"kakak!" jeongwoo berlari memasuki pekarangan rumah dengan suara highnotenya.
ivalyn yang sedang membaca buku dan duduk di gazebo teraspun terkejut mendengar suara jeongwoo, bahkan haruto yang sedang makan mie instan jadi tersedak, apalagi kuahnya masih panas.
"berisik bego! gue keselek anjir!" haruto langsung meminum colanya.
"bodo" jeongwoo mendudukan dirinya di samping ivalyn.
"kak"
"apa?"
"kemarin kakak ulang tahun kan, nih gue kasih kado" jeongwoo memberikan paper bag pada ivalyn.
"wih, makasii" ivalyn menerima paper bag tersebut.
"pasti ada maunya tuh anak"
"fitnah terus!"
"fakta ya, lo kalau ngasih sesuatu, ujung-ujungnya pasti ada maunya"
"iri? bilang bro!"
haruto mendecih mendengar ucapan jeongwoo.
"ih lucu! makasi woo, nanti gue ganti duitnya" ivalyn melihat isi paper bagnya, dan ternyata isinya adalah hoodie oversize warna biru langit.
"gausa, itu kan kado ulang tahun kakak, gue juga semalem dapet bonusan nih" jeongwoo tersenyum sambil menepuk sakunya.
"wah, gitu ya lo, dapet bonusan tapi gue ga dikasih apa-apa, ck ck, parah lo"
"naruto mending lo diem!"
"tega lo sama kembaran sendiri"
Jeongwoo merotasikan bola matanya.
"ck! nih nih, ambil tuh! berisik banget lo" jeongwoo memberikan paper bag lain pada haruto.
"nah gitu dong, baru kembaran gue" haruto menerima paper bag tersebut dengan senyuman cerah.
"halah, kalau gue kasih apa-apa baru ngakuin gue kembaran" haruto cengengesan sedangkan jeongwoo mendengus kesal.
iya, jeongwoo pernah dianggap haruto sebagai babu saat mereka pergi bersama.
ivalyn menggelengkan kepalanya melihat kelakuan 2 saudara kembarnya.
random ya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
h - i - j
Fanfiction"minggir lo naruto!" "nama gue haruto! lo aja yang minggir item!" "bisa diem ga sih?!" silahkan mampir.