Haloo! Jangan lupa vomentnya! Biasakan hargai penulis, ya! Thank u!❤
"Aku tanya, apa kau yang merencanakan pertemuan ini?" In Yeop menatap tajam iris mata Yuna.
"Mau aku atau tidak pasti identitas dia juga akan terungkap, aku membantu K untuk-"
"Membantu? Apanya yang membantu?! Kau hanya memperburuk!" Bentak In Yeop.
Yuna tertegun. Ia baru pertama kali melihat In Yeop semarah ini. Terlebih lagi, Yuna adalah kenalan Taeri, tidak biasanya In Yeop membentak orang yang sudah lama dikenalnya.
"Kenapa Oppa memarahiku? Oppa sepertinya sudah tahu tentang-"
"Ya! Aku memang sudah tahu akan hal ini! Aku sudah ada rencana ingin memberitahu Eomma, tetapi kenapa kau harus ikut campur dan merusak semuanya?!"
"Apa Oppa gila?! Aku sedang membantu K untuk mengembalikan reputasinya sebagai aktor!"
"K tidak ingin menjadi aktor!" Teriak In Yeop.
Mata Yuna membulat. Seisi dorm pun ikut terkejut dengan ucapan In Yeop.
"K tidak ingin menjadi aktor, Yuna! Perbuatanmu justru membuat K kesulitan untuk meraih mimpinya!" In Yeop mengacak rambutnya. "Jika kau ingin membantu K, lebih baik kau diam!" In Yeop meninggikan nada bicaranya.
Setelah itu, pria bermarga Hwang itu pun pergi meninggalkan dorm. Menyisakan beberapa member dan juga Yuna yang masih mematung. Perempuan itu tidak habis pikir bahwa dia akan mendapat cercaan dari seorang Hwang In Yeop, terlebih di depan orang lain. Saat ini, wanita itu sedang bimbang, apakah perbuatannya adalah pilihan yang tepat? Atau bukan?
Meskipun begitu, Yuna masih tidak terima dengan perkataan In Yeop. Dipermalukan dan direndahkan adalah dua hal yang dibenci oleh Yuna. Wanita itu pun memandang punggung In Yeop yang mulai menjauh. Terlihat jelas bahwa tatapan Yuna mengandung kebencian.
~
"A-apa?! Dia bukan K?!" Tuan Kim menjatuhkan setumpuk buku yang tertata rapi di mejanya. Pria itu spontan berdiri dan mendekati Taeri. "Apa maksudmu, Taeri? Kau sedang bercanda, kan?" tanya Tuan Kim.
"Apa menurutmu aku sedang bercanda, Tuan Kim? Aku adalah seorang Ibu, aku tahu betul siapa anakku!" Jawab Taeri.
"Apa?! Berarti selama ini aku mengajari seseorang yang identitasnya tidak diketahui? Bahkan, pihak agensi pun tidak mengetahui akan hal ini!?" Tuan Kim memegang kepalanya. Ia mencoba memahami situasi yang sedang terjadi.
Hera menggigit bibirnya. Ia merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi. Namun, rasa bersalahnya tidak akan menyelesaikan hal ini. Hera tahu bahwa suatu saat hal ini akan terjadi, tetapi dia tidak menyangka bahwa ini akan terjadi tepat sebelum pengumuman line debut.
"Lalu, kau! Siapa kau?!" Tuan Kim menunjuk Hera.
"Aku adalah teman K, aku bisa jelaskan situasi ini, Tuan Kim. Aku-"
"Aku benar, bukan?! Dia mengakui bahwa dia bukan K!" Taeri menatap Tuan Kim. "Beraninya kau mengambil identitas K! Katakan dimana K sekarang!" Sambung Taeri sembari menghadap Hera.
"Dia sedang di Amerika. Dia bertukar identitas denganku karena dia ingin mewujudkan mimpinya, Taeri PD-nim," jawab Hera, perempuan itu menjelaskan faktanya.
"Mwo?! Tahu apa kau tentang mimpi anakku?!"
"K tidak ingin menjadi aktor. Taeri PD-nim, tolong dengarkan penjelasan saya sampai akhir."
"Kau bahkan tidak berhak berada disini! Mengapa kau sangat percaya diri menceramahi tentang anakku?!"
Hera membisu.
"Agensi macam apa yang tidak mencari latar belakang trainee yang sedang dilatihnya? Bukankah ini salah satu program yang dibanggakan oleh Agensi HAIBI?!" Cerca Taeri.
"Ibu macam apa yang tidak mengetahui bahwa anaknya tidak disini selama dua bulan," gumam Tuan Kim.
"Apa kau bilang, Tuan Kim?!"
"Ti-tidak apa-apa," dusta Tuan Kim.
Taeri bangkit dari duduknya. "Kalau begitu, aku akan menuntut agensi ini karena kelalaian dalam bekerja. Kemudian aku minta tanggung jawabmu untuk mengembalikan anakku dalam keadaan baik-baik saja!" Taeri mengarahkan pandangannya pada Hera.
"Apa?! Menuntut?! Taeri, kau tidak bisa menuntut agensi begitu saja."
Taeri menoleh, "Tidak bisa menuntut? Kalau begitu, aku akan berbicara dengan atasan!"
Tuan Kim terbelalak. "A-atasan?! Taeri, masalah ini tidak perlu dibesarkan hingga ke atasan. Kalau hal itu terjadi aku akan-"
"Kalau begitu, bawa K kembali sekarang juga!"
Spontan Tuan Kim dan Hera tersentak. Mereka melempar pandangan satu sama lain.
"Kembalikan K ke pelatihan dorm akting ini atau aku akan mendatangi atasan sekarang juga!" Taeri menatap Hera.
Hera meneguk salivanya kasar. Wanita itu tahu bahwa saat ini dia dihadapkan dua pilihan yang masing-masing akan memberinya risiko. Jika dia membiarkan Taeri datang ke atasan Agensi HAIBI, maka pekerjaan Tuan Kim terancam, begitupula dengan nasib para member yang sudah berlatih selama ini. Kemudian, jika dia memilih untuk mengembalikan K, maka dia harus memaksa K untuk berhenti mewujudkan mimpinya. Padahal Hera sangat mengetahui bahwa K tidak ingin menjadi aktor.
Saat ini Hera hanya bisa memikirkan dengan matang, apa keputusan yang akan diambil. Hera tak ingin merusak kehidupan orang lain. Sudah seharusnya dia menanggung kesalahan yang telah dilakukannya. Asalkan tidak merusak kehidupan orang lain, Hera harus mengambil keputusan itu. Iya. Satu-satunya solusi adalah itu.
Perlahan Hera menarik napas panjang sebelum akhirnya menghembuskannya. Ditatapnya kedua manik mata Kim Taeri. "Kalau begitu, aku akan pergi dari sini dan berhenti berakting," ujar Hera.
.
.
.
-Bonus Scene-
Jay melihat Taeri yang tengah berkeliling dorm untuk mencari K asli. Pria itu bisa melihat bahwa Hera mulai menggigit kuku jari tangannya. Jay sangat paham bahwa Hera panik. Tak ingin membiarkan situasi ini semakin berantakan, Jay memutuskan untuk diam-diam keluar dari dorm.
"Kau mau kemana?" Jake menahan pergelangan tangan Jay. Pria itu mendapati Jay yang hendak pergi.
"Aku akan menghubungi Hwang In Yeop Sunbae," balas Jay berbisik.
Spontan mata Jake terbelalak. "Yak, kenapa kau memberitahukan kakak K? Apa kau ingin Hera dihabisi keluarga Hwang?"
"Bukan begitu! Kakak K sudah mengetahui identitas Hera. Dia sudah mengetahuinya, karena Hera yang telah memberitahu."
Jake mengernyitkan dahinya. "Apa kau yakin bahwa In Yeop Sunbae bisa membantu Hera?"
"Ini satu-satunya cara saat ini."
"Kalau begitu, pergi dan hubungi dia!" Pinta Jake.
.
.
.Halo! Bagaimana bab kali ini? Akhirnya kebenaran sudah terungkap, ya! Dugun-dugun ga nii? Si Taeri galak banget lagi. Kira-kira gimana nasib Hera nantinya? 😔 Dia milih untuk berhenti akting, loh! Padahal menjadi aktris adalah mimpinya sejak kecil. Oh, iya udah tahu, kan siapa yang manggil In Yeop buat datang? Yap, itu adalah Abang Jay hihihi😍 Nah, buat yang penasaran gimana kelanjutannya, tunggu ketemu di bab selanjutnyaa! Babay!
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 1 Who Are You? [Completed]
Fiksi PenggemarIni satu-satunya cara untuk mewujudkan mimpiku. Sudah terlalu lama aku menjadi pemeran pengganti, aku harus berubah! Aku tidak peduli resiko apa yang akan terjadi. Untuk saat ini, aku bisa mengesampingkan masalah itu. Hal yang perlu kulakukan sekara...