Hiyak judulnya ngegas banget ya muehehe...
Seperti judulnya, di Only Diary kali ini aku ingin menceritakan karya-karya aku yang kebanyakan Teen-Fiction tapi minim unsur cinta-cintaan. Pokoknya bagi kalian yang udah baca, pasti jarang banget nemu lovey-dovey antar tokoh. Kalau nemu, itu berasa mahal banget. Karena jarang sekali wkwk.
Tokoh-tokoh aku telanjur sibuk ngejar mimpinya, beresin konflik eksternal maupun internalnya. Nggak ada waktu buat cinta-cintaan.
Kenapa?
Karena aku kurang suka baca cerita remaja yang full cinta-cintaan. Aku selalu nulis apa yang ingin aku baca. Dan karena aku nggak ingin baca cerita kayak gitu ya aku nggak bisa juga nulisnya. Kayak mentok. Buntu aja nggak bisa mikir.
Misal cerita A ketemu B nanti mereka jadian, sayang-sayangan, jahil-jahilan, terus putus? Galau-galauan? Minta balikan? Terus nikah? Terus apa? Happy endingnya kalau mereka nikah doang ya?🤣
Aku nggak ngerti nulis cerita kayak gitu. Nggak kebayang aja dari awal ampe akhir misalnya galau mulu karena nggak bisa balikan. Jadi kalau kalian sedang mencari kisah remaja ringan yang mainstream, yang nyeritain cewek cowok berantem tanpa alasan, ya nggak bakal nemu di karya aku.
Cerita pertama aku aja tentang dokter yang suka ngediemin pasien yang lagi sekarat. Yang harusnya dioperasi, dia diemin sampe mati dengan sendirinya. Cerita pertama lho ini😂
Tapi aku penganut paham, "Semua pasti ada alesannya. Nggak ada yang tiba-tiba. Sekalipun itu fiksi tetap harus masuk akal."
Aku selalu pengen beda dari yang lain. Kalau jamannya tren make ini, pasti aku nggak ikutan. Pas udah nggak tren, aku baru nyari. Ada yang sama?
Jadi kalau kalian merasa bosen dengan cerita yang beredar di wattpad, kalian berada di lapak yang tepat aowkwk.
Kisah-kisah yang aku bawa kebanyakan dari kisah nyata dan orang-orang di sekitarku. Bahkan bercermin dari diri aku sendiri. Sekalipun itu fiksi, aku selalu ingin membuat tokoh aku se-real mungkin.
Yang nggak sempurna. Yang pasti punya masalah. Yang kadang mereka nggak mampu ngatasin masalah mereka sendiri. Selayaknya remaja yang kadang terombang-ambing. Masih bingung mereka mau gimana.
Aku ingin merangkul dan menggenggam tangan orang-orang yang merasa hal yang sama, lalu bilang, "kalian nggak sendiri." Ada banyak orang yang merasakan hal serupa, tokoh-tokoh aku adalah perwakilan dari mereka semua. Dan aku harap mampu membuat orang yang tidak merasakan hal yang sama, jadi mengerti dan bisa memperlakukan orang yang sedang punya masalah dengan benar tanpa makin melukai mereka, termasuk aku :)
Aku juga masih di tahap belajar menulis dengan baik dan benar. Masih amatir. Tapi untuk tulisanku, aku nyoba untuk nggak main-main. Aku selalu riset ini itu karena aku juga termasuk orang yang ingin membaca karya yang tidak asal ditulisnya. Dan ingin mendapat kesan setelah membaca cerita, nggak cuman baca aja.
Udah banyak lah cerita cinta-cintaan anak remaja yang kadang menyematkan hobi ini atau itu tapi sekedar tempelan aja. Aku kurang suka sih, makanya di beberapa cerita aku yang membahas ekskul musik, pemainnya beneran jadi penyanyi, ekskul renang, beneran berjuang untuk jadi juara lomba renang, maupun yang punya ekskul sinematografi, beneran berjuang buat memenangkan festival film.
Dan dari perjuangan mereka yang mempunyai alasan berbeda-beda itu, bisa memberikan makna yang luar biasa kalau diamati lebih dalam lagi. Nggak sekedar remaja yang meraih mimpi terus berhasil teriak hore. Nggak. Bener-bener ada lika-likunya yang bagi aku itu jarang sih aku temuin di cerita remaja, di wattpad terutama ya.
Dan aku selalu ingin nyoba menggambarkan hal itu. Suka gemez biar ngehalu tokoh tuh ada faedahnya wkwk. Bukan karena dia badboy atau holkay, tapi emang karena karakter dan gimana mereka menyikapi suatu masalah :)
Intinya, aku nggak suka sama cerita yang memasukkan unsur hal tertentu, tapi cuma tempelan aja. Nggak dibahas lebih dalam gitu. Kalau berani bawa tokoh seorang atlet, yah pasti pengetahuannya udah setara ma atlet yang nggak itu-itu aja dong. Secara, dia bergelutnya bener-bener di bidang itu.
Walaupun aku masih banyak juga kekurangan detail di cerita, tapi aku selalu mengusahakan yang terbaik. Kalau kata orang, masih kurang. Seenggaknya aku puas untuk diri aku sendiri. Capek ngikutin kata orang mah, nggak akan ada habisnya. Kan yang sebel baca cerita kurang detail, aku sendiri. Ya aku mencoba memuaskan diri aku sendiri😂
Dan kalau cerita itu diterima, aku akan sangat bersyukur apalagi kalau sampai ada yang bilang bener-bener dapat diambil hikmahnya. Wah, bersyukur banget deh. Semoga jadi amal kebaikan :)
Kalau kalian sendiri, suka cerita remaja yang kayak gimana?
Love,
Onlyana
29 April 2020Post: 30 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Diary
RastgeleKetika Kata Bercerita~ Hanya tulisan suka-suka milik Ana agar tak lagi sesak di kepala. ©Copyright Onlyana 2020