• Happy Reading •
🌹🌹🌹
•
•
________________________________"Kalau kamu keluar dari pintu itu tanpa sarapan terlebih dahulu, aku akan tinggalkan kamu dirumah besar ini sendiri dan membawa anak anak untuk tinggal dirumah Ibu. Cepat pilih Arthur!" seru Alline.
Itu hanya candaan disaat Alline disaat Arthur melawan. Hampir beberapa hari setelah kepulangannya dari negara menara Eiffel kemarin mereka selalu menghabiskan waktu di dalam rumah yang diisi penuh dengan hanya keluarga kecil mereka saja, Arthur menyuruh seisi rumah kecuali keluarga kecilnya untuk keluar sementara begitu juga dengan beberapa para pekerja dirumahnya diberikan cuti sementara sampai Arthur selesai menghabiskan waktunya dirumah untuk istirahat.
Arthur tertawa sambil berlari kecil, "Baiklah sayang aku sarapan, tapi bolehkah berikan aku satu ciuman panjang di pagi hari ini?"
Tanpa basa basi Alline mencium bibir Arthur lalu memasukkan lidahnya kedalam rongga mulut Arthur, memainkan lidahnya di dalam sana. Arthur merasa istrinya sudah mulai mahir dalam berciuman karena praktek yang selalu diberikan dirinya, merasa senang Arthur menekan tengkuk Alline lebih dalam lalu melumat bibir merah muda Alline dengan lembut.
Arthur merasa Alline mulai kehabisan nafas ia pun melepaskan ciumannya, "Sudah, aku sudah berikan ciuman itu dan sekarang kamu harus makan," ucap Alline.
"Sebenarnya sekalipun tidak makan aku sudah kenyang dengan bibirmu, suamimu ini kuat dan tangguh jadi jangan khawatir sayang," ucap Arthur.
Alline mengusap rambut Arthur lembut, "Walaupun kamu itu sekuat singa atau lainnya kamu tetap harus makan agar tidak sakit," kata Alline, "Bagaimana dengan pencarian yang meracuni anak kita?"
"Tolong suapin aku sebentar, akan aku beri tahu kemana aku pergi," senyum Arthur kepada Alline.
Dengan nurut Alline menyuapi Arthur, "Jadi aku akan pergi mencari yang meracuni anak kita hari ini dan aku juga memiliki beberapa urusan di berbagai tempat. Aku minta maaf sayang jika nanti aku pulang sedikit telat dari perkiraanmu, pastikan kamu menjaga anak anak dan tidak kepikiran dengan hal apapun, kabari aku jika ada hal apapun yang terjadi."
Mengangguk dengan senyuman Alline menyuapi Arthur dengan suapan terakhirnya "Baiklah hati hati, pastikan dirimu itu selamat. Kamu tahu aku cukup takut dengan pekerjaanmu Arthur tapi kamu juga tidak mengizinkanku untuk membuatmu berhenti dari pekerjaan itu," Alline mencium bibir Arthur.
"Jangan khawatir, lelakimu ini hebat," kata Arthur, "Alline apa kamu sudah menunjukkan beberapa hal seperti mengidam? maksud aku tanda tanda kehamilan."
Alline menggelengkan kepalanya sambil menatap perutnya yang rata, mengelus perutnya dengan lembut, "Memangnya tanda tanda kehamilan itu seperti apa?"
Arthur mengelus perut rata Alline, "Kamu harus bertemu dengan teman perempuanku, dia adalah dokter yang memeriksa kehamilan mantan istriku dulu dan mungkin kamu bisa banyak bertanya tentang kehamilan kepadanya. Bagaimana?"
"Baiklah kalau begitu, kamu akan mengantarku atau aku pergi sendiri saja besok?"
"Tentu saja bersamaku sayang, baiklah sekarang aku harus pergi. Tolong sampaikan hal tadi kepada Kiara dan Lucas sayang jika aku akan pulang larut malam." Arthur mencium bibir Alline lalu pergi meninggalkan Alline yang sedang tersenyum.
Alline mengangguk dan masih setia berdiri lalu tersenyum lebar "Hamil? aku harap aku segera memiliki anak untuk Arthur Kiara dan Lucas. Sebaiknya aku tidak banyak pikiran tentang hal hal sebelumnya yang pernah kupertanyakan kepada Arthur, aku hanya harus memercayai dirinya."
...
....
"Kenal saya?"
Ibu Alline kedatangan tamu tiga orang wanita muda, lebih tepatnya yang satu tua. Ibu Alline tidak mengenal siapapun diantara mereka bertiga itu "Kalian siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter 'C' (2024) (Hiatus)
Romance[FOLLOW] [MATURE STORY] - Warning 21+ - Sulit untuk mendapatkan kerja di usia muda dan kerja menjadi Baby Sitter adalah pilihan yang tepat, sebenarnya tugas mudah hanya mengurus dan merawat anak majikan. Hal yang tidak mudah ketika sang majikan tiba...