Jangan lupa vomentnya!❤
Akhirnya dengan bantuan Gaeun, Hera berhasil mengubah penampilannya. Sebenarnya tidak butuh perubahan banyak. Rambut Hera tidak begitu panjang, jadi Gaeun hanya perlu sedikit merapikannya. Gaeun memang pintar dalam hal make over, ini merupakan keuntungan tersendiri bagi Hera.
"Apa aku terlihat aneh?" Hera menyisir poni rambutnya.
"Tentu saja tidak! Kau sungguh beruntung telah memilikiku! Hahaha!" Gaeun berbangga diri.
"Nee, nee. Kali ini kuakui kehebatanmu, nae chingu!" Hera merangkul Gaeun erat.
"Kalo ada maunya baru mengakui diriku! Dasar!" Ketus Gaeun. Hera yang mendengarnya hanya bisa tertawa.
Setelah selesai merapikan penampilan, mereka berdua pun mulai memikirkan nama yang cocok untuk dipakai. Tentu saja, sembari merekayasa formulir pendaftaran. Berharap, semoga hal ini berhasil mengelabui para panitia.
"Sip, sudah selesai!" Gaeun menekan tombol enter pada laptopnya. Gaeun memutar kursinya menghadap Hera. "Tahap pertama adalah Blind Audition, jadi mereka tidak akan melihatmu atau datamu," sambung Gaeun.
"Lalu untuk apa kau memotong rambutku?!" Mata Hera membulat seketika.
"Itu untuk penampilanmu! Meskipun para juri tidak melihatmu langsung, mereka bisa memantaumu melalui tirai siluet." Gaeun mencoba menjelaskan. Hera yang ada di depan Gaeun pun lambat laun mulai paham.
"Sekarang lebih baik kau foto dulu, deh! Persyaratan terakhirnya adalah foto." Gaeun menarik lengan Hera.
"Eh? Foto sekarang? Ga-gaya apa yang kupakai? Anak cowok biasanya foto seperti apa, sih?!" Hera panik.
"Gaya biasa saja. Kamu duduk terus menutup mata sepertinya sudah bagus!" Gaeun mengarahkan.
"Baiklah, kalau begitu!"
"Ok, aku foto, ya! Satu dua tiga!"
CEKREK
~'Hari ini adalah audisi pertama! Jantungku berdegup dengan kencang!' Batin Hera.
Kata 'pertama' memang selalu berhasil membuat orang panik, sama seperti Hera. Saat ini Hera sudah berada di dalam bis, hendak menuju lokasi diadakannya audisi. Wanita berbalut kemeja abu-abu itu memandang jendela luar sembari mengucapkan sesuatu. Lebih tepatnya ia sedang mengulang isi naskah yang sudah dihapalkan sejak kemarin.
Tiba-tiba angin bertiup masuk ke jendela bis dan berhasil membalik halaman buku yang dipegang Hera. Sticky note yang ada didalam buku itu pun ikut terlepas dan jatuh ke bawah kursi Hera. Saat Hera hendak mengambilnya, netranya mendapati sebuah dompet hitam terjatuh tepat dibawah kursi penumpang di depannya. Dengan cepat ia pun mengambil dompet itu dan memanggil penumpang di depan kursi miliknya.
"Permisi, anda menjatuhkan-"
Tepat sebelum Hera menyelesaikan kalimatnya, pria berhoodie dengan topi hitam yang duduk didepan Hera segera bangkit dari kursinya dan menekan tombol berhenti. Pria itu buru-buru pergi, sementara Hera masih terdiam di tempatnya, tidak tahu harus apa karena pemberhentiannya bukan disini.
"Ah, tunggu!" Hera mencoba memanggil pria itu, tetapi tidak ada respon. Dia hendak menekan tombol berhenti, sebelum akhirnya ia teringat bahwa waktu audisi sebentar lagi. Akhirnya Hera hanya bisa menghela napas pasrah dan kembali duduk di kursinya. Dia tidak ingin melewatkan Blind Audition ini.
"Kuharap aku bisa kembali bertemu dengannya," ujar Hera sembari melihat keluar jendela.
~
Beruntungnya Hera sampai tepat 10 menit sebelum gilirannya tiba. Dengan langkah gugup, wanita berambut pendek itu memasuki tempat audisi. Ditempelkannya nomer peserta tepat di depan dadanya. Tiba-tiba seorang pria dengan kalung bertuliskan 'Tim Crew' memasuki ruangan yang berisikan para peserta.
"Kalian adalah gelombang peserta terakhir untuk hari ini. Saya ingin mengumumkan bahwa jumlah kursi untuk yang lolos hanya tersisa 2 kursi saja," ujar pria itu.
Mata hera terbelalak kaget setelah mendengarnya. Ia tidak tahu bahwa pengumuman kelolosan langsung diberitahu setelah Blind Audition ini. Apalagi dia adalah peserta gelombang terakhir, sudah pasti kemungkinan ia lolos hanya sedikit. Ditambah, kursi yang tersisa hanya untuk dua orang.
"A-aku harus apa?! Gaeun tidak memberitahuku tentang ini," gumam Hera.
"Kami akan memberi kalian waktu untuk kembali berlatih selama 20 menit, waktunya dimulai dari sekarang!" Pria itu menekan tombol timer yang ada di tangannya.
Dengan cepat Hera menjauh dari peserta lainnya, mengeluarkan handphonenya, kemudian menekan beberapa tombol yang ada di layarnya.
"Halo? Gaeun-ah, aku harus bagaimana?!" Hera menggigit kuku jarinya. Dia menjelaskan pada Gaeun bagaimana sistem pengumuman kelolosan.
"Apa?! Mereka mengganti prosedur acaranya? Setahuku mereka tidak akan langsung mengumumkannya," balas Gaeun.
"Tapi mereka akan mengumumkannya! Ah, bagaimana ini? Apakah aku harus pulang saja, Gaeun?"
"Yak! Jangan begitu! Kau sudah sampai di tempat itu, kenapa kau harus melarikan diri? Kau tidak ingat sudah berapa kali kau berlatih? Kau sudah sering menjadi pemeran tambahan, kali ini saatnya kau menjadi pemeran utama!" Gaeun mencoba meyakinkan Hera lewat telepon.
"Gaeun-ah," panggil Hera, terharu.
"Kau dengar, kan? Sudah sekarang matikan teleponnya dan kembali masuk ke dalam! Buktikan pada mereka bahwa kau bisa!"
'Benar! Aku bisa! Aku akan menjadi pemeran utama! Kim Hera, kau tidak boleh lari, ayo maju!' Batin Hera, bersemangat.
Setelah itu Hera pun mematikan sambungan teleponnya, kembali merapikan diri, dan bergegas masuk ke dalam ruang audisi. Sebuah semangat yang membara berhasil menyelimuti Kim Hera. Saat ini dia akan menjemput takdirnya untuk menjadi seorang aktris utama.
"Selanjutnya, peserta nomor 145, silahkan masuk!"
Hera mendongakkan kepalanya. Ia adalah peserta nomor 145. Dengan jantung yang berdegup kencang, Hera pun masuk ke dalam ruang audisi.
Dibalik tirai yang gelap, Hera menampilkan kemampuan terbaiknya. Dia berharap bahwa usahanya kali ini akan membuahkan hasil yang luar biasa. Setelah waktu yang ditentukan selesai, tiba masanya untuk pengumuman.
"Peserta 145 kau telah melakukannya dengan baik," ujar juri pertama.
"Terima kasih!" Hera membalas dengan penuh semangat.
"Baiklah, kami akan mengumumkan hasilnya."
Hera mulai berkeringat. Dia meremas celana jeansnya.
"Peserta nomor 145, anda dinyatakan telah..."
.
.
.Bab 3 selesai! Hayo telah apa, nih kira-kiraa?😝 Buat yang penasaran tunggu updatean berikutnya, ya! See you!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 1 Who Are You? [Completed]
FanficIni satu-satunya cara untuk mewujudkan mimpiku. Sudah terlalu lama aku menjadi pemeran pengganti, aku harus berubah! Aku tidak peduli resiko apa yang akan terjadi. Untuk saat ini, aku bisa mengesampingkan masalah itu. Hal yang perlu kulakukan sekara...