XXXXV. Choice

143 25 22
                                    

Haloo! Bab kali ini agak panjang, nih. Kenapa? Kalian akan tahu setelah selesai membacanya. Selamat membaca! Jangan lupa vomentnya, yaa! Thank u

Hera menarik napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. "Gwaenchana, Kim Hera! Perjuanganmu baru saja dimulai!"

Tepat setelah ia menginjakkan kaki pada karpet coklat itu, pintu pun terbuka. Namun, dalam hitungan detik Hera langsung dikerumuni oleh sekumpulan awak media.

"A-apa ini?!" Mata Hera membulat.

"Apakah Anda benar Kim Hera?"

"Apa Anda sengaja masuk ke Agensi HAIBI untuk membocorkan rahasia perusahaan?"

"Apakah kebocoran rahasia di Agensi STAR ada kaitannya dengan Anda?"

Segelintir pertanyaan terus diajukan oleh para wartawan.

"Aku tidak mengerti maksud kalian!" Hera bergerak mundur sembari menutupi wajahnya.

Dorongan dari para wartawan hampir saja membuat Hera kehilangan keseimbangan. Namun, tepat sebelum dia jatuh, seseorang dari belakang berhasil meraih tangan Hera. Dia membawa Hera untuk pergi menjauh dari awak media.

Sesaat setelah mereka berdua di dalam mobil. Sang pengemudi langsung menancapkan gas. Dalam hitungan detik, mobil Maserati Ghibli berwarna merah terang itu meninggalkan Gedung HAIBI.

Meskipun sudah tidak dikelilingi oleh media, Hera masih terdiam. Wanita itu mencoba untuk memahami situasi ini. Mengapa bisa ada awak media? Mengapa mereka tahu identitas Hera? Mengapa mereka mengaitkan permasalahan Agensi STAR dengan dirinya?

"Bajumu. Kau saat ini sedang dijebak," ujar sang pengemudi seolah mengerti semua pertanyaan yang ada didalam pikiran Hera.

"Apa maksudmu, In Yeop Sunbae?" Hera berkerut kening.

"Kau mendapatkan Hoodie itu dari Eomma ku, bukan? Itu salah satu rencananya. Hoodie itu persis seperti milik si pelaku yang menyebarkan rahasia Agensi STAR dua tahun yang lalu." In Yeop menjelaskan sambil tetap fokus pada jalan.

"A-apa? Bagaimana bisa?" Hera menganga tak percaya.

Perlahan, Hera kembali mengingat apa yang terjadi di ruangan Tuan Kim. Setelah dia pergi, tepatnya baru beberapa langkah berjalan, Kim Taeri memanggil namanya. Tiba-tiba wanita itu memberikan hadiah pada Hera.

"Terimalah! Itu kenang-kenangan dariku." Taeri tersenyum menatap Hera.

Mata Hera berbinar-binar. Dibukanya hadiah itu.  Terlihat didalamnya ada hoodie 
abu-abu dengan balutan warna coklat bermotif Gucci di lengannya. Melihat merk nya saja Hera sudah paham betul bahwa ini mahal.

"Ah, tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, tidak. Ini terlalu bagus untukku. Lagipula aku merasa tidak pantas untuk menerima hadiah ini darimu, Kim Taeri PD-nim!" Hera kembali menyodorkan kotak dengan pita merah muda itu pada Taeri.

Season 1 Who Are You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang