• Happy Reading •
🌹🌹🌹
•
•
____________________________"Aku tahu, aku salah, aku menyadari, akan aku lakukan semua untukmu."
Malam begitu larut, belum ada tanda kedatangan Sophia dirumah milik Arthur. Tidak peduli dengan keberadaanya, laki-laki yang segera berstatus kawin itu mengambil seputung rokok dalam saku jas hitamnya dan dibakarnya di ruang tamu. Ia menghisap rokok itu sembari menatap kedua anaknya bermain, asap berada dimana-mana sekarang.
Alline baru saja selesai bersiap-siap untuk makan malam, segera kebawah sebelum ketiga orang pemilik rumah ini memarahinya karena lama berdandan, belum sempat turun tangga Alline melihat Arthur sedang asyik menghisap rokok di depan anak-anak.
Tidak perlu takut, ia merebut rokok itu dari bibir Arthur "Maaf aku lancang, tapi sungguh rokok ini bisa membahayakan pernapasan anak-anakmu."
"Kembalikan, aku tidak pernah mengatur kebiasaanmu, lepaskan saja kebiasaanku. Ternyata oh ternyata kamu suka mengatur, tapi aku mohon jangan mengatur kebiasaan seseorang," Arthur menatapnya datar.
"Baiklah, saya tidak mengatur hanya memberi tahu fakta kepadamu. Kalau gitu habiskan rokokmu saja, aku akan pergi bersama Kiara dan Lucas," ucap Alline.
"Sayang ayo, kalian mau ikut tidak?" Alline menggandeng tangan kedua anaknya keluar rumah.
Arthur menghembus napas kasar, mematikan rokoknya dan melempar kesembarang arah. Ia menarik tangan Alline terburu-buru "Kamu mau naik apa?"
"Apa saja asal tidak bersamamu,"
"Aku sudah matiin rokok itu demi kalian, jadi aku ikut ya?" tanya Arthur.
Alline melepas cengkraman tangan Arthur "Aku tidak menyuruhmu menghentikan kebiasaanmu demi kami, jadi lakukan saja sesukamu."
Arthur menarik pinggang Alline kasar "Aku sudah bilang padamu, rokok sudah mati. Jadi ayo pergi bersamaku, Alline!"
"Lalu apa?"
"Ayo pergi, kita sudah melewatkan waktu janji dari satu jam yang lalu," Arthur melangkahkan kakinya keluar dari rumah sambil membawa kunci mobil.
Oh God, sepertinya Alline sudah kehilangan suasana untuk pergi. Mood memang sering berganti tapi untuk kali ini benar-benar terganti. Lihat, kaki kecil Alline sudah melangkah kearah kamar dan mengurungkan niatnya untuk pergi.
Masalah orang dewasa banyak sekali,
Arthur melihat itu hanya menghembuskan napas kasar lalu mengikutinya, "Kenapa kamu memperbesar masalah kecil, Alline? Itu hanya merokok bukan membunuh," Ia mengelus lembut pipi calon istrinya itu agar meredakan amarahnya, "Sudah ya."
"Aku tidak mempermasalahkan gimana, dimana, dan kapan kamu ngerokok. Kata-katamu membuatku menyalahkan diri, aku bingung. Baiklah, kita pergi tapi tidak usah memperdulikan masalah apa yang aku bingungkan," Alline meninggalkan Arthur yang sedang berpikir keras.
"Apa yang kamu bicarakan? Sejaka kapan aku membuatmu menyalahkan diri?" Arthur menghampirinya lagi.
Gadis itu sudah menggandeng kedua anaknya masuk kedalam mobil, begitu juga dengan Arthur. "Apa yang kamu bicarakan tadi?" tanya Arthur.
Lagi-lagi gadis itu mengalihkan pembicaraan "Kiara Lucas, kalian mau gaun dan jas mini seperti apa? Nanti mommy bantu bicarakan kepada desainernya ya."
Laki-laki dengan rasa amarah memuncak disamping Alline langsung menarik dagunya kasar "Kamu kalau aku bertanya itu di dengar! Menyalahkan diri apa yang kamu maksud? Memangnya aku berbicara apa yang tiba-tiba membuat suasana hatimu tidak baik seperti itu, biar aku perbaiki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter 'C' (2024) (Hiatus)
Romance[FOLLOW] [MATURE STORY] - Warning 21+ - Sulit untuk mendapatkan kerja di usia muda dan kerja menjadi Baby Sitter adalah pilihan yang tepat, sebenarnya tugas mudah hanya mengurus dan merawat anak majikan. Hal yang tidak mudah ketika sang majikan tiba...