XXX. Has Changed

116 34 9
                                    

Jangan lupa votenya! Biasakan hargai karya penulis, ya! Thank u

Hari ini Hera pergi belanja bersama Heesung. Mereka membeli bahan masak untuk beberapa hari kedepan. Evaluasi akting yang kedua akan segera dilaksanakan, jadi Hera dan Heesung mulai mempersiapkan beberapa hal penting supaya tidak kerepotan.

Setelah beberapa jam pergi, Hera dan Heesung sampai ke dorm lebih awal dari waktu yang diperkirakan. Suasana pasar tidak terlalu ramai, mungkin itu yang membuat mereka bisa pulang lebih cepat. Heesung pun menyiapkan sarapan, sedangkan Hera membantu menata sayuran kedalam kulkas agar tetap segar.

"Hyung, aku pergi ke kamar dulu, ya?" Hera meminta izin setelah selesai menata barang belanjaan.

"Baiklah," balas Heesung.

Hera pun langsung melangkahkan kakinya menuju kamar. Sambil bersenandung, Hera berjalan dengan santai. Setelah sampai di depan pintu kamar, Hera segera menarik kenop pintu. Seketika netra Hera terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini.

Sunghoon tengah memasukkan pakaian dalamnya kedalam lemari. Padahal sebelumnya pria dingin itu sama sekali tidak peduli dimana ia meletakan pakaian dalamnya. Disisi lain, Jay pun merapikan kasur tidurnya yang selama ini belum pernah ia bereskan satu kalipun. Tak ketinggalan, Jake juga memasang tirai kecil disekeliling kasur Hera.

"A-apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Hera.

Sontak mereka bertiga menghentikan aktivitasnya. Tiga pria yang berada didalam kamar itu pun saling melempar pandangan. Mereka membisu, tanpa ada yang berani menjawab pertanyaan Hera. Sedangkan, Hera masih mengerutkan keningnya, penasaran dengan apa yang dilakukan mereka bertiga.

30 menit yang lalu

Suara gemrusuk tiba-tiba terdengar dan berhasil membangunkan Sunghoon  Bukan hanya suara itu, melainkan kasur miliknya juga ikut bergetar. Dengan malas, pria itu akhirnya membuka mata. Diliriknya jam dinding yang masih menunjukkan pukul 08.00, tapi kedua teman sekamarnya sudah sibuk melakukan sesuatu. Sontak Sunghoon kesal melihat pemandangan itu, karena dirinya gagal mendapat tidur nyenyak.

"Yak, apa yang kalian berdua lakukan?" Sunghoon bangkit dari kasurnya.

"Kau tidak lihat? Kami sedang membereskan kamar." Jay memandang kebawah.

"Membereskan kamar? Orang seperti kau?" Sunghoon menggeleng tak percaya. Tiba-tiba satu tepukan mendarat di pundak Sunghoon. Spontan dirinya menoleh.

"Kita sekarang satu kamar dengan seorang wanita. Jadi, kita harus lebih memerhatikan barang kita!" Jake ikut menimpali.

"Kenapa kalian tiba-tiba peduli? Dia bahkan bisa tidur bersama kita dengan tenang." Sunghoon kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur.

"Iya, tapi sekarang dia adalah perempuan yang kusukai, jadi aku tidak ingin mempermalukan diriku didepan dia!" Jake kembali memasang tirai diatas kasur Hera. Pria itu mencoba memberi privasi pada tempat tidur Hera.

Mendengar ucapan Jake, Sunghoon seketika langsung tersentak. Satu ingatan pun terlintas dalam pikirannya. Momen dimana Hera pertama kali menginjakkan kaki kedalam kamar, lalu pakaian dalam Sunghoon tergeletak begitu saja diatas kasur Hera. Mengingat akan hal itu, pria beralis tebal itu  langsung bangkit dari posisi tidurnya.

'Andwae! Sa-saat itu ia melihat dan menyentuh celana dalamku! Lalu selama ini kita selalu berbincang. Apakah saat melihat wajahku dia teringat dengan celana dalam itu?!' Sunghoon mengacak rambutnya.

"Aakhh, ini sangat memalukan!!" Teriak Sunghoon.

Akhirnya mereka bertiga pun berakhir dengan saling membereskan kasur dan barang pribadinya masing-masing. Hera yang pertama kali melihat ketiga pria itu sedang bersih-bersih tentu saja terkejut sekaligus kagum. Dirinya merasa bersyukur karena teman sekamarnya sudah peduli akan kebersihan. Hera senang tanpa mengetahui fakta bahwa dirinya lah yang menjadi alasan ketiga pria ini untuk bersih-bersih.

~

Hari ini adalah hari evaluasi kedua. Setelah evaluasi kelompok 2 minggu lalu, Tuan Kim kembali memberikan tugas kepada para anggota untuk berperan menjadi karakter sesuai naskah yang diberikan. Berbeda dari sebelumnya, kali ini mereka dinilai secara individu.

Setelah kedelapan member selesai menampilkan akting. Tuan Kim terlihat gelisah. Pria tua itu membolak-balikan kertas yang ada diatas mejanya. Dia cukup serius membaca isi dari kertas tersebut. Sementara, para member terlihat gugup menunggu keputusan Tuan Kim. Pasalnya, siapapun yang memperoleh nilai tertinggi pada evaluasi ini akan mendapatkan kemungkinan debut lebih besar daripada member lain.

'Tenanglah, Hera! Kau sudah menampilkan yang terbaik!' Batin Hera, mencoba menenangkan. Beberapa hari yang lalu dia sudah berlatih lebih keras dalam menyelami karakter antagonis. Dengan bantuan Jake, Hera dapat menunjukkan karakter antagonis lebih baik.

Diam-diam Jay yang duduk di seberang memerhatikan Hera yang tengah menggigit kuku jarinya. Pria itu mengerti bahwa Hera sedang tidak tenang. Jay bangkit dari duduknya dan pindah ke samping Hera.

"Kau sudah melakukan yang terbaik!" Bisik Jay. Sontak Hera menoleh ke sumber suara. Setelah melihat Jay, wanita itu pun merespon dengan sebuah senyuman.

"Baiklah! Saya sudah memutuskan siapa yang mendapat nilai tertinggi!" Tuan Kim beranjak dari kursinya. Spontan atensi para member terarahkan pada Sang Pelatih. "Setelah melihat penampilan kalian semua, ada dua orang yang berhasil membuat saya terkesan. Diantara dua orang ini cukup sulit untuk menentukan siapa yang mendapatkan nilai tertinggi. Tapi, saya sudah menemukan jawabannya!" Tuan Kim memerhatikan seluruh member.

"Pemilik nilai tertinggi pada evaluasi kedua ini, tidak lain adalah... "

Hera mengaitkan kedua tangannya. Dalam hati, ia sangat berharap bahwa namanya akan dipanggil.

"Park Sunghoon!" Tuan Kim menunjuk Sunghoon.

Seisi ruangan pun bertepuk tangan dan bersorak. Mereka ikut memberi selamat atas keberhasilan Sunghoon. Sementara itu, Hera masih mencoba untuk menerima hasil evaluasi kali ini. Dia telah berusaha dengan keras, tetapi takdir berkata lain.

"Selamat Sunghoon! Dengan begini, kemungkinan besar kau akan masuk line debut!" Ujar Tuan Kim.

"Terima kasih, Tuan Kim," balas Sunghoon.

"Seperti yang tadi saya bilang, ada dua orang yang berhasil membuat saya terkesan. Satu diantaranya adalah Sunghoon. Kemudian, satu orang lagi adalah... Hwang K!" Tuan Kim menunjuk Hera.

Sontak para member terkejut, begitu pula dengan Hera. Ruang latihan pun kembali diisi dengan suara tepuk tangan meriah.

"A-aku?!" Hera menunjuk dirinya sendiri. Tuan Kim meresponnya dengan anggukan kepala. Melihat hal itu Hera spontan menutup mulutnya tak percaya.

"Kemampuanmu telah meningkat pesat dari sebelumnya! Aku senang bahwa kau berhasil membuktikan kemampuanmu yang sebenarnya. Selamat, K!" Puji Tuan Kim.

Seluruh member pun kembali bersorak untuk Hera. Wanita itu memang tidak mendapatkan nilai tertinggi, tapi dia berhasil menunjukkan kemampuannya. Terutama, dia membuat Tuan Kim terkesan dengan aktingnya. Sebuah senyuman pun tidak luntur dari wajah Hera.

Selanjutnya Hera hanya perlu menghubungi Hwang In Yeop. Hera sudah berhasil membuktikan prestasinya, maka dia harus memberitahukan sesuatu pada In Yeop. Wanita itu masih ingat jelas tentang perjanjian mereka. Apabila Hera bisa menunjukkan prestasinya di dorm, maka In Yeop akan mendengarkan apapun permintaan Hera. Maka dari itu, Hera menjadikan kesempatan ini untuk memberitahukan yang sebenarnya pada kakak K.

'K, aku akan membantumu!' Batin Hera.

.

.

.

Anyeongg! Bagaimana bab kali ini? Trio JASUKE semakin berubah setelah tahu tentang identitas Hera, nih. Ditambah Hera udah berhasil menunjukkan kemampuannya! Apa rencana dia untuk memberitahu In Yeop akan berhasil? Buat yang penasaran tunggu updatean berikutnya, ya! Babayy!

Season 1 Who Are You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang