[vote sebelum membaca]
Angkasa, Elang, dan Langit sedang sibuk berbelanja untuk kebutuhan camping dadakan yang di usulkan oleh Pangeran. Anaknya Elang ini sangat menyusahkan sekali, pikir mereka.
Damian anak Gilang juga ikut karna di ajak oleh kedua temannya. Siapa lagi jika bukan Raja dan Pangeran.
Mereka semua sedang menunggu di mobil. Sedangkan para suami harus bersusah payah berbelanja bahan yang bahkan ketiganya tidak tahu ingin membeli apa.
Angkasa, Elang, dan Langit asal memasukkan barang. Mereka tidak peduli dengan omelan istrinya bila salah membeli. Siapa suruh mereka tidak ingin ikut andil dalam membeli bahan.
Setelah di rasa cukup, mereka segera membayar lalu kembali ke mobil masing-masing.
Sebelum memasuki mobil, ternyata Pangeran sudah menunggu di luar.
Pangeran terlihat berpikir, "Enaknya kita pakai bus aja gak sih guys? Biar suasana campingnya berasa gitu."
Angkasa, Elang, dan Langit kompak beristigfar dalam hati. Entah setan apa yang merasuki Pangeran.
Langit dan Angkasa jadi curiga pas lahir bukannya di adzanin sama Elang, Pangeran malah di bisikin ajaran sesat.
Queen mengangguk setuju, "Iya lebih enak naik bus karna bisa bareng-bareng, gak perlu kepisah." Ucap Queen menyetujui ucapan sepupunya.
"Boleh juga sih, iya gak yang?" Tanya Alya meminta persetujuan dari Angkasa.
Angkasa tersenyum paksa, "Kita sewa bis gitu?"
"Beli lah Yah, masa sewa sih! Kayak orang gak mampu aja." Celetuk Pangeran.
Angkasa menutup matanya sekejap lalu menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan.
"Terus kalo kita udah pulang camping busnya mau di apakan Pangeran? Lebih baik sewa saja." Jelas Angkasa masih mencoba sabar menghadapi anak adiknya.
"Di jadiin pajangan di depan rumah Pangeran gak buruk juga, Yah." Jawab Pangeran.
Andini dan Elang melotot. Tidak, tidak, buat apa bus di jadikan pajangan. Mengganggu pemandangan saja, pikir mereka.
"Gak usah beli Bang, sewa aja. Jangan dengerin Pangeran." Tutur Andini sambil memunculkan kepalanya dari jendela mobil.
Pangeran mencebikkan bibirnya, "Katanya mau turutin semua kemauan Pangeran,"
Raja turun dari mobil dan segera menyeret Pangeran kembali ke dalam mobil, "Berangkat sekarang aja Yah, Dad, Pi, gak perlu bus bus segala!." Teriak Raja.
Raja menahan Pangeran yang hendak turun kembali dari mobil. Keduanya memang seperti anak kembar tapi beda sifat. Sekarang saja mereka duduk di dalam kursi mobil Angkasa.
Itu kemauan Pangeran yang tidak ingin berpisah dengan Raja. Jadilah Andini dan Elang berangkat berdua layaknya orang pacaran.
Jika di pikir-pikir sih Pangeran lebih cocok menjadi anak Angkasa dan Alya. Karena selalu mengikuti kemana pun Ayah dan Bundanya bersama Raja pergi.
Sedangkan di dalam mobil Langit, di isi oleh ia, istrinya, Queen, dan Damian.
Zahra sedang membuka bungkus roti yang Langit beli lalu memakannya.
"Bagi, Ra." Ucap Langit dengan mata yang fokus menyetir.
Zahra segera menyodorkan roti yang sudah dia gigit kepada suaminya. Langit segera menggigitnya setengah dan Zahra kembali menggigit bekas gigitan Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jareda's FAMILY (On Going)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] SEQUEL DARI CERITA "Perjodohan berjamaah" _____________________________ Kehidupan Zahra, Alya, dan Andini, berubah pesat setelah menikah. Sejauh ini pernikahan ketiganya bahagia, bahkan sangat bahagia. Tetapi lama-kelam...