ToD | 26. Kecewa

1.7K 258 270
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aqeela pulang dengan sangat lesu. Tatapannya sendu. Hatinya dipenuhi dengan amarah. Dan pikirannya, terus-terusan memikirkan tentang Rassya.



Apa-apaan Rassya ini?! Apakah dirinya benar-benar mendekatinya hanya karena sebuah dare dari teman-temannya itu?! Sangat kerterlaluan! Sungguh keterlaluan!




"Gak boleh nangis karena cowok," Peringatnya kepada dirinya sendiri. Dan sampai di Kosannya, yang kemudian membuka pintu kamarnya.



Gadis itu merebahkan tubuhnya di kasur empuk ini. Matanya terus-terusan menangis. Ia masih tak bisa berpikir lebih lanjut.



"Dia beneran cuma mainin gue?" Tanyanya dengan suara yang bergetar. "Berarti... Pas ngasih minumannya ketika selesai upacara, nolongin gue buat kabur dari rumah, dan ngasih makan gue, itu semua palsu?"






Aqeela menangis lagi. Emosinya hari ini benar-benar tidak bisa ditahan. Padahal, ia baru saja senang karena wali kelasnya memujinya. Tetapi kesenangannya itu tiba-tiba hancur, karena satu video yang dikirim oleh orang yang tidak ia kenal.




Ia tersenyum tipis. "Berarti bener kata orang. First love itu, orang yang pertama kali nyakitin gue."



Ya, Rassya adalah first lovenya Aqeela. Aqeela dari dulu, susah sekali untuk di dekati cowok. Di dekati saja sudah susah, apalagi mencintai cowok.



"Berarti feeling gue dari awal bener. Gue emang ngerasa aneh sama dia," Ucap Aqeela sambil terkekeh pelan. "KENAPA GUE NANGIS LAGI SIH?!"



Tiba-tiba setelah itu, pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Aqeela mengelap air matanya, dan membuka pintu kamarnya.



Orang itu─ adalah orang yang berbincang-bincang bersama Rassya di beberapa hari kebelakang. Orang yang membuat Aqeela cemburu.



"Hai, gue Fazara," Ia memperkenalkan dirinya sendiri sambil mengulurkan tangannya. Aqeela menatap uluran tangannya itu. "Lo kenal gue kan? Iya, gue mantannya Rassya."



Mantannya? Batin Aqeela.



"Aduuuh, lo kenapa kayak abis nangis gitu? Disakitin sama Rassya ya? Dia emang hobi nyakitin orang. Pas gue pacaran sama dia juga gitu. Dia sering nyakitin gue. Jadi, lebih baik lo jauhin aja dia," Ucap Fazara.



"Serius?" Tanya Aqeela. "Iya. Gue nangis karena dia. Dan yang paling gue sakitin tuh, dia deketin gue cuma karena dare. Sumpah, gue sakit hati banget."




Fazara mengelus-elus kepala Aqeela dengan sangat sangat lembut. "Sabar ya. Lo kuat kok, gue tau itu."




Aqeela mengangguk. "Makasih."




"Lebih baik, lo sekarang jauhin dia," Ujar Fazara tiba-tiba. Aqeela menganggukkan kepalanya, walaupun ia merasa ada yang aneh ketika Fazara berbicara seperti itu.

















🍀🍀















Pagi ini, sekolahnya di kejutkan dengan sebuah video mengenai Rassya yang mendekati Aqeela hanya karena dare.


Rassya kali ini datang terlambat. Ketika ia berjalan di lorong, hampir semua murid di sekolahnya itu memperhatikannya. Bukan dengan tatapan seperti melihat idola, tetapi dengan tatapan mematikan.



"Gila ya dia? Deketin cewek cuma karena dare. Katanya dia bilang sendiri kalau dia gentle. Mana ada orang gentle yang deketin cewek cuma karena dare," Sindir salah satu murid disini.




"Gue lebih kasian sama ceweknya sih. Ya lo tau kan? Kalau ceweknya tuh bener-bener susah banget buat luluh atau nyaman sama cowok. Eh pas udah nyaman, malah diginiin. Dasar gak tau diri."


"Gue jadi kasian sama Aqeela. Aqeela malah jadi korban permainannya dia."




Rassya mempercepat langkahnya, ia membuka grup angkatannya. Ada videonya, beserta teman-temannya yang sedang bermain truth or dare itu.




Tiba saatnya Rassya sampai di kelasnya, semua teman sekelasnya memperhatikannya. Bahkan Jefan dan Rey, menatapnya benar-benar tidak suka.



"Ketauan," Ucap Rey. "Salah lo sendiri."


Jefan menghembuskan napasnya. "Cari Aqeela!"



Cowok itu mengacak-acak rambutnya kesal. Dan keluar dari kelasnya itu untuk mencari Aqeela.


"AQEELA MANA?!" Tanyanya dengan suara yang bergetar itu.



Seluruh murid memperhatikannya. Menatapnya benar-benar tidak suka. Dan, tidak ada yang menjawab satupun pertanyaannya tadi.



"GUE NANYA, AQEELA ADA DIMANA?!" Tanya Rassya lagi.




Lagi dan lagi, tidak ada yang menjawabnya.




"Ck. Gak bisa ngomong, kalian?" Tanya Rassya emosi.


Akhirnya, Rassya berlari untuk mencari Aqeela, dan membuka ponselnya untuk menelepon dan chat Aqeela.






Aqeela IPS 5:

Rassya:
qeel? |
lo dimana? |






Rassya berdecak kesal setelah melihat pesannya yang ceklis satu itu. Aqeela tidak menggunakan foto profil, dan ceklis satu.



Sudah pasti, Rassya diblock.




"Salah gue sendiri," Rutuknya sambil terduduk, lalu memukul kepalanya secara perlahan. "Salah gue sendiri."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









××
HAHAHAHA

ToDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang