ToD | 14. Upacara

1.2K 247 196
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Menyebalkan.


Aqeela lupa membawa topi. Padahal, hari ini upacara.



Apakah ia harus membolos?



Setelah berpikir matang-matang, akhirnya Aqeela memutuskan untuk bekerja saja.


Tetapi, ketika ia akan keluar dari gerbang sekolah, tangan dicekam.


"Jangan bolos, hari senin ini."




Itu adalah Rassya.




Aqeela menatap lengannya yang sedang di pegang oleh Rassya. Terkekeh pelan, mendengar perkataan Rassya tadi.



"Lah malah ketawa," Ucap Rassya lagi. Rassya kemudian ikut tertawa juga. Senang rasanya, jika melihat Aqeela tertawa.



Tetapi setelah itu, ia tersadar. Loh kenapa gue malah keikutan seneng?! Batin Rassya.



"Punya topi?" Tanya Aqeela.




Rassya mengangguk. "Tentu. Gue bawa dua, satu lagi buat lo nih."



Semenjak saat itu, Aqeela semakin terbuka dengan Rassya. Sikapnya yang awalnya galak dan jutek itu, perlahan musnah karena sikap manis Rassya terhadap dirinya.














🍀🍀












Selesai upacara.



Aqeela segera mempercepat langkahnya. Ia akan membeli sebuah air dari kantin. Haus sekali. Ditambah keringatnya yang terus bercucuran karena kepanasan setelah upacara.



Setelah sampai di kantin, Aqeela langsung membeli air. Dan meneguknya dalam sekejap. Ya, sehaus itu.



"Pelan-pelan dong. Nanti keselek," Ucap Rassya. "Masih haus kan? Nih, bawa aja yang gue."




Aqeela menatap malas Rassya. "Udah lo minum belum? Kalau udah lo minum, gue gak mau."




Rassya menggeleng dengan cepat. "Yakaliii gue ngasih minuman yang udah gue minum. Gue juga mikir kali."


Kemudian Aqeela tersenyum manis, dan menerima botol air dari tangan Rassya. Lalu Aqeela meneguknya, dan menyimpan botol itu di meja.


"Cie, tumben gak galak-galak lagi sama gue," Goda Rassya sembari memperlihatkan wajah Aqeela.




Cantik juga. Pikir Rassya, lalu Rassya tersenyum.


Gak. Pikirnya lagi.





"Kita kan temen," Balas Aqeela cuek.

"Yaaaah balik lagi juteknya," Sahut Rassya dengan ekspresi sedih. Padahal di dalam hatinya, ia sangat membenci ekspresi yang ia keluarkan ini.





"Biasa aja padahal," Kata Aqeela. "Oh iya. Lo sekarang ada jadwal olahraga kan? Kenapa gak siap-siap?"

Rassya mendengus sebal. "Yaelah, nanti aja. Lagian olahraganya jam kelima sih. Santai aja."




"Loh, kirain abis upacara."




Rassya cengengesan. Lalu membuka ponselnya. Banyak notifikasi dari teman-temannya, tetapi ia abaikan.


Lelah juga, jika tiap hari harus laporan tentang Aqeela perihal dare itu.


"Tumben, lo gak bolos?" Tanya Rassya.



Belakangan ini, Rassya juga merasa aneh. Mengapa Aqeela jarang sekali membolos?

Bukannya Rassya senang jika Aqeela membolos. Tetapi... Entahlah, rasanya aneh sekali. Apa Aqeela akan memperbaiki diri? Atau memang sedang tidak ingin saja?


"Karena lo, gue jadi gak mau bolos lagi," Balas Aqeela.


Rassya mengerutkan keningnya. Apa katanya? Jadi, Aqeela jarang bolos itu karena Rassya?! Apa Rassya membawa pengaruh baik untuk gadis itu?




Rassya diam-diam menahan senyumnya. Jantungnya bergedup lebih kencang. Kenapa gue baper? Pikir Rassya.




Kemudian setelah itu, Rassya hanya ber-oh saja.



"Gue ke kelas ya. Mau siap-siap olahraga," Ucap Rassya sambil mengacak-acak rambut Aqeela, lalu ia berdiri dari duduknya itu.



"Bukannya jam olahraga lo masih lama? Jam kelima kan?" Tanya Aqeela. Rassya memejamkan matanya. Kayaknya gue salting... Batin Rassya.

 Batin Rassya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










××
HAHAHAHA

ToDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang