Random things about Ana Latifa;
1. Suka mendadak hilang semangat buat menulis. Merasa kurang. Merasa nggak berkembang. Merasa apa pun yang aku tulis nggak akan bisa melampaui apa yang sudah orang lain tulis.
2. Setiap aku membagikan sebuah rencana, aku merasa kehilangan ketertarikan sama rencana itu. Karena rencana itu sudah dipublikasikan (seakan-akan sudah selesai)
3. Sama seperti nomor dua. Ketika mendapat ide baru, aku merasa 1000% bersemangat mematangkan ide, riset sana-sini, tambal plot-plot yang masih bolong, susun outline sampai ending itu sudah kelihatan. Tapi sesudahnya ... aku merasa cerita itu sudah selesai di kepalaku dan aku malas menggarap cerita itu karena aku sudah tahu cerita utuhnya😀
4. Aku suka merasa diinterogasi tiap malam seolah-olah ada yang mewawancarai aku soal naskah, karakter, alur cerita yang aku jawabin itu dengan semangat di kepalaku setiap malam. Aku bisa nggak tidur karena itu, padahal nggak ada yang bertanya. Nggak ada yang ingin tahu.
5. Aku bisa merasakan malas luar biasa meneruskan cerita di tengah-tengah bab. Bawaannya pengin selingkuhin tuh naskah.
6. Aku pengin gabung komunitas, aku pengin ikutin challenge yang diadakan di sana, tapi aku nggak suka terlalu diatur.
7. Aku pengin gabung grup kepenulisan offline yang orang-orangnya bisa aku temui secara nyata, kalau bisa sedaerah biar kita bisa saling meminjam koleksi buku (walau aku bukan buku kolektor, aku pembaca ebook) yang mungkin hanya terdiri dari lima-tujuh orang dan setiap bulan tetap ada acara besar yang menyatukan kelompok-kelompok kecil ini untuk berkumpul. Aku sangat menyukai eksklusivitas and privacy on every single thing.
Plis, adakah grup seperti itu? Aku nggak punya keberanian untuk memulainya.
8. Kadang, aku merasa nggak punya identitas sebagai penulis karena aku nggak punya rak setinggi dinding yang berisi buku. Aku lebih menyukai isi buku ketimbang fisiknya. Walaupun tetap ada buku-buku yang aku inginkan untuk aku koleksi.
9. Aku penyuka cover buku cantik, gemas, lucu, ribet, rumit, dan yang terutama menggambarkan isi cerita. Jadi, cukup dengan melihat covernya beberapa adegan atau maksud dari cerita itu sudah tergambar. Gambar adalah media penyampai makna.
10. Aku lebih suka membaca isi bukunya terlebih dahulu sebelum memutuskan membelinya.
11. Aku suka di-spoiler. Khususnya untuk buku-buku yang memang tidak berniat untuk kubaca. Aku tetap ingin tahu isi ceritanya tanpa harus membacanya. So, tukang spoiler kemarilah. Biar aku yang menentukan apakah aku ingin mengetahui endingnya atau tidak.
12. Aku suka membaca chapter cerita secara acak. Secara otomatis saja aku nggak pernah tertarik pada halaman pertama sebuah buku. Kalau di Wattpad, aku akan mengescroll barisan bab itu dan aku tekan secara acak. Biasanya di bagian tengah dan menjelang akhir. Kalau menjanjikan, aku akan membaca dari awal atau membaca bab sebelumnya dan sebelumnya (Iya! Bacanya mundur😭)
Berlaku untuk buku fisik.
13. Buku-buku yang ada di rumahku, belum semuanya aku baca.
Ada perasaan aku sudah memilikinya, aku bisa membaca mereka nanti, jadilah menganggur saja (bahkan banyak yang masih bersegel)
14. Sama seperti nasib ebook yang kubeli dengan harga diskon entah di Google Playbook atau Rakata Apps. Aku belum membaca tuntas buku yang sudah kubeli.
Tolong!
15. Saking asyiknya baca buku, aku bisa baca buku sambil makan (seperti kita makan sambil nonton video. Iya, seperti itu, mata saya baca, sesekali nganga doang, habis itu makan).
Kalau sudah terlalu seru baca buku dan nggak sabar menuju ke ending, mataku nggak bisa lepas dari buku.
16. Aku kesulitan membaca buku. Ada rasa ketakutan karena penyakit nomor 15. Kayak kecanduan dan harus tuntas gitu kalau baca buku.
Tapi, aku sedang latihan biar nggak kayak gitu. Biar bisa mengatur waktu kapan baca dan kegiatan lain.
17. Aku suka cerita genre Teenlit dan Young Adult. Aku jarang berani coba baca genre lain karena susah cocok.
18. Aku suka cerita yang cara showing-nya itu tidak seperti kebanyakan orang. Misal kejadian jatuh, penulis itu menceritakan dari sudut-sudut yang jarang dilihat orang. Pokoknya,yang showing-nya menarik dan agak puitis, dan tentunya tidak sering mengulang kata yang sama. I really love it.
19. Aku suka menulis pagi-pagi, habis subuh dan exercise.
20. Aku merasa saat lapar adalah waktu terbaikku untuk menulis. I don't know why.
Bagiku, makan adalah pekerjaan melelahkan.
Aku pernah menulis 150rb kata hanya dalam waktu sebulan. Keajaiban itu tidak terulang karena saat itu aku menulisnya saat bulan puasa😀 Ya, saat lapar.
21. Em, apalagi?
Aku bisa nulis sehari full lalu libur dua sampai tiga hari kemudian haha
Energinya habis!
22. Setiap jenuh menulis fiksi, aku bakal menulis Only Diary. Bener-bener helpful. Kayak lagi mengucurkan cairan pemikiran ke dalam sebuah wadah gitu. Jadi, nggak overwhelmed.
Jadi, setiap hari sebenarnya aku selalu menulis. Walau nggak selalu menulis fiksi.
23. ....
Love,
Ana Latifa
(Tahu nggak ada faedahnya. Namanya juga diary suka-suka Ana🤣)
10 Feb 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Diary
RandomKetika Kata Bercerita~ Hanya tulisan suka-suka milik Ana agar tak lagi sesak di kepala. ©Copyright Onlyana 2020