Jangan lupa vomentnya! Coba hargai karya orang lain dengan vote, yuk! Thank u!❤
.
.
.Jake menatap Hera dengan seksama. "Atau jangan-jangan kau ini..."
'Ti-tidak! Apakah Jake mengetahuinya?!' Batin Hera.
"Kau ini--ingin mempunyai kulit selembut wanita, ya?!" Jake memerlihatkan senyum lugunya.
Mata Hera membulat dengan sempurna. Dia terkejut sekaligus lega dengan ucapan Jake. "Haha, iya benar! Aku ingin merawat kulitku dengan baik!" Hera memaksakan sebuah senyuman.
'Syukurlah, dia tidak menyadarinya.' Batin Hera, lega.
"Tapi, kau tahu? Produk pria itu lebih bagus, karena mereka sudah memiliki manfaat yang dibutuhkan khusus untuk kita!" Ujar Jake.
"Iya, benar! Kalau begitu, apa kau bisa merekomendasikanku produk yang biasa kau pakai, Jake?"
"Bisa, tetapi sayangnya aku juga sudah kehabisan sabun. Ah, iya! Bagaimana jika kita pergi ke sauna saja?!" Ajak Jake.
Sontak mata Hera terbelalak Sebenarnya, Hera tidak keberatan untuk menemani Jake pergi, tetapi sauna bukanlah tempat yang tepat. Pasalnya, setelah selesai ke sauna, kebanyakan dari mereka akan pergi ke pemandian umum dan disana para pengunjung akan mandi secara bersama tanpa mengenakan pakaian. Tentu saja pemandian umum wanita dan lelaki dipisah, tetapi dalam kondisi seperti ini, mau tidak mau Hera harus pergi ke tempat khusus pria. Wanita itu tidak ingin melihat pemandangan yang akan menodai kedua matanya.
"Bagaimana?" Jake mengangkat salah satu alisnya.
"Ti-tidak bisa!" Hera sedikit berteriak.
"Wae-yo (kenapa)?" Jake mengerucutkan bibirnya.
"Karena aku--harus pergi menemui Sunghoon! " Hera bergerak mundur.
"Tapi, K-"
"Sudah, ya! Aku pergi dulu!" Hera berlari meninggalkan Jake sendirian
"Dia sangat cepat!" Jake menatap Hera yang berlari secepat kilat.
~
Hera mendaratkan bokongnya diatas kursi. Dengan napas terengah dia meneguk minuman kaleng dengan cepat. Hampir saja jantungnya copot ketika Jake melontarkan pertanyaan tadi. Semakin ia mengingat, wanita itu semakin gugup.
"Bagaimana bisa aku menahan semua ini dan bertahan selama empat bulan lamanya?" Hera mengacak rambutnya frustasi.
Hera meraih minuman kalengnya, hendak meneguknya kembali. Tiba-tiba netra miliknya menemukan sosok pria yang ia kenal. Sungguh kebetulan, bahwa Sunghoon tengah berlari kecil melewati Convenience Store dimana Hera sedang duduk. Spontan wanita itu bangkit dari duduknya dan menyusul pria itu dari belakang.
"Yak, Park Sunghoon!" Hera berlari disamping Sunghoon. Spontan mata Sunghoon membulat ketika ia menemukan sosok yang ia benci ada didekatnya.
"Mwoya ige?! (Apa ini?!) kau mengikutiku?" Sunghoon melirik sinis.
"Tidak, aku hanya kebetulan melihatmu. Jogging di pagi hari itu menyenangkan, bukan?" Hera tersenyum, menunjukkan sederet giginya yang rapi.
Sunghoon memutar bola matanya malas, 'Apa-apaan dia ini?' Batin Sunghoon.
Tak mau berdekatan dengan Hera, Sunghoon mempercepat langkahnya.
"Sunghoon, tunggu aku!" Teriak Hera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 1 Who Are You? [Completed]
Fiksi PenggemarIni satu-satunya cara untuk mewujudkan mimpiku. Sudah terlalu lama aku menjadi pemeran pengganti, aku harus berubah! Aku tidak peduli resiko apa yang akan terjadi. Untuk saat ini, aku bisa mengesampingkan masalah itu. Hal yang perlu kulakukan sekara...