47

23K 1.2K 44
                                    

Hai!

Maaf aku baru bisa up sekarang ^^

Aku beneran lagi sibuk banget:/ jadi maaf ya guys:)

Maaf juga kalau part ini gak nyambung!

Jangan lupa vote+comen yang banyak biar aku cepet up:))

Happy reading guys, i love you<3




*

Satu minggu telah berlalu, UN pun telah selesai. Kini Abel tengah duduk santay di depan TV dengan cemilan di pangkuannya.

Hubungan Abel dan Abu pun kian membaik, Abel mencoba menerima Abi kembali dan memberikan dia kesempatan untuk memeperbaiki semuanya.

Drrtt!

Ponsel Abel yang berada di atas meja bergetar, dia menengok sekilas memastikan siapa yang telah menghubunginya.

Abel menghela napasnya pelan ketika melihat nama yang terpampang di layar ponselnya. Itu ... ibu tirinya.

Abel sama sekali tidak memperdulikannya, dia kembali menatap televisi hingga ponselnya berhenti bergetar, namun panggilan kembali masuk membuat dia jengah.

Dengan segera Abel menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponselnya pada telinga.

"Assalamu'alaikum, Abel! Alhamdulillah kamu mau mengangkat panggilan ibu,"

"Hmm," Abel hanya bergumam menjawab celoteh dari sebrang sana.

"Abel, apa ibu bisa bertemu denganmu hari ini? Ibu ingin menjelaskan kesalah pahaman ini,"

Kerutan samar terbentuk di dahi Abel, dia memutar bola matanya malas.

"Gue sibuk,"

"Ibu ngerti. Kamu masih marah sama ibu, nak?"

"Tolong ya tante. Ibu gue cuma bunda, tante jangan sebut nama tante pake embel-embel ibu!" kesalnya.

Ibu dari Citra tersenyum miris mendengar apa yang Abel katakan.
"Emm, maaf nak. Jadi, kamu mau ketemu sama tante 'kan, nak?"

"Ck, gue gak bisa."

"Tolong, nak. Tante sama ayah kamu ingin menjelaskan semuanya!" mohonnya dari sebrang sana.

Mendengar ayahnya di sebut membuat Abel bimbang, sudah lama dia tidak bertemu dengan ayahnya, rasa rindu bahkan sudah tidak dapat terbendung lagi.

Abel mengangguk pelan, "oke. Gue mau ketemu kalian,"

"Terima kasih, nak. Tante dan ayah kamu akan segera ke apartemenmu!"

"Nggak perlu. Kita ketemuan di cafe deket apartemen!" sergahnya.

"Baik. Tante dan ayah kamu akan segera ke sana! Kalau begitu tante tutup telponnya, Assalamu'alaikum,"

Abel mengangguk samar, "waalaikumsalam," balasnya dengan pelan.

Tut!

Panggilan terputus, dia segera beranjak untuk bersiap-siap. Setelah selesai, Abel keluar dari kawasan apartemen.

Kalian bertanya dimana Abi? Kebetulan Abi sedang tidak ada di rumah, dia sedang ada keperluan di sekolahnya. Banyak urusan yang harus dia selesaikan, apa lagi dia adalah mantan ketua OSIS.

Beberapa saat kemudian Abel telah sampai di sebuat cafe, dia duduk sembari melihat para pengunjung yang keluar dan masuk di sana.

"Permisi, ingin pesan apa, kak?" tanya salah satu pelayan di sana.

Delusi(Abel x Abi) ||ENDING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang