Hai? Aku kembali😂 Lama gak saling sapa ya?
Alhamdulillah aku baik-baik aja dan semoga kalian yang membaca ini pun selalu dalam keadaan baik-baik saja...
Sebelumnya aku ingin minta maaf sekaligus berterima kasih atas perhatian kalian sampai menanyakan di media sosialku mengapa naskah sampai ditarik semuanya, ada apa denganku, dll... Makasih banget, aku bener-bener ngerasa beruntung kenal sama kalian melalui perantara tulisan...
Aku punya alasan kenapa naskah ditarik semua dan mungkin tidak akan pernah aku posting kembali. Alasannya mungkin terdengar sepele, tapi itu menyangkut hal yang gabisa aku anggap sepele...
Jadi gini ceritanya...
Semingguan sebelum aku menarik semua naskah di wattpad, ada seseorang yang mengingatkan aku bahwa tulisan aku nggak mencerminkan seorang muslim yang bercerita karena dia melihat ada adegan kecil pegangan tangan and hugging.
Aku awalnya pun nggak terima karena itu bukan inti dari tulisan kan ya? Ceritaku semua berfokus pada konflik internal tokohnya, tapi ya memang hubungan antara laki-laki dan perempuannya tidak sesuai syariat islam...
Nasihat orang itu halus, nggak kasar dan membuat aku berpikir dan bertanya kembali ke dalam hati, perkataan dia nggak salah, loh... Mau didebatin seperti apapun ya itu salah. Adegan itu salah dan secara nggak langsung aku membuat pembaca memvisualisasikan hal tersebut di pikiran mereka.
Itu landasan yang bikin aku sedikit malu sama tulisan aku sendiri.
Jauh sebelum hari itu tiba, aku selalu berdoa persis kayak gini, "Ya Allah, kalau tulisanku memberatkan timbangan amal buruk hamba, maka jangan pernah izinkan tulisan hamba terbit."
Dan ya... nggak ada yang terbit kan satu pun? Hampir terbit aja semuanya.
Secara nggak langsung bertahun-tahun aku punya keraguan dalam hati, boleh nggak menulis cerita seperti ini dan sebagainya... Aku dulu mengejar agar cerita aku dibaca oleh semua kalangan jadi memang nggak memasukkan unsur agama di sana. Jujur, lama-lama aku terlena dan memperbolehkan hal yang sebenernya nggak akan aku lakukan juga di kehidupan nyata. Karena aku tahu aturan-Nya.
Dan hal itu bikin aku sedih. Pantes aja kadang aku suka merasa malu buat mengakui bahwa aku seorang penulis pada orang-orang di sekitar aku. Malah aku mau mereka nggak usah baca aja sekalian, ya karena itu... Orang-orang itu pasti kaget kok tulisannya seperti ini... walaupun insyallah aku nggak pernah berniat nulis hal-hal yang buruk. Terlena aja ama drakor (Yang skrg udah ga ditonton lagi) dan hal-hal yang menarik perhatian pembaca...
Oleh karena itu aku memutuskan ingin nulis sesuatu yang aku harap diridhai-Nya. Murni karena keinginan aku sendiri. Aku takut selama ini waktu aku terbuang sia-sia untuk hal yang nggak bernilai di mata-Nya.
Dan tahu? Cuma selang semingguan setelah aku mantapin hati, aku pelajari novel-novel islami tuh gimana, aku juga mulai nyari ide tulisan, tiba-tiba ada kabar bahwa ada kesempatan salah satu naskah bisa terbit.
Duar!
Baru aja aku mutusin buat ninggalin naskah lama dan langsung ada kesempatan terbit...
Rasanya galau banget. Aku sayang naskah aku. Perjuangan nulis juga nggak sebentar, tapi aku udah mantep nggak mau berurusan lagi sama naskah yang lama.
Jadi aku nggak mau itu terbit... alasannya: aku takut itu jadi dosa jariyah yang kalau terbit susah diilangin jejaknya. Nggak mungkin tiba-tiba aku minta buat bakar buku yang udah pada dibeli sama pembaca kan? Wkwkwk. Kalau masih di platform tinggal dihapus atau diunpub...
Cerita yang mana? Ceritaku di akun yang lain :)
Kejadian itu kayak pertanyaan dari Allah yang dihunus tepat ke jantung. "Serius nggak hijrahnya?"
Duh, bayangin aja... tawaran itu menggoda banget, aku pasti bilang ya dengan mudah sebelum prinsip di diri aku berubah. Tapi alhamdulillah aku berhasil lewatin hal itu dengan mantap berani bilang. Aku nggak mau cerita itu terbit.
Sempet nangis juga karena sedih aja... Terbit kan udah cita-cita semua penulis ya... Tapi alhamdulillah sekarang udah biasa aja...
Dan ternyata belum sampai di sana gais...
Sekitar sebulan sebelumnya kan aku udah daftar dan lolos di event Gramedia Writing Project ya... Dari ribuan peserta cuma 50an kepilih dan aku salah satunya. Lalu ada seleksi naskah oleh mentor/editor di penerbit-penerbit yang bergabung di event itu yang menilai naskah aku dan memberikan kesempatan pada peserta yang lolos untuk merevisi tulisannya...
Aku udah mantep, lupain aja lagian ceritanya nggak bakal sebagus yang lain... Aku yakinin diri untuk ngelupain naskah itu sampai aku galau lagi astagfirullah karena hasil review dari mentor (entah penerbit mana yang nilai yang jelas anaknya Gramedia. Ada 6 penerbit di event ini) yang nggak sefatal itu...
Ada beberapa yang lain itu sampai diminta ngubah POV, ngubah ending, konflik kurang greget, memperbaiki tulisan dan mengurangi typo, dll... Melihat hasil review ceritaku alhamduliilah aku bersyukur banget si...
Hasil reviewnya kayak gini...
Gak fatal-fatal amat, 'kan? Paling diperbaiki bab-bab akhir aja biar nggak terlalu padat sama dialog intensnya.
Tahu hasil review yang alhamdulillah ada poin plusnya, aku sempet nangis walau cuma setetes, nyesek aja, tapi aku percaya apa yang di sisi Allah itu lebih baik... Yaudah deh aku ikhlaskan naskah itu dan nggak ngumpulin revisiannya biar keitung mundur dari event...
Nggak semua bisa lolos event Gramedia, penerbit impian aku... Pengen banget ada naskah yang bisa terbit di sana dan aku buang kesempatan yang mungkin tinggal selangkah lagi... Wallahualam... Mungkin aku cuma kepedean aja wkwk...
Kemarin sempet diskusi terus ada yang mengusulkan solusi untuk menghapus aja adegan yang bermasalah itu biar ga melanggar apapun gitu kan... Sayangnya nggak bisa😂 Karena aku nggak pernah masukin adegan tanpa alasan... Kalau dihapus, inti ceritanya juga ilang... Jadi aku mutusin ya satu-satunya cara cuma nulis aja naskah baru dan lupain yang lama...
Sekarang, alhamdulillah aku lebih tenang dan lebih bangga mengatakan pada orang-orang aku ini penulis karena tulisanku juga berubah... Apa yang aku sampaikan, jadi terus mengingatkan aku pada Sang Maha Pencipta...
Jadi, yah ... semua orang punya kisah hijrahnya masing-masing... Aku perlu ditegur seperti ini dulu biar sadar gitu ya... Aku ngerasa doa aku selama ini akhirnya mendapatkan jawabannya... Jadi ngerasa susah terbit ya karena doaku sendiri wkwk.
Aku tahu dengan berpindah haluan dari yang sebelumnya nulis tuh nggak bawa agama, sekarang jadi bakal selalu melibatkan agama, pasti akan berefek entah besar atau kecil... Tapi aku cukup berharap apa yang aku sampaikan melalui tulisan tetap bisa diambil manfaatnya...
Jadi, nggak apa-apa kan kalau naskah cerita lamaku nggak ada yang terbit? Aku sangat menghargai dan berterima kasih pada orang-orang yang bilang menunggu cerita aku terbit, maaf mengecewakan kalian, aku juga punya alasan....
Love,
Onlyana yang menunggu kehadiran kalian di cerita baruku!
27 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Diary
RastgeleKetika Kata Bercerita~ Hanya tulisan suka-suka milik Ana agar tak lagi sesak di kepala. ©Copyright Onlyana 2020