Assalamualaikum! Long time no see! Selamat Tahun Baru 2021!😊
Udah lama aku nggak cuap-cuap di lapak ini. Jadi rindu wkwk
✨
Bagiku, ternyata sulit nulis tanpa ada dateline. Aku jadi nggak punya acuan dan motivasi kuat untuk bisa terus menyisihkan waktu untuk menulis.
Menulis itu kadang terlihat kayak nggak berguna ya?
Mungkin di mata orang, penulis itu kerjaannya cuma mantengin hp atau laptop aja, tetapi mereka nggak tahu otak penulis lagi ngebul karena mikir terus 😂
Penghasilannya juga nggak jelas. Banyak waktu yang terbuang mulai dari mikir ide, mikir plot, riset, nulis, ngumpulin mood, dan sebagainya sampai bisa menyematkan kata tamat di penghujung cerita itu nggak sedikit. Bisa sebulan atau bahkan bertahun-tahun.
Tapi bagi aku, penulis, menulis itu istirahat. Menulis itu sebuah rehabilitasi jiwa. Aku nggak tahu kalian sudah sampai di tahap mana.
Apakah biasa saja bila tidak menulis?
atau
Merasa tertekan bila tidak menulis?
Kalau aku sudah ada di tahap 2. Kalau nggak nulis rasanya ada yang kurang, malah merasa berdosa wkwk kayak bisa melakukan sesuatu yang baik lewat tulisan tapi nggak dilakukan. Walaupun nggak ada yang baca, seenggaknya bisa bermanfaat buat diri sendiri.
Karena karya yang baik itu bukan yang bisa bikin nangis, guling-guling ngakak, atau yang bisa bikin kebawa mimpi, tapi yang SELESAI :)
Gimana caranya cerita kita bisa direview kalau nggak selsai? 😂
Nah dan sesuai judulnya, "Aku yang Kesulitan Menuangkan Kata-Kata," aku lagi pengen bahas pertanyaan yang sering banget ditanyakan ke aku...
"Kak gimana caranya nyusun kalimat?"
"Gimana caranya nuangin ide di kepala jadi tulisan?"
"Gimana membuat tulisan bisa hidup dan sesuai seperti di khayalan kita?"
Jawabannya ... coba tulis aja dulu.
Apa pun. Yang ada di otak.
Kalau lagi stuck nulis, apalagi setiap akan menulis paragraf pertama bab baru, pasti suka blank tiba-tiba.
Kita tahu apa yang akan terjadi di bab selanjutnya, tapi kita bingung mulainya gimana... Bener ga nih?
Jawabannya cuma satu: Tulis apa pun yang ada di otak.
Nggak perlu merhatiin EYD, tanda baca, diksi yang menarik dulu. Tapi fokus aja ngerangkai adegan demi adegan yang sedang terjadi di bab tersebut.
Kalau kalian tipe penulis yang nggak bisa nulis sekali jadi, ini tips dariku yang juga masuk golongan yang sama...
Kalau kalian tipe penulis yang bisa nulis sekali jadi, ya lebih mudah ya...
Aku bisa si nulis sekali jadi, cuma diksinya biasa aja. Kebanyakan tell, bukan show. Tipe buku yang bisa kubaca tapi bukan yang mau kubeli 😂 Aku lebih suka para penulis yang bisa membawa pembaca menari bersama kata-kata. Lebih istimewa dan feelnya lebih terasa.
Kalau dulu, aku nulis nggak pake kerangka, apa yang ada di otak langsung aku tulis, tapi seiringnya waktu aku ingin belajar agar buku aku nggak sekedar untuk dibaca, tapi juga bisa dinikmati tiap pilihan katanya.
Dan ketika kita merasa sedang stuck nulis, nggak bisa mgerangkai satu kata pun. Pengen banget nulis, tapi bingung mau nulis apaan, sebenernya pernyakit kita itu bukan stuck nulisnya, tapi MALAS untuk melawan stuck tersebut.
Karena MALAS, bingung sedikit langsung keluar dari wattpad.
Karena MALAS, waktu jadi alasan penghambat buat nulis.
Karena MALAS, tanggung jawab sebagai pelajar, mahasiswa, atau pekerja jadi alasan untuk tidak menulis.
Yaps dan aku sempat membungkus malas itu dengan berbagai alasan huhu....
Jadi di tahun 2021 ini, aku harap dapat lebih menikmati waktu untuk menulis. Bukan karena berharap dibaca dan lain sebagainya. Aku hanya ingin apa yang ingin aku ungkapkan kepada dunia, nggak hanya terendap di kepala.
Jadi semangat buat kita atau siapa pun yang nyasar ke sini, yang mungkin merasakan hal serupa... Susah nulis, susah nuangin kata-kata.
Obatnya:
Jangan berhenti menulis :)
Jangan bungkus rasa malas dengan berbagai alasan.
Dan ingat, tokoh itu bukan sekadar penggerak cerita, tapi sahabat yang sudah mempercayai kita untuk menuliskan kisah mereka :)
Love,
Onlyana
8 Desember 2020#Gatau nulis apa pengen aja nulis✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Diary
RandomKetika Kata Bercerita~ Hanya tulisan suka-suka milik Ana agar tak lagi sesak di kepala. ©Copyright Onlyana 2020