"kak, gue ke toilet dulu ya"
"to, temenin tuh!"
haruto melotot mendengar perkataan ivalyn.
"ogah! udah gede juga, masa harus ditemenin"
"gue juga ogah ya! udah ah, gue pergi dulu" jeongwoo berlari kecil ke arah toilet.
"awas kesasar!"
"gue bukan anak kecil ya kak!"
ivalyn terkekeh melihat tingkah jeongwoo.
si kembar sedang berada di mall, jeongwoo yang mengajak. sebenarnya, jeongwoo hanya mengajak ivalyn, tapi haruto memaksa ikut, jadi jeongwoopun mengajaknya dengan terpaksa.
"lyn" ivalyn menoleh ke arah haruto.
"kenapa? lo ada masalah?" ivalyn menatap bingung haruto yang sedang menatap kosong boba teanya.
"gue nembak cewe"
"lo bunuh orang?!"
"ga gitu konsepnya ivalyn" haruto menghela nafas lalu menatap gemas ivalyn.
"hehe, sorry bercanda. terus gimana?"
"gimana apanya?"
ivalyn berdecak kesal mendengar pertanyaan haruto.
"lo diterima apa ditolak?"
"ditolak" haruto menghela nafas.
"hah?!" ivalyn menatap haruto terkejut.
"lo kagetkan? gue sendiri juga kaget"
wajar ivalyn terkejut, karena haruto adalah laki laki yang diidamkan kaum hawa.
"kok bisa? alasannya?"
"gue terlalu ganteng"
kali ini ivalyn dibuat terdiam karena perkataan haruto.
"woi! ngomongin apaan nih?" jeongwoo tiba tiba mendudukkan dirinya di sebelah ivalyn, jadi posisi ivalyn di tengah.
"tuh, kembaran lo, lagi patah hati" ivalyn menunjuk haruto dengan dagunya.
"oh, pasti soal lo ditolakkan?"
"kok?! lo tau dari mana?!" haruto menatap jeongwoo terkejut.
"ya kan gue yang bikin lo ditolak"
"ha? maksud lo?" ivalyn menatap jeongwoo bingung.
"gue yang suruh doi lo biar ga nerima lo, gue bilang kalau dia nerima lo, dia bakal dihabisin sama fans-fans lo" jeongwoo meminum boba teanya dengan santai.
"bangsat lo woo!"
"to, bahasanya!"
"sini lo woo!"
jeongwoo bersembunyi di belakang ivalyn saat haruto ingin menariknya.
"tangkep kalau bisa!" jeongwoo lari menghindari haruto.
"awas lo woo!" haruto mengejar jeongwoo.
"heh! jangan lari-larian!" tapi haruto dan jeongwoo tidak mendengarkan perkataan ivalyn.
haruto dan jeongwoo berlari hampir mengelilingi mall, membuat semua orang melihat ke arah mereka.
ivalyn yang melihat 2 saudara kembarnya hanya bisa menghela nafas dan menahan rasa malu. terkadang ivalyn berpikir, kenapa dia bisa menjadi kembaran mereka.
"udah? cape?"
haruto dan jeongwoo duduk di sebelah ivalyn dengan nafas terengah engah.
"ga sekalian sampe parkiran larinya?" ivalyn memberikan minum pada 2 saudara kembarnya.
"ya abisnya jeongwoo ngeselin banget jadi orang"
"salah sendiri kemaren bikin gue dihukum beresin gudang sekolah"
"udah-udah! minum dulu itu! masih ngos-ngosan juga, udah debat aja"
"awas lo Woo!"
"apa? awas apaan? gue ga lagi nyebrang" haruto dan jeongwoo saling tatap kesal.
"gue pulang sendiri deh" ivalyn berdiri dari duduknya.
"eh jangan!" haruto dan jeongwoo kompak menarik tangan ivalyn agar terduduk kembali.
"yauda, diem!"
"iya, sorry"
"lain kali gausa lari-larian kek, kaya anak kecil! ga tau apa gue nahan malu dari tadi gara-gara kalian" ivalyn menatap 2 saudara kembarnya bergantian.
"jeongwoo tuh yang mulai"
"lo yang duluan ya"
"masih mau debat? gue tinggal nih" ivalyn berjalan meninggalkan haruto dan jeongwoo.
"lyn"
"kak"
haruto dan jeongwoo menyusul ivalyn.
"kita traktir deh, kakak mau apa?"
"apapun yang gue mau?" haruto dan jeongwoo mengangguk.
"oke, ikut gue!" haruto dan jeongwoo saling pandang lalu mengikuti ivalyn.
untung saja ivalyn gampang dibujuk, walau harus mengorbankan isi dompet. karena ivalyn pasti banyak maunya saat mendengar kata, ditraktir.
bosenin ya?
sorry lagi buntu nih otak
KAMU SEDANG MEMBACA
h - i - j
Fanfiction"minggir lo naruto!" "nama gue haruto! lo aja yang minggir item!" "bisa diem ga sih?!" silahkan mampir.