Jangan lupa vomentnya! Hargai karya penulis dengan vote ya! Thank u!❤
"Kau tidak apa?" Sunghoon menatap Hera cemas.
Sang lawan bicara justru membisu. Kedua matanya masih membulat. Jarak mereka berdua cukup dekat, Hera tidak bisa berkata apa-apa saat ini.
Mereka berdua saling menatap satu sama lain. Lambat laun Hera pun tersadar, dengan cepat dia mencoba menjauhkan dirinya dari Sunghoon. Di sisi lain Sunghoon juga berusaha untuk bersikap biasa.
"A-aku tidak apa." Hera merapikan bajunya.
"Ba-baguslah." Sunghoon menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.
"Ah, es krimku!" Hera menatap dua es krim vanila yang terjatuh di lantai. "Seharusnya aku langsung menjilatnya tadi, huhu!" Sambung Hera sembari berjongkok dan menatap es krim itu.
"Hahaha, kau ini seperti kehilangan barang penting. Kenapa kau tidak membelinya lagi, K? Hahaha!"
"Di-dia tertawa." Kedua mata Hera tak percaya dengan apa yang saat ini dilihatnya. Ini pertama kali ia melihat Sunghoon tertawa.
'Apa artinya aku berhasil menjalin pertemanan dengannya?' Batin Hera menebak.
Tiba-tiba suara dering telepon terdengar dari dalam saku celana Hera. Sontak Hera bangkit dari posisinya. Segera ia mengambil benda pipih itu.
"Halo?!" Sapa Hera melalui telepon.
"K, kau ada dimana?!" Suara bentakan dari wanita menusuk telinga Hera. Mata Hera spontan terbelalak setelah mengetahui bahwa yang sedang menelponnya saat ini adalah 'Eomma K'.
"A-aku sedang diluar." Hera membuat suara semirip mungkin dengan K.
"K, ada apa dengan suaramu? Apa kau sakit?"
"I-iya aku, uhuk uhuk." Hera mulai berakting. Sunghoon yang melihatnya hanya bisa mengerutkan kening.
"Sudah, tak usah bicara! Kau harus menjaga kondisimu disana. Eomma sudah dengar bahwa aktingmu terakhir kali tidak cukup memuaskan. Kau seharusnya berlatih lebih keras!" Suara Ibu K terdengar lantang. Hera hanya diam dan memerhatikan apa ucapan wanita di seberang telepon itu.
"Eomma tahu kau pasti kesal karena Eomma yang telah mendaftarkanmu, tetapi bisakah kau lebih serius dalam berlatih? Jangan permalukan Eomma, K!"
Hera hanya bisa membuang napas kasar. Dia tidak terima dengan ucapan Ibu K. Akhirnya Hera mengerti alasan apa yang membuat K sangat sungkan dengan Ibunya.
"Kalau begitu pulanglah! Karena tingkahmu ini, staff HAIBI menelpon Eomma. Kau tahu, kan? Eomma sibuk!" Wanita itu kembali menekan ucapannya.
"Baik, Eomma," balas Hera.
"K, kau harus lakukan yang terbaik dalam penilaian nanti. Jika tidak, Eomma akan kesana dan menjengukmu, mengerti?!"
'A-apa? Menjengukku?!' Batin Hera terkejut.
Sesaat setelah Hera hendak membuka suara, panggilan telepon sudah terputus. Hera hanya bisa berdiri mematung. Pasalnya, K asli juga tidak suka apabila Ibunya datang menjenguk. Kedatangannya bukan karena rasa khawatir melainkan karena ingin kembali memarahi K dan mengungkit semua kesalahannya.
"Bagaimana ini?" Hera menggigit kuku jarinya panik.
"Ada apa? Kau diancam oleh Ibumu?" Sunghoon menyentuh bahu Hera.
"Tidak, aku hanya--Oh iya! Sunghoon-ah, aku memilikimu! Kenapa aku bisa lupa?!" Hera meraih kedua bahu Sunghoon.
"Apa maksudmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 1 Who Are You? [Completed]
FanficIni satu-satunya cara untuk mewujudkan mimpiku. Sudah terlalu lama aku menjadi pemeran pengganti, aku harus berubah! Aku tidak peduli resiko apa yang akan terjadi. Untuk saat ini, aku bisa mengesampingkan masalah itu. Hal yang perlu kulakukan sekara...