02

30.4K 1.8K 26
                                    


Di sini lah Abel berada, tepatnya di sebuah kamar club yang dia datangi tadi. Bukan tanpa alasan dia ada di sini, ini semua karena pria yang menyeretnya ke dalam kamar.

"Lo mau ngapain?" paniknya ketika melihat pria yang sangat dia kenali membuka bajunya dengan terburu-buru.

"Tolongin gue, Bel," ucap Abi dengan suara seraknya.

"Gue harus bantuin apa bego!" kesal Abel.

"Shit," umpatnya dan tanpa aba-aba dia membungkam bibir Abel dengan bibirnya.

Abel terus memberontak namun hasilnya tetap gagal.

"Abi sadar woy!" teriak Abel setelah terlepas dari Abi.

"Gue gak perduli!" gumam Abi dan di sinilah puncaknya, Abi yang tidak terkontrol mengambil harta yang paling berharga dari Abel dengan paksa.

"Anj*g Abi! Gue gak bakal maafin lo sampai kapan pun!" teriak Abel menggema di seluruh kamar.

Abi tidak perduli dengan segala sumpah sarapah yang Abel ucapkan, dia lebih memilih melakukan kegiatan bejadnya pada Abel.

Tenaga Abel terkuras akibat berontakkan yang hasilnya tidak ada sama sekali, dia benar-benar lemas sekali. Air matanya mengalir begitu saja, tanpa suara tanpa isakan yang keluar.

Abel merasa menjadi manusia paling hina sekarang, di perlakukan bagai pelacur dan di jamah dengan seenaknya.

Pandangannya mengabur seiring dengan kesadarannya yang hilang.

Flashback off

"Arrrgg!" frustasinya dengan menjambak rambut.

"Gue makin benci sama dia! Arrgg!"

Dengan cepat Abel pun menyelesaikan ritual mandinya.

Setelah selesai dia memakai seragam sekolahnya dengan rok di atas lutut, wajah cantiknya di poles make up tipis.

Dengan cepat dia menyambar tas sekolahnya dan keluar dari kamarnya, ketika keluar keluarganya masih berada di meja makan.

"Abel, mau sarapan dulu?" ucap seorang wanita yang tak lain adalah ibu tirinya dari meja makan.

"Gak. Gue udah telat," tolaknya tanpa menatap wanita tersebut.

"Kamu bareng saja sama ayah dan Citra!" ucap sang ayah.

"Males banget," desisnya dan melangkah keluar rumah tanpa memperdulikan teriakan sang ayah.

Abel hanya ingin hidup tenang tanpa bayang-bayang mereka!

________________________

"Arrgg! Gila! Bisa-bisanya gue nidurin cewe itu!" teriak Abi dengan frustasi.

Beruntung kamarnya kedap suara, dengan begitu suara sekeras apapun tidak akan terdengar ke luar.

"Bodoh!" kesalnya dengan terus mengetuk-ngetuk kepalanya.

Abi kesana hanya untuk menjemput temannya, namun malah nasib sial yang dia dapat, entah siapa yang sudah mencampurkan obat perangsang pada air putih Abi?

Abi yang sudah kesal setengah mati pun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai dia pun memakai seragam dan dasinya dengan rapih.

"Bun, Abi berangkat dulu!" ucap Abi ketika melihat sang bunda yang berada di meja makan.

"Kamu gak makan dulu?"

"Nanti di kantin aja! Abi berangkat dulu, bun, yah! Assalamu'alaikum," pamitnya sembari mencium tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam," jawab kedua orang tua Abi.

Delusi(Abel x Abi) ||ENDING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang