XXXII. Truth

121 31 10
                                    

Jangan lupa vomentnya! Biasakan untuk hargai karya penulis, ya! Thank u!

Pintu kamar 02 line tiba-tiba terbuka. Sesosok lelaki berhoodie hitam masuk kedalam kamar. Tanpa bersuara, lelaki itu berdiri sembari menunduk.

"Hwang In Yeop Sunbae?" Tanya Sunghoon memastikan, tetapi tidak ada balasan apapun dari lawan bicara.

"Yak!" Panggil pria berhoodie itu.

Spontan Jake dan Hera terkejut. Pikiran negatif mulai menyelimuti Hera. Sampai akhirnya lelaki tadi mendongakkan kepala seraya membuka tudung hoodienya.

"Ni-ki?! Aku kira kau siapa tadi!" Hera bangkit dari kursinya.

"Yak, Ni-ki, bagaimana bisa kau tumbuh setinggi ini dalam waktu satu bulan?!" Jake memerhatikan tubuh Ni-ki.

"Ah, aku tidak tahu, sepertinya itu kelebihanku yang lain!" Ni-ki terkekeh.

"Sudah, diam kau! Beraninya kau memanggil kami begitu!" Jake merangkul Ni-Ki dan memberi sentilan pada dahi si maknae.

"Akhh, mianhae, hyung!" Rengek Ni-Ki.

"Kenapa kau kemari?" Tanya Sunghoon.

Ni-ki pun menjentikkan jarinya. "Ah, benar! Diluar ada In Yeop Sunbae, dia sedang mencarimu K hyung!"

"A-apa? Dia sudah sampai?!" Ujar Hera.

"Iya! Jay hyung sedang mengobrol dengannya. Dia memintaku untuk memanggilmu, hyung," Jelas
Ni-ki. "Ah, apa perlu kupanggilkan seka-"

"Andwae, Ni-ki!" Jake membungkam mulut Ni-ki. Sontak Ni-ki melirik sinis ke arah Jake. "Ah, itu sebaiknya kau ajarkan aku menari saja! Kudengar kau bisa menari!" Sambung Jake. Dia berusaha mengalihkan perhatian si maknae.

Ni-ki pun menurunkan tangan Jake dari mulutnya. Dia memberi tatapan tajam pada Jake, sebelum akhirnya kembali bersuara. "Ah, lagi-lagi kelebihanku terbongkar. " Ni-ki mengerucutkan bibirnya.

"A-apa?" Jake memaksa sebuah senyuman.

"Sebenarnya aku ingin merahasiakan kemampuan menariku, tetapi jika kau memaksa-"

"Tidak! Tak perlu, sepertinya aku berubah pikiran!"

"Jangan malu, Jake hyung! Aku mengerti maksudmu!" Ni-ki merangkul Jake.

Merasa tak tahan dengan kesombongan Ni-ki, Jake pun berusaha melarikan diri. Namun, atensi Jake mendapati Hera yang berbisik padanya. Jake mengerti bahwa wanita itu tengah memohon bantuannya. Tak ingin mengecewakan Hera, Jake akhirnya memutuskan untuk pergi bersama Ni-ki.

~

"Jadi, apa yang ingin kau katakan? Kulihat kau juga menyiapkan dua penjaga di depan, " tanya In Yeop.

Dua penjaga yang dimaksud adalah Jay dan Sunghoon. Mereka menawarkan diri untuk berjaga didepan kamar 02 line. Antisipasi jika ada member lain yang mendengarnya.

"Apa itu tentang permintaanmu? Jika iya sampaikan saja, lagipula aku ikut senang karena kemampuanmu meningkat!"In Yeop kembali bersuara.

"Tetapi, bisakah kau tidak memukulku, hyung?" Hera kembali khawatir.

"Kau bercanda? Kenapa aku harus memukulmu setelah kau membuatku bangga?" In Yeop terkekeh. "Tapi, K kenapa kau terus duduk membelakangiku? Lalu ada apa dengan suaramu? Kau masih sakit?" Sambung In Yeop.

Merasa situasi mulai tak aman, Hera merasa bahwa inilah saatnya. Perlahan, Hera membalikkan tubuhnya. Sontak kedua mata In Yeop pun terbelalak.

"Ka-kau siapa?!" Teriak In Yeop.

Season 1 Who Are You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang