Queen, Raja, dan Pangeran sedang berada di kantor Langit, lebih tepatnya di ruang kerja lelaki itu.Queen sendiri sudah meminta tolong kepada Pangeran dan Raja untuk membantunya mengawasi Afifah agar tidak dekat-dekat dengan Papinya.
Ketiga bocah SD itu duduk di sofa sambil memperhatikan interaksi Langit dan Afifah yang terlihat sedang membicarakan hal serius.
"Tante yang itu kegatelan banget ga sih Queen sama Papi." Cibir Pangeran memandang tidak suka kepada Afifah yang selalu mencari-cari kesempatan untuk menyentuh Langit.
Queen mengangguk, "Makanya kita harus jagain Papi ya."
Raja hanya diam dengan mata yang tidak lepas dari Afifah. Ia memandang tajam ke arah perempuan yang sudah membuat Maminya menjadi seperti ini.
Raja tidak seperti Pangeran dan Queen. Anak itu diam-diam mempunyai kelebihan khusus untuk membaca situasi. Bisa di bilang Raja sangat peka dan tidak mudah di bohongi. Melihat gerak-gerik seseorang saja, dia sudah tau maksud dan tujuan orang ini seperti apa.
"Pak, saya ingin mengajukan diri untuk merawat istri bapak di rumah." Tutur Afifah.
Langit mendongak ke atas. Posisinya sekarang ia sedang duduk di kursi kebesarannya dan Afifah berdiri di sampingnya.
"Kamu serius ingin membantu merawat istri saya?" Tanya Langit memastikan.
Afifah mengangguk mantap, "Saya serius, Pak." Jawab Afifah.
Langit masih tidak yakin, "Pekerjaan kantor bagaimana?"
Afifah menjawab sopan, "InsyaAllah saya masih bisa menghandle-nya bila bapak khawatir masalah pekerjaan kantor."
Langit mengangguk, "Gaji yang kamu minta berapa?"
Afifah menggeleng, "Saya ikhlas melakukannya, Pak. Tidak perlu di gaji."
Langit sedikit kagum dengan jawaban perempuan di sampingnya ini.
"Kalo begitu kamu bisa bekerja mulai hari ini. Tenang saja, saya akan tetap menambah gaji kamu. Tapi ingat, rawat istri saya dengan baik." Jelas Langit.
Afifah tersenyum licik.
"Berarti saya tinggal di rumah Bapak, begitu?" Tanya Afifah memastikan.
Langit mengangguk, "Iya, nanti saya akan menyuruh Bibi menyiapkan kamar untuk kamu."
Afifah membungkuk sopan, "Kalo begitu saya permisi dulu, Pak."
"Silahkan."
Setelah kepergian Afifah dari sana, Pangeran segera menghampiri Langit.
"Papi ngapain sih nyuruh tante itu buat merawat Mami, 'kan masih ada Mama sama Bunda yang bisa merawat Mami, Pi." Protes Pangeran.
"Papi memang sedang mencari orang untuk merawat Mami, Pangeran. Kebetulan sekali kak Afifah menawarkan diri. Lagi pula kak Afifah 'kan baik, jadi Papi bisa memercayakan Mami kepada dia." Ujar Langit memberi pengertian kepada Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jareda's FAMILY (On Going)
Romans[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] SEQUEL DARI CERITA "Perjodohan berjamaah" _____________________________ Kehidupan Zahra, Alya, dan Andini, berubah pesat setelah menikah. Sejauh ini pernikahan ketiganya bahagia, bahkan sangat bahagia. Tetapi lama-kelam...