Jangan lupa vomentnya! ❤
.
.
."Apa?! Yak! Sadarlah! Kau tidak pantas untuk mendapatkan posisi itu!" Bentak wanita bermake up tebal itu sambil berkacak pinggang.
"Tidak! Aku akan membuktikan padamu kalau aku bisa mendapatkannya!" Wanita berbalut hoodie hitam bangkit dari tempat duduknya.
"Wah, dasar wanita tidak tahu diri! Lagi-lagi kau merusak waktu istirahatku!"
"Aku tidak memintamu untuk datang ke kelasku, bukan?" Wanita itu menatap tajam lawan bicaranya.
"Dasar perempuan murahan!"
Dengan emosi yang menggebu-gebu, wanita bermake up tebal itu mengangkat tangan dan hendak mendaratkannya pada pipi perempuan yang ada di hadapannya. Namun, ada sesuatu yang menahan dirinya.
Sebisa mungkin dia berusaha mengingat kejadian buruk agar membuatnya semakin marah. Namun, dorongan itu tetap tidak kuat untuk menampar sang lawan bicara.
"Haish, sial!" Umpat wanita bermake up tebal itu.
CUT!
"Yak! Kau si pemeran pendukung!" Pria dengan kumis melintang diatas bibir melepas headphonenya kasar.
"I-iya Sutradara-nim? Sa-saya?"
"Iya, kau! Pemeran antagonis pendukung! Keluarkan amarahmu! Seharusnya kau membuat penonton emosi, tetapi aktingmu kurang!" Bentak Sutradara.
Wanita yang dimaksud pun memohon maaf sembari membungkuk. "Ma-maafkan saya! Saya akan mengulanginya lagi!"
"Haish, ini sudah take ketiga kalinya sejak kau mengatakan itu!" Pria itu menolehkan pandangannya ke arah berlawanan, "Yuna-ssi apa kau tidak apa-apa? Maafkan kami, ya karena harus membuatmu mengulang dialog," sambungnya sambil tersenyum.
Wanita berbalut hoodie hitam yang bernama Yuna itu hanya membalasnya dengan senyuman.
"Siapa yang membawa dia kemari?! Bagaimana bisa kau mendapatkan pemeran dengan kemampuan seperti itu?!" Sang sutradara kembali berteriak.
"Sa-saya, pak. Maafkan saya! Saat latihan dia dapat melakukannya dengan baik, jadi saya memilihnya. " Salah satu staff produser menghadap sutradara.
"Sudah, aku tidak mau menunggu lama lagi! Tukar posisinya menjadi pemeran tanpa dialog!" Perintah Sutradara-nim.
"Ta-tapi pak-"
"Lakukan saja! Beruntung dia memiliki visual yang bagus, jadi aku akan tetap memasukannya dalam drama ini!"
Mendengar balasan dari sutradara-nim, wanita berambut panjang itu hanya mengangguk. Ia tidak ingin berdebat lagi dengan atasannya.
"Kim Hera! Kemarilah!"
Mendengar panggilan dari salah satu staff sekaligus sahabatnya itu, wanita sang empunya nama hanya menunduk sambil berjalan mendekat. Dengan berat hati, ia harus siap menerima apa yang telah diputuskan oleh sutradara.
~
"Apa yang harus aku lakukan, Gaeun?" Hera mengacak rambutnya frustasi.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu! Ada apa denganmu, Hera? Bukankah sebelumnya kau sudah berlatih? Apakah sesulit itu untuk menampar orang lain? Seharusnya kau sudah tahu ini semua adalah akting!" Ucap Gaeun, sahabat Hera.
Gaeun adalah staff yang bekerja di belakang layar. Salah satu tugasnya yaitu mencari pemeran pendukung. Seperti yang sedang dilakukannya sekarang, dia memilih sahabat semasa kecilnya, Kim Hera untuk memerankan salah satu karakter antagonis.
Sayangnya, meskipun Hera sudah beberapa kali muncul di layar televisi, entah hanya menjadi pemeran tambahan ataupun stuntman , wanita berambut pendek itu masih saja belum bisa memerankan peran antagonis. Dia sudah berkali-kali berlatih, tetapi masih kurang dalam mengekspresikan karakter antagonis. Apalagi jika ditambah dengan tindakan fisik, karena itulah ia gagal saat take adegan.
"Aku tahu ini semua adalah akting! Tapi bagaimana bisa aku menampar orang jika peranku hanyalah pemeran pendukung? Aku takut akan menyakitinya. Lagipula aku tidak pernah disakiti orang lain secara fisik, jadi kenapa aku harus menyakiti orang lain?" Hera menatap wajah sahabatnya.
Gaeun menghela napas, "Sebelumnya, kau bahkan menjadi stuntman dan hampir membahayakan dirimu, tetapi dalam hal ini kau masih tidak bisa mengesampingkan rasa empatimu."
Hera hanya menundukkan kepalanya. Ia sadar bahwa menjadi aktris terkenal adalah mimpinya sejak kecil. Untuk mewujudkannya, Hera sudah pernah melakukan berbagai peran walaupun itu bukanlah peran penting. Akan tetapi, jika Hera dilahirkan dengan hati lembut apakah itu salahnya? Ia tidak meminta untuk selalu mengasihani orang lain, tetapi perasaan itu selalu muncul saat dia hendak melakukan adegan yang kejam.
Melihat keadaan Hera, Gaeun pun membungkukan badannya agar ia dapat melihat wajah sahabat perempuannya itu. Gaeun sudah tahu, alasan apa yang membuat Hera sulit untuk melakukan memerankan karakter antagonis. Namun, Gaeun tidak ingin membahasnya. Tidak, dia tidak ingin mengingatkan Hera akan kenangan mengerikan itu lagi.
"Hera-ya," Gaeun menggenggam tangan Hera, tetapi tidak ada balasan dari lawan bicaranya itu. "Sejauh ini kau sudah melakukannya dengan baik! Apabila kau kembali mengikuti kursus latihan berakting, aku percaya kau pasti bisa meningkatkan kinerjamu!" Ujar Gaeun.
Hera pun mengangkat kepalanya, menatap mata Gaeun. "Kau tahu, kan bagaimana kondisi keuangan keluargaku akhir-akhir ini?"
Gaeun mengangguk, lalu dia menunjukkan senyumannya. "Karena itulah aku akan memberitahumu mengenai program pelatihan akting yang akan diadakan mulai minggu depan."
"Program pelatihan akting?"
"Iya!" Jawab Gaeun dengan semangat.
Gaeun dengan girang menjelaskan apa yang diketahuinya mengenai acara program itu. Dengan penuh perhatian, Hera menyimak setiap perkataan sahabatnya. Sampai akhirnya satu kalimat yang keluar dari mulut Gaeun berhasil membuat Hera membeku.
"Apa kau bilang?! Program pelatihan itu hanya ditujukan untuk lelaki saja?" Hera membulatkan matanya.
"Iya!"
"Lalu kau memintaku mendaftar kesana dan berlatih selama beberapa bulan di tempat yang penuh dengan laki-laki?" Emosi Hera sudah mulai memanas.
"Iya! Sebenarnya tidak terlalu banyak, hanya ada-"
"Yak! Apa kau sudah gila?!!" Hera berteriak sekencang mungkin.
.
.
.Halo! Bagaimana bab pertama cerita ini? Aku mencoba untuk menulisnya tidak terlalu panjang, kuharap kalian mulai menyukainya! Sembari membacanya bayangkan saja seperti lihat drama korea, ya! Karena itu akan membuat kalian semakin halu, apalagi castnya nanti Enhypen! Aku juga lagi bucin Enhypen nii😭! Tunggu bab selanjutnya yaa❤
Ps : Happy Birthday Uri Jay💝💝💝🎊🎊🎉🎉✨✨✨
20-4-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 1 Who Are You? [Completed]
FanfictionIni satu-satunya cara untuk mewujudkan mimpiku. Sudah terlalu lama aku menjadi pemeran pengganti, aku harus berubah! Aku tidak peduli resiko apa yang akan terjadi. Untuk saat ini, aku bisa mengesampingkan masalah itu. Hal yang perlu kulakukan sekara...