ToD | 15. Keluar

1.2K 237 159
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Girl on top 🧚🏻‍♀️💅👠💄 (5):




Saskia:
| guys
| aqeela udah deket sm rassya kan
| kenapa ga bilang2 sama kita ya
| mengsad


Ratu:
| iyaaaa BENER BGT
| KENAPA GITU
| JAHAT SEKALI AQEELA INI

Sandrinna:
| aqeela juga punya privacy
| gapapa gais
| kita tunggu kabar baiknya aja!!!!!



Ratu:
| WKAKAKAKAKAKAKKAK IYE JUGA



Aqeela:
kalian kenapa sihhhhh |
ga deket juga |
tp keknya gue mulai ngerasa nyaman |

Saskia:
| WHAAAAAAAAAAAAAT?
| GAPAPA, BAGUS!




Ratu:
| ah sayangkooo
| pacarin aja dia


Sandrinna:
| gue seneng bgt baca chat dari lo qeel🥲
| terharu


Aqeela:
gitu doang padahal |








"KAMU GAK AKAN TAU GIMANA RASANYA JADI AKU!"





"KAN AKU UDAH BILANG, AKU GAK SUKA SAMA REKAN KERJA AKU!"





Aqeela berdecak. Menatap Aira di sampingnya. Untung saja, Adik kecilnya itu sedang tertidur dengan nyenyak.




Aqeela beralih membawa ponselnya, dan memutar lagu menggunakan earphonenya dengan sangat keras.





Ia lelah dengan semua ini.












🍀🍀












Setelah selesai bersekolah, Aqeela langsung pergi ke Cafe tempat bekerjanya.


Sampai.





Aqeela menemui atasannya. Lalu memberikan surat pengunduran diri.


"Maaf, Kak," Ucap Aqeela kepada Bos disini─ Erlina.




"Kenapa? Padahal kerja kamu bagus, loh. Apa saya kurang banyak ngasih bayarannya?" Tanya Erlina dengan tatapan sedihnya itu.




Aqeela menggeleng keras. "E─ eh! Gak gitu, Kak. Saya sekarang pengen fokus belajar aja."



Erlina menganggukkan kepalanya, kemudian tersenyum. Dan mengacak-acak rambut Aqeela dengan sangat pelan.



Aqeela jadi ingat kejadian kemarin... Dimana Rassya mengacak-acak rambutnya.



"Gapapa. Belajar yang rajin, ya!" Ucap Erlina dengan senyumannya.




Aqeela mengangguk.




Setelah itu, Aqeela keluar dari Cafe ini. Dan berpamitan dengan Firly─ teman sekaligus Kakak baginya. Yang selalu memberikan motivasi dan arahan.





"Loh? Kenapa lo disini?" Tanya Aqeela heran.




Bagaimana tidak heran? Rassya ada di hadapannya sekarang. Ditambah, Rassya tampan sekali. Memakai jaket berwarna hitam, warna kesukaannya.




"Jemput lo lah," Balas Rassya yang kemudian menunjukkan cengirannya itu.




"Kok tau gue ada disini?" Tanya Aqeela lagi.




"Nebak aja sih. Ternyata bener dugaan gue."




Aqeela tersenyum. Setelah itu, ia menaiki motor Rassya.




"Pegangan," Ucap Rassya.

"Gak mau. Gue lebih baik jatuh daripada pegangan ke elo," Sahut Aqeela.




"Pegangan ke sisi-sisi motornya maksud gue," Balas Rassya.



"Eh?" Aqeela malu sendiri. Berujung ia memegang sisi-sisi motor Rassya.




Sangat hening.





"Rassya, topi lo masih di gue," Ucap Aqeela, tujuannya berbicara seperti itu adalah untuk memecahkan keheningan.




"Hahhh apa?" Tanya Rassya. Benar-benar tidak kedengaran, Aqeela berbicara apa. Karena angin disini, sangatlah kencang.

"TOPI LO MASIH ADA DI GUE," Teriak Aqeela.


"OOOH ITU. YAUDAH, GAPAPA BUAT LO AJA. LAGIAN GUE MASIH PUNYA BANYAK KOK," Balas Rassya dengan berteriak juga. Aqeela tersenyum tipis, dan wajahnya menjauhi spion motor. Takut Rassya melihatnya ketika tersenyum.

 Takut Rassya melihatnya ketika tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








××
Kalau Ramadhan udah selesai, aku kayaknya bakal produktif lagi update ini heheheheheh

ToDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang