XI. I'll prove it

169 62 32
                                    

Jangan lupa vomentnya! 💜

Hari ini Hera bangun lebih awal dari biasanya. Wanita berambut pendek itu sudah bertekad untuk mandi lebih awal supaya dapat bertemu dengan Sunghoon sebelum pria itu berangkat lari pagi. Hera ingin memberi sebuah peringatan pada Sunghoon karena telah melukai harga dirinya.

Selesai mandi, Hera pergi keluar untuk menunggu Sunghoon. Ia berdiri sembari menjemur pakaian miliknya dan juga milik Jay. Ketika hendak mengambil pakaian, Hera dikejutkan oleh kehadiran seorang pria yang berdiri dihadapannya. Seorang pria yang sedari tadi ia tunggu.

"Akhirnya kau datang juga!" Hera mengangkat kepalanya.

"Apa?" Balas Sunghoon dingin.

'Seperti biasanya, pria ini selalu cuek,' kesal batin Hera.

"Kau! Kau akan menyesal telah mengataiku seperti itu!" Hera menunjuk wajah Sunghoon dengan jari telunjuknya.

"Yak! Kau sudah lupa aku lebih tua beberapa bulan darimu?!" Ketus Sunghoon.

"Aku tidak peduli! Aku hanya ingin mengatakan bahwa kau salah tentang diriku dan aku akan membuktikannya pada dirimu!"

"Apa yang ingin kau buktikan?" Sunghoon mengangkat salah satu alisnya.

"Kebaikanku!" Jawab Hera.

"Hah?" Sunghoon mengernyitkan dahinya, bingung.

Hera pun membalikkan tubuhnya untuk mengambil sesuatu. Dia mengulurkan tangannya, memberi satu gelas berisikan kopi hangat pada Sunghoon. Pria yang diseduhkan minuman itu pun hanya menatap Hera dengan ekspresi bingungnya.

"Ini, minumlah kopi! Aku sudah membuatnya untukmu. Supaya kau tidak lemas!" Hera menunjukkan senyumnya.

Sunghoon tertawa renyah melihat tingkah Hera. "Menurutmu aku akan memaafkanmu hanya karena segelas kopi, hah? Apa-apaan kau ini?!" Sunghoon berlari kecil meninggalkan Hera begitu saja. Setelah ditolak, Hera sama sekali tidak menyerah, ia justru kembali berteriak memanggil pria beralis tebal itu. "Yak, Park Sunghoon! Aku tidak akan menyerah untuk menunjukkan sisi diriku yang lain padamu! Aku akan membuatmu menyesal!"

Tidak ada balasan apapun dari Sunghoon. Ia tetap melanjutkan joggingnya tanpa membalikan tubuhnya ke belakang. Hera hanya bisa menghela napas pasrah. Ia hendak meletakkan gelas berisi kopi itu sampai akhirnya Jay datang dan mengambil minuman itu.

"Jay?!" Hera menoleh.

"Kenapa? Kau ingin meminum dua gelas kopi?" Jay melirik ke arah Hera. Spontan Hera menggelengkan kepalanya. Melihat respon Hera yang tidak keberatan, pria itu pun meneguk kopinya.

"Kulihat kau sedang berusaha menjalin hubungan dengan si es itu?" Jay berjalan ke arah balkon sembari meminum kopinya sedikit demi sedikit.

"Maksudmu Sunghoon? Iya. Aku ingin menjalin hubungan dengan semua member. Aku merasa tidak enak karena kejadian sebelumnya." Hera kembali menjemur sisa pakaiannya.

"Sejak kapan kau peduli dengan tanggapan orang lain?" Jay memandang Hera.

'Sepertinya Jay paham bagaimana sifat K sebelumnya, ya?' Tebak batin Hera.

"Aku sudah mulai dewasa, Jay. Kupikir, aku tidak bisa terus emosi kepada orang lain." Hera mendekati Jay dan berdiri disampingnya.

"Benar juga. Kau tidak boleh membiarkan orang lain salah paham pada dirimu!" Jay percaya dengan perkataan Hera.

Hera merasa tenang setelah mengetahui bahwa Jay tidak kembali mengungkit perbedaan K yang dulu dengan dirinya.

"Aku masih ingat bagaimana kau marah hanya karena staff yang memecahkan properti kecil di lokasi syutting. Kita masih berumur 8 tahun saat itu, tetapi perkataanmu sangat kejam layaknya orang dewasa!" Jay menoleh ke arah Hera.

Season 1 Who Are You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang