💞 Ana, Kang Komputer Salah Server

263 44 49
                                    

Banyak yang bertanya, kakak pasti psikolog ya? Kakak kayanya tahu banget hal berkaitan dengan kesehatan mental sampai tahu sedetail itu? Nggak mungkin kalau orang yang diceritain jauh dari kakak, penggambarannya mendalami banget.

Hmm... Mikir seribu jam😂

Jadi gais, aku beri tahu. Aku bukan psikolog karena aku ambil jurusan Teknik Informatika di kuliahan (masih ditempuh. Nggak tahu juga kenapa saia nyasar ke sana.)

Yang psikolog itu kakak saia. Udah lulus. Saia orangnya suka beda, jadi nggak mau ikut-ikut🤣

Karena aku rasa, aku nggak seberminat itu sama psikologi untuk mempelajari seluk beluknya. Aku hanya suka membahas hal-hal berbau psikologi berkaitan dengan kejiwaan manusia. Untuk mempelajari lebih dalam, aku tinggal tanya-tanya aja sama psikolog yang sudah dapat gelar beneran.

Karena cakupan ilmu psikologi itu luas, gais. Bukan cuma masalah kejiwaan. Catet nih yang mau jadi psikolog😙

Tapi aku dari dulu udah tertarik sama hal-hal yang berkaitan sama psikologi sejak bangku SMP kayaknya. Di saat orang-orang ramai membahas kasus bunuh diri dan menjudge bahwa mereka yang bunuh diri itu tandanya lemah iman dan lemah jiwanya, aku nggak mikir gitu. Aku malah jadi kesel sama orang yang ngatain, "Lebay! Gitu aja bunuh diri."

Sejak aku SMP, aku udah ngerti kalau beban dan tingkat harapan seseorang itu bisa beda-beda. Nggak bisa disama-samain. Jadi aku nggak bisa nyalahin mereka yang memilih mengakhiri hidupnya, tapi tidak juga membenarkan.

Saat itu aku belum paham juga ya apa sih yang dimaksud depresi, bipolar, dan kawan-kawannya, tapi dari dulu katanya, memang aku mempunyai empati yang lebih besar dibandingkan orang lain.

Aku bisa merasakan jadi orang lain bahkan yang nggak aku kenal sekalipun untuk ngeliat dari segala sudut pandang orang itu.

Dari jaman aku SMK pun banyak yang bilang, "Udahlah kamu jadi psikolog aja."

Bahkan kakak aku sendiri bilang gitu saking  aku tu bisa berempati sama orang lain. "Harusnya kamu yang jadi psikolog, bukan aku."

Dia bilang gitu karena kakak saia orangnya cuek, tapi dia bisa gampang nilai orang. Sekali liat, dia bisa tahu orangnya baik atau nggak baik dan selalu bener lagi.

Kalau aku, karena ngeliatnya dari banyak sisi jadi nggak berani nilai langsung. Ditambah perasaan takut salahnya itu lebih besar, aku nggak bisa nilai orang sekali lihat. Lebih bagus ngeliat langsung keseharian orang itu gimana atau ngumpulin banyak informasi dulu buat tahu orang ini tuh sebenernya kepribadiannya seperti apa.

Bahkan pernah aku menyampaikan pada seseorang bahwa kamu itu sebenernya sifatnya kayak gini, makanya kamu bisa bersikap seperti itu.

Aku ungkapin panjang lebar dah tuh terus akhirnya orang itu bilang, "Kamu bisa dengan mudah menjelaskan hal yang selama ini sulit aku jelaskan. Dan semua yang kamu bilang itu bener. Aku memang seperti itu."

Jadi memang, banyak orang yang bingung menjabarkan apa yang sebenarnya sedang dia rasa. Apa sih alasan yang mendasari sikapnya? Apa sebenarnya pendorong dia bisa bertindak ini itu?

Alhamdulillah, aku sendiri bisa dengan mudah membahasakan apa yang aku rasa, aku kenapa? Sampai latar belakang kenapa aku bisa bersikap seperti itu? Aku tahu banget dan meskipun aku tahu tetep aja ada hal yang memang cukup sulit aku perbaiki karena banyak alasan.

Jadi kalau kalian tanya kenapa aku bisa menjelaskan cerita sedetail itu seolah-olah seperti aku yang ada dalam cerita, ya karena aku bisa berempati segitu dalamnya sama tokoh-tokoh aku dan mungkin karena sudah cukup lama berkecimpung di dunia tulis menulis makin banyak aja kosa kata untuk aku membahasakan apa yang sedang dirasa.

Seiringnya waktu dan kadang suka diskusi juga sama kakak tentang penyakit psikologi ya jadi tahu sendiri dan kadang aku memang sengaja nyari informasi banyak-banyak buat mempelajarinya.

Ngobrolnya sama orang yang belajar psikologi ya jadinya ilmunya nular. Jadi aku bisa ngerti beberapa kata yang anak psikologi banget🤣

So, menurut aku psikologi itu ilmu yang bisa dipelajari semua orang. Karena semua orang punya jiwa yang bisa saja terluka. Aku hanya menyampaikan apa yang aku ketahui tanpa berani melompati para ahli.

Jangan tanya saia kalian sedang sakit apa ya😂 Saia nggak buka praktek dan nggak punya hak untuk menjawab🤣

Jangan panggil juga psikolog abal-abal lah jahat amat😭🤣 berasa jadi penipu gitu wkwkwk

Sebut saja, Ana yang begitu tertarik pada dunia psikologi.

Love,

Onlyana

18 Mei 2020

Only DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang