Jangan lupa votenya! Biasakan hargai karya penulis, ya! Thank u❤
"Wah, kau sangat keren, Hera! Pelatihanku memang yang terbaik, bukan?!" Jake menyisir rambutnya ke belakang, bergaya.
Hera hanya terkekeh mendengar hal itu. Dia tengah fokus mengetik sesuatu pada ponsel miliknya.
"Yak! Panggil dia K! Bagaimana jika ada yang mendengarnya?" Jay menyenggol bahu Jake.
"Ah, nee, maafkan aku!" Jake menunjukkan giginya yang rapi. "Apa yang sedang kau lakukan, He- ah, K?" Jake mendekati Hera.
"Aku sedang memberitahu kakak K bahwa aku berhasil mendapatkan nilai tinggi pada evaluasi kali ini." Hera menunjukkan layar ponselnya pada Jake.
"Kenapa kau memberitahunya?" Timpal Sunghoon.
"Aku pernah membuat kesepakatan dengannya. Jika aku berhasil mendapatkan nilai yang tinggi, dia akan mengabulkan apapun permintaanku. Ini adalah kesempatanku untuk memberitahu bahwa aku bukan K dan K asli tengah mewujudkan mimpinya di Amerika," jelas Hera.
"Apa kau yakin akan memberitahunya?" Sunghoon terlihat khawatir. "Ah, omong-omong, saat In Yeop Sunbae kesini apa dia tidak melihatmu secara langsung?" Sambung Sunghoon, penasaran.
"Saat itu Hera berpura-pura sakit jadi, dia tidur dan membelakangi posisi In Yeop Sunbae," Jay ikut menimpali. Mendengar penjelasan Jay, Sunghoon pun mengangguk paham.
"Maka dari itu, kali ini aku akan berbicara langsung padanya dan memberitahu yang sebenarnya," sambung Hera.
"Apa kau tidak apa?" Sunghoon menoleh pada Hera.
Wanita berambut pendek itu pun tersenyum. "Kuharap tidak apa, karena dia berjanji untuk mengabulkan semua permintaanku."
"Ya, semoga saja dia pria yang menepati janjinya," ujar Jay.
"Dia akan melakukannya. Demi K, aku yakin bahwa dia akan menepatinya." Hera menekan tombol kirim pada layar ponselnya.
"Omong-omong, aku jadi penasaran, apa yang dilakukan K disana, ya?" Netra Jake melihat keatas, seolah menebak apa yang tengah dilakukan K asli.
"Entah? Mungkin dia sudah berhasil mendapatkan banyak fans?" Hera ikut menebak.
(Sementara itu di Amerika)
🎶" Nunkkochi tteoreojyeoyo Tto jogeumsshik meoreojyeoyo Bogo shipda (bogo shipda)
Bogo shipda (bogo shipda)" 🎶Suara tepuk tangan mengisi ruangan. Ekspresi senang dari penonton terpampang jelas. Sang penyanyi pun ikut tersenyum bangga.
"K!" Panggilan dari wanita berkacamata mengalihkan perhatian K.
"Iya, Nyonya Wilson?"
"Kau melakukannya dengan baik lagi hari ini! Aku jadi ingin memintamu untuk terus bernyanyi disini!" Nyonya Wilson tersenyum.
"Ah, Terima kasih! Sebenarnya saya juga merasa bersyukur bisa bertemu Anda, jadi saya tidak perlu terus bernyanyi di pinggir jalan." K menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.
"Tapi apa kau tidak apa untuk terus bernyanyi di Kelas Merajut ini?"
K hanya tersenyum hambar. Ia tidak menjawab pertanyaan Nyonya Wilson.
Akhir-akhir ini K memang sering bernyanyi untuk menghibur orang tua di Kelas Merajut. Ini adalah salah satu kelas yang diajarkan Nyonya Wilson. K memang senang karena mengalami peningkatan dari sebelumnya, karena saat di jalanan hanya sedikit orang yang menikmati nyanyian K. Namun, kali ini banyak orang yang ikut tersenyum menikmati suara merdu K. Tetapi tetap saja, dia belum bisa mewujudkan mimpinya untuk tampil diatas panggung.
"K?" Nyonya Wilson melambaikan tangannya di depan wajah K yang melamun.
"Ah, maafkan aku!"
"Tidak apa. Kau pasti memikirkan sesuatu, ya?" Tanya Nyonya Wilson. "Oh, iya aku ingat! Besok lusa aku akan datang ke rumah teman Korea ku, dia memiliki putra yang suka bernyanyi sama sepertimu! Namanya Daniel!" Sambung Nyonya Wilson.
"Daniel?"
"Iya benar! Dia juga lancar berbahasa Korea, jadi kalian pasti bisa berkomunikasi dengan baik. Besok aku akan mengenalkannya padamu!"
"Terima kasih, Nyonya Wilson!" K membungkukan badannya.
Nyonya Wilson pun tersenyum sembari menepuk bahu K. "Jangan sungkan, kau memiliki potensi bagus, K! Kau pantas untuk menjadi penyanyi!"
Mendengar ucapan itu K merasa dirinya seolah terbang ke luar angkasa. Dia sangat bahagia bahwa ada orang lain yang mengakui kemampuannya. Terlebih lagi hari ini ia mendapat peluang baru untuk mewujudkan mimpinya.
'Daniel, aku tak sabar bertemu denganmu!' Batin K bersemangat.
~
Keesokan hari nya di dorm Agensi HAIBI, Hera sedang duduk diatas kasurnya. Kedua kakinya terus bergetar karena dirinya cemas. Tak lupa ia melakukan kebiasaannya, yaitu menggigit kuku jari tangannya.
Hari ini adalah hari dimana Hwang In Yeop datang. Kali ini berbeda dari sebelumnya. Hera tidak akan menghindar lagi dan dia akan berbicara secara langsung dengan aktor terkenal sekaligus kakak dari K.
Sunghoon yang berada didepan Hera menyadari kegugupan Hera. Sudah sejak pagi wanita itu tidak bisa tenang. Karena penasaran, Sunghoon pun memastikan.
"Kau ini kenapa?" Sunghoon mengerutkan keningnya.
"A-aku gugup, karena Kakak K sedang menuju kemari."
"Apa? Secepat itu?!" Jake
tiba-tiba menengok kebawah kasurnya."Ah, kkamjagiya! Jake, berhenti melakukan itu!" Hera mengangkat kepalanya.
"Hehe, maafkan aku!" Jake turun dari tempat tidurnya.
"Kau sudah memutuskan untuk memberitahu yang sebenarnya, kenapa sekarang kau cemas?" Sunghoon kembali bersuara.
"Aku tahu, hanya saja aku takut apakah ia akan meresponnya dengan baik? Aku baru saja menemukan artikel yang membahas bahwa Hwang In Yeop pandai bela diri. Bagaimana jika aku nanti dipukulnya habis-habisan?" Hera menatap Sunghoon.
Tanpa aba-aba Jake memegang kedua pundak Hera. Sontak netra Hera langsung terfokuskan pada pria berdarah Australia itu.
"Tidak perlu risau, Hera! Aku akan melindungimu! Jika dia melukaimu, aku akan memberinya pelajaran dengan satu tendangan kanguru!" Jake mengangkat satu kaki dan kedua tangannya membentuk gestur kungfu.
"Wah, aku tidak tahu kalau kau ahli bela diri, Jake!" Mata Hera berbinar.
"Tidak."
"Apa?"
"Aku bukan ahli bela diri. Aku hanya iseng mengarang gerakan ini." Jake menunjukkan senyum jahilnya.
"Ah, haahaha," Hera memaksakan diri untuk tertawa.
KREK
Pintu kamar 02 line tiba-tiba terbuka. Spontan Sunghoon, Hera, dan Jake mengarahkan atensinya. Sesosok lelaki berhoodie hitam masuk kedalam kamar itu.
Tanpa mendongakkan kepalanya, lelaki itu berdiri di samping pintu kamar. Tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Dia hanya diam dan berdiri disana.
"Hwang In Yeop Sunbae?" Sunghoon membuka suara, tetapi tidak ada balasan apapun dari lawan bicara.
"Kenapa dia tidak menjawabnya?" Bisik Hera pada Jake.
"E-entahlah. Apa dia mendengar ucapanku tadi?" Jake cemas.
Hera menoleh seraya menunjukkan ekspresi bingungnya.
"Yak!" Suara itu keluar dari mulut pria berhoodie tadi.
DEG!
"Si-siapa dia?!" Gumam Hera, ketakutan.
.
.
.Halo! Bagaimana bab kali ini? Si Dedek daniel jadi cameo nii. Siapa yang kangenn? Btw bagaimana bab kali ini? Siapa si cowo itu? Kok bentak? Buat yang penasaran tunggu updatean selanjutnya, ya! Babayy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 1 Who Are You? [Completed]
FanficIni satu-satunya cara untuk mewujudkan mimpiku. Sudah terlalu lama aku menjadi pemeran pengganti, aku harus berubah! Aku tidak peduli resiko apa yang akan terjadi. Untuk saat ini, aku bisa mengesampingkan masalah itu. Hal yang perlu kulakukan sekara...