ToD | 12. Masih di Taman

1.4K 233 191
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emangnya kenapa?" Tanya Aqeela. "Ada urusannya sama lo?"


"Ya gak sih, random aja. Lo mau cerita sama gue boleh, gak juga gapapa," Balas Rassya sabar.


"Sebenernya gue gak mau ngumbar masalah pribadi gue sama orang. Apalagi sama lo, yang gue baru kenal beberapa hari lalu," Lanjut Aqeela. "Kecuali temen-temen gue, mereka pada tau semua. Tapi gak tau secara detail."



Rassya menatap Aqeela. "Jadi? Lo mau cerita sama gue?"



Gadis itu menghiraukan pertanyaan Rassya. Lalu mulai bercerita satu persatu masalahnya.


"Ceritanya gini. Papa gue gak sengaja di deketin sama cewek di kantornya. Papa gue juga gak ada rasa sama sekali sama cewek itu. Tapi tiba-tiba aja, Mama tau semuanya. Dari dulu, Mama sama Papa berantem karena bahas hal itu terus. Pokoknya makin kesini, mereka makin keliatan kayak toxic relationship."


"Dan baru aja kemarin-kemarinnya, apa beberapa hari kebelakang gitu, gue lupa. Mereka berantem lagi, bahkan hampir setiap hari. Karena Mama guenya ituloh, bener-bener cemburuan banget. Mana Papa sekarang sering main tangan. Gue juga punya Adek, yang umurnya masih empat tahun."



"Mungkin sekarang lo tau, kenapa gue jadi gini? Sekarang gak usah nanya-nanya lagi kenapa gue begitu kenapa gue begini. Sejujurnya, gue juga risih kalau ada orang yang nanya-nanya mulu."



Aqeela berbicara panjang lebar seperti tadi. Sampai suatu saat, Aqeela mengeluarkan air matanya.



"Jadi gitu ya," Komentar Rassya. "Gapapa sih, wajar aja kalau lo gitu karena orang tua lo."



Lalu Rassya melirik kearah sampingnya, Aqeela sedang menunduk. Rassya paham akan situasi ini, Rassya mengeluarkan satu tissue dari jaketnya.


"Jangan nangis," Peringat Rassya. "Pakai tissuenya."



Aqeela mengangguk.


"Temen-temen lo tau soal ini?" Tanya Rassya.



"Mereka tau, cuma gak sedetail apa yang gue ceritain ke elo. Mungkin sekarang mereka juga udah lupa," Jawab Aqeela sambil mengelap air matanya menggunakan tissue yang diberikan Rassya itu.



"ASIK, BERARTI GUE SPESIAL DONG?" Tanya Rassya berteriak. Aqeela menatapnya dengan sangat malas. Lalu membuang tissue itu ke sembarang arah.



"Pokoknya sekarang kita temenan," Kata Rassya. "Lo kalau ada apa-apa cerita aja sama gue. Pertemanan kita dimulai dari sekarang," Tambah Rassya.


Aqeela menggeleng. "Apaan, gue gak mau temenan sama lo."




"HALAH TERUS KALAU GAK MAU TEMENAN SAMA GUE, KENAPA LO CURHAT TENTANG KEHIDUPAN PRIBADI LO KE GUE?!" Sahut Rassya ngegas.



"Berisik banget sih lo," Komentar Aqeela.



Tapi, jujur, Rassya sangat menghibur baginya. Selain Ratu, Sandrinna, dan Saskia yang tidak ada disini sekarang, Rassya sudah cukup menghibur dirinya.


Apa ini adalah saat yang tepat bagi Aqeela untuk berteman dengan Rassya?


"Oke, sekarang kita temenan," Kata Aqeela. Rassya tersenyum dengan sangat senang. Aqeela juga ikut tersenyum. Senyuman Aqeela tadi adalah senyuman pertama yang Rassya lihat.













🍀🍀












Setelah sampai di rumah, Rassya langsung pergi ke kamarnya.


"RASSYA, MAKAN DULU!" Teriak Bundanya dari sana.


"IYA BUN, NANTI!"

Setelah melihat Aqeela menangis tadi, Rassya menjadi merasa bersalah. Ia juga sebenarnya tidak ingin berteman dengan Aqeela. Rassya melakukan semua ini semata-mata hanya karena dare yang diberikan oleh Clay dan Kiesha.


Tak lama setelah itu, Rassya membuka chat grupnya. Bingung sekali mencarinya, karena grupnya hampir tiap hari— bahkan tiap jam mengganti nama grup chatnya.




CLAY PALING GANTENG VALID (5):





Rassya:
gue sama aqeela berhasil temenan |
dia apa2 sekarang bakalan curhat ke gue |
seharusnya gue dapet penghargaan best actor kalau gini|


Rassya:gue sama aqeela berhasil temenan |dia apa2 sekarang bakalan curhat ke gue |seharusnya gue dapet penghargaan best actor kalau gini|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










××
😳😳

ToDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang