"ivalyn pulang" ivalyn memasuki rumahnya.
"udah pulang kak"
ivalyn menoleh ke arah ruang tamu, ternyata ada sirkelnya haruto dan jeongwoo, yaitu anak treasure.
"to, woo, bisa kesini ga?"
haruto dan jeongwoo saling pandang bingung, lalu menghampiri ivalyn.
"kenapa?"
"bantuin jalan! kaki gue keseleo" ivalyn melepaskan sepatunya.
"kok bisa?!"
"jatuh pastikan kak?!"
"pasti ada yang dorong lo kan?!"
"iya kak, bilang aja siapa orangnya?!"
"heh! itu bantuin dulu ivalynnya!" hyunsuk menegur mereka berdua.
haruto dan jeongwoo menuntun ivalyn ke bangku meja makan.
"aduh, pelan-pelan woo!" jeongwoo melepaskan kaos kaki ivalyn, tapi menyenggol area yang keseleo.
"bengkak kak, jatuhnya tadi gimana sih? kok bisa gini?" jeongwoo memperhatikan kaki ivalyn.
"ada yang dorong lo?" haruto membawa kain berisi es batu.
"ga ada, cuma tadi gue ga liat bawah waktu jalan, ternyata ada lubang di trotoar"
"mangkannya liat-liat jalan!" haruto mulai mengompres kaki ivalyn, ivalyn meringis kesakitan.
"kenapa tadi ga minta jemput aja sih kak?"
ivalyn baru saja pulang dari sekolah, sekolah ivalyn dan 2 saudara kembarnya berbeda, ivalyn smk, sedangkan haruto keongwoo sma.
ivalyn dilarang mengendarai motor oleh sang ayah, karena ada haruto dan jeongwoo yang bisa menjemputnya. maklum, anak perempuan satu satunya, jadi harus dijaga betul betul.
ivalyn pulang sore dan naik angkot, karena tadi saat dia praktik ada sedikit kendala.
"hp gue mati"
"terus power bank lo yang ada tiga itu kemana? lo buang semua?"
"ada kok di kamar"
"kenapa ga lo bawa?"
"lupa"
"ck, kebiasaan" haruto menatap datar ivalyn, tapi ivalyn malah cengengesan.
"ga ada yang luka kan kak?" jeongwoo memeriksa kaki ivalyn yang satunya.
"ga ada kok, cuma lecet dikit ini tangan" uvalyn memperhatikan telapak tangannya.
jeongwoo beranjak mengambil kotak p3k.
"sini tangannya!" jeongwoo membuka kotak p3k.
"gausa woo! dikit doang"
"tetep aja itu namanya luka, udah sini!" jeongwoo menarik tangan valyn lalu mulai membersihkan sedikit darah dan pasir yang ada di telapak tangan ivalyn.
"untung bunda ga dirumah, kalau tau anak gadisnya kaya gini, bahaya udah" haruto telaten mengompres kaki ivalyn.
"kita bisa diusir gara-gara ga jagain anak gadis satu-satunya ini" jeongwoo menempelkan plester pada luka Ivalyn.
"haha, makasi ya"
haruto dan jeongwoo mengangguk.
anak treasure yang sedari tadi memperhatikanpun tersenyum melihat interaksi si kembar.
"kok gue kaya liat ratu sama para pelayannya ya"
junkyu tertawa keras mendengar perkataan jihoon.
"iya anjir" jaehyuk menyetujui.
"ganteng gini dibilang pelayan" jeongwoo kembali setelah meletakkan kotak p3k ke tempat semula.
"cocoknya babu ya woo"
"ya sama aja dong anjir" jeongwoo menatap kesal haruto, membuat anak treasure dan ivalyn tertawa.
seru ya punya saudara
KAMU SEDANG MEMBACA
h - i - j
Fanfic"minggir lo naruto!" "nama gue haruto! lo aja yang minggir item!" "bisa diem ga sih?!" silahkan mampir.