A [Pt. 35]

2.8K 56 1
                                    

• Happy Reading •

🌹🌹🌹


________________________________

Brukk bruk bruk

Arthur membuang semua isi yang berada di dalam tas yang wanita itu bawa, obat-obatan dan beberapa seperti suntikan vitamin serta beberapa pakaian samaran. Arthur tertawa lalu membanting sebuah pistol yang ternyata berada diselipan tas itu,

"Persis yang kulihat," ucap Arthur 

Arthur memberi kode dari mata kepada anak buahnya untuk memborgol ketiga wanita itu dan membungkam mulutnya dengan lakban, "Kalian penasaran mengapa aku membawa kalian ke dalam gedung tua ini?"

Ketiga wanita itu mengeluarkan air matanya lalu menatap Arthur dengan tatapan yang tersirat kebencian begitu hebat. Arthur mengambil kursi yang berada di ujung gudang lalu duduk di hadapan mereka

"Wanita licik, wanita tua dan wanita jalang. Apa yang kalian inginkan dari pernikahanku dengan Alline?" tanya Arthur dengan suara husky miliknya.

Arthur membuka lakban dari mulut Sophia lalu mengizinkannya untuk berbicara, "Aku menginginkan dirimu Arthur, aku rasa itu cara termudah untuk mendapatkan dirimu."

Arthur mengambil seputung rokok dari balik jas nya lalu membakar rokok itu dengan korek api miliknya, "Terlalu mudah sampai kau tidak mampu." Arthur menghisap seputung rokok dari tangannya dan menghembuskan asap rokok itu depan wajah Sophia,

"Jika kau ingin melakukan cara lain, harusnya melakukan dengan cara yang lebih licik tetapi aku lupa bahwa kamu terlalu lemah dan bodoh untuk melakukan hal itu."

Arthur memerintahkan anak buahnya dengan bahasa isyarat untuk membawa lelaki paruh baya yang sedari tadi sudah ia kurung di ruangan sempit dengan borgol menggores tangannya hingga berdarah, wajah yang penuh dengan lebam biru, dan sekujur badan yang sudah tergores pisau kecil milik lelaki dengan badan besar yang berada disampingnya,

"Aku mohon ini sakit, maafkan diriku." suara nyaring beriringan dengan rasa sakit terdengar dari kejauhan yang semakin mendekat, seorang lelaki paruh baya dengan kumis lebat dibawah bibir dilempar begitu saja seraya meringis.

"PAPA! Papa kenapa bisa ada disini?" teriak Sophia 

Sophia memberontak, ia mencoba berkali kali untuk membuka jeratan yang berada di kaki dan juga tangannya, sedangkan kedua wanita itu sudah tidak berdaya dengan mulut terbungkam dan air mata yang terus mengalir di pipinya.

Arthur tersenyum kecil, "Aku sudah tidak ingin berbuat seperti ini semenjak kehadiran Alline, tapi karena ini menyangkut kematian ayahku jadi aku harus melakukan ini sama seperti dendamku di masa lalu,"

FLASHBACK ON

Beberapa hari setelah Arthur dan Alline pulang dari bulan madu nya yang cukup panjang namun pada kenyataan tidak karena terhalang masalah yang membuat Arthur geram dan sering meninju tangannya kearah dinding hingga berdarah,

Arthur mengambil kunci mobilnya lalu melangkah pergi ke sebuah apartemen sahabatnya Gani yang di apartemen itu sudah dihadiri beberapa rekan kerja Gani begitu juga satu rekan Arthur, merkea membahas beberapa hal tentang pekerjaannya yang ia bawa saat bulan muda. Gani satu-satunya sahabat yang cukup dipercaya Arthur untuk menangani hal ini, dia sangat lihai dan bersih dalam memainkan perannya untuk membawa informasi kepada Arthur, 

Baby Sitter 'C' (2024) (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang