadi biasanya yang aku utamain riset konflik utama. Jangan sampe konflik utama kita nggak dipikirin di awal, nanti kalau ada yang nggak sesuai fakta yang ada, malah stres ngubah alurnya.

Kalau riset kecil-kecil kayak ukuran rumah, desain bangunan, nama jalan, nama menu-menu makanan, misalnya, ya itu bisa sambil jalan nulis cerita.

Tapi untuk konflik utama, wajib riset di awal. Biar nggak cacat logika sama alurnya nyambung gitu.

Ini ada hasil SS demi riset nulis cerita aowkwk

Only DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang