kucing

88 8 0
                                    

"gue mau ke mini market, ada yang mau nitip?" ivalyn berdiri di belakang sofa yang diduduki haruto dan jeongwoo, mereka sedang menonton pertandingan bola.

"cola" sudah pasti itu haruto.

"gue nitip ciki aja deh kak" jeongwoo menoleh ke ivalyn.

"oke"

"mau gue anter lyn?" haruto menoleh ke ivalyn.

"cuma basa-basikan lo?" ivalyn menatap datar haruto.

"tau aja" haruto nyengir, ivalyn mendengus kesal. ivalyn tahu haruto tidak akan melewatkan pertandingan bola untuk mengantarnya.

"dah, gue pergi dulu" ivalyn berjalan menuju pintu rumah.

"hati-hati di jalan kak!"

ivalyn membentuk tangannya menjadi tanda oke.

"oh iya" ivalyn berhenti diambang pintu rumah.

"gue boleh pelihara kucing ga?"

"boleh" haruto dan jeongwoo menjawab kompak, tapi matanya fokus pada layar tv.

"yes, makasii" ivalyn menutup pintu lalu menuju mini market.

"lah? berarti kakak mau beli kucing?" jeongwoo baru sadar.

"iya kali" haruto merespon setelah diam beberapa detik.

"ini kembaliannya kak, terima kasih, selamat berbelanja kembali"

"iyaa"

ivalyn keluar mini market dengan membawa tas kresek berisi belanjaannya, lalu berjalan menuju rumah.

tiba tiba ivalyn berhenti di taman dekat mini market lalu mencari sesuatu.

"haaii" ivalyn menghampiri anak kucing yang sedang duduk diam.

"meow~" anak kucing itu menyundulkan kepalanya pada tangan ivalyn.

ivalyn mengeluarkan sesuatu dari tas kresek belanjaannya, ternyata snack untuk kucing. seolah tau kalau akan diberi makan, anak kucing itu duduk sambil mengeong menatap ivalyn.

"enak ya?" ivalyn bertanya saat melihat anak kucing itu lahap memakan snacknya.

ivalyn mengusap lembut bulu anak kucing itu.

"meow~" anak kucing itu menyundul manja pada kaki ivalyn setelah snacknya habis.

"mau ga ikut aku ke rumah?"

dari seminggu yang lalu ivalyn sudah sangat ingin membawa pulang anak kucing itu, tapi dia selalu lupa izin ke 2 saudara kembarnya.

"ivalyn pulaang" ivalyn membuka pintu rumah membuat haruto dan jeongwoo menoleh.

"loh kakak bawa anak kucing siapa?"

"lo beli kucing Lyn?"

"engga, ini kucing yang ada di taman deket mini market" ivalyn menghampiri 2 saudara kembarnya dan duduk di sofa tunggal.

"kenapa ga beli aja kak?" jeongwoo mendekati ivalyn lalu duduk di karpet.

"ga deh, gue udah suka sama anak kucing ini" ivalyn mengusap lembut anak kucing yang ada dipangkuannya.

"emang induknya ga nyariin kalau lo bawa pulang anaknya?"

"setau gue anak kucing ini sendirian di taman"

"lo udah punya perlengkapan buat tuh kucing emang?" haruto membuka tas kresek ivalyn mencari colanya.

"belum sih, besok temenin gue ya buat beli keperluan anak kucing ini"

"tapi kakak besokkan magang" jeongwoo mengusap kepala anak kucing itu.

"a pas malem dong tem, gimana sih!" haruto melempar struk belanjaan ivalyn yang sudah dibentuk bulat tepat ke kepala jeongwoo.

"ya santai dong!" jeongwoo balas melempar struk tadi ke Haruto

ivalyn menggelengkan kepala melihat pertengkaran kecil 2 saudara kembarnya itu.

"ada saran nama ga kalian?" ivalyn menatap bergantian ke arah haruto dan jeongwoo.

"jantan atau betina?" haruto ikut duduk dikarpet dengan jeongwoo.

"betina"

"yanti aja kak"

"norak anjir!"

"ya terus apaan?!"

"yang modern dikit lah"

"ya apa? kucing tetangga kita aja namanya ratna, udah yanti aja lah"

"norak item!"

"terus apaan naruto!"

ivalyn menghela nafas melihat ke 2 saudara kembarnya, bahkan kucing yang berada dipangkuan ivalyn bingung melihat haruto dan jeongwoo berdebat.










gabut.

h - i - jTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang