29. JADI?

1.2K 106 119
                                    

Sesi pertempuran panas Langit dan Zahra baru saja selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesi pertempuran panas Langit dan Zahra baru saja selesai. Zahra terbaring lemas di samping Langit. Lelaki itu tersenyum puas, Zahra tidak akan bisa menolaknya.

Zahra melirik sinis ke arah Langit, "Ini yang namanya satu kali?" Sarkas Zahra, ia masih mencoba mengatur nafasnya.

"Apa sih, yang. Orang kamu mendesah keenakan kok, ahh... Langit... Faster mphh..."

Bugh

Entah punya kekuatan dari mana, Zahra menendang Langit. Suaminya ini memang sangat menyebalkan bila di diamkan.

Langit mengusap bokongnya yang mendarat lebih dulu ke lantai, "Sakit yang, sadis banget kamu." Cibir Langit.

Zahra membalikkan badannya membelakangi Langit, "Tau ah, mending aku tidur."

Langit memeluk istrinya dari belakang dan ikut memejamkan matanya. Ia juga lelah. Tenaganya terkuras habis akibat permainannya bersama Zahra.

🌜🌜🌜

Pagi-pagi sekali Afifah sudah berada di dapur. Ia menyiapkan makanan untuk Langit dan Queen. Tanpa Afifah sadari, dirinya sekarang lebih terlihat sebagai pembantu dan Zahra si tuan rumah malah bersantai ria.

Afifah menoleh saat mendengar langkah kaki menuruni tangga. Ternyata Langit, pikirnya.

"Pagi, Pak." Sapa Afifah.

"Pagi." Balas Langit.

Afifah mengantarkan makanan yang ia buat ke meja makan lalu menyiapkannya untuk Langit.

"Silahkan di makan, Pak." Tutur Afifah.

Langit mengangguk, "Tolong kamu berikan makanan khusus dari dokter untuk istri saya." Perintah Langit.

"Baik Pak, kalo begitu saya pamit undur diri."

Setelah kepergian Afifah, Langit menyantap makanan buatan perempuan itu. Enak juga, pikir Langit.

Langit makan dengan tenang. Entah dimana Queen berada, anaknya itu sudah tidak ada lagi di kamar saat Langit mengeceknya.

Di sisi lain, Afifah sedang menyiapkan Zahra makanan seperti apa yang di perintahkan Langit.

Perempuan itu tersenyum licik saat mencampurkan sesuatu di dalam makanan Zahra.

"Selamat tinggal, Bu Zahra." Batin Afifah.

Afifah melangkah masuk ke dalam kamar Zahra. Sudah bangun rupanya, pikir Afifah.

"Waktunya Ibu sarapan." Ucap Afifah sambil duduk di kasur Langit dan Zahra.

Jareda's FAMILY (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang