Aku balik lagi^^
Aku up lagi buat ngebayar karena kemarin gak update lama:)
Semoga kalian suka:))
**
"Lo tenangin diri lo dulu, Bel!" suruh Laura dengan memberikan minum pada Abel yang dengan cepat dia teguk.
Napas Abel terengah-engah, emosinya benar-benar tidak bisa terbendung lagi.
"Lo sebenernya kenapa, Bel?"
"Gak papa. Gue cuma lagi emosi aja!"
"Lo beneran yakin dia pelaku yang nyebarin berita itu?" tanya Laura dengan hati-hati.
"Gue yakin seribu persen! Kalian inget pas kita di UKS?" tanya Abel pada Abu dan Laura, mereka berdua pun mengangguk singkat.
"Terus apa kaitannya?"
"Gu liat kaki dia di branker sebelah beranker gue! Gue kenal banget sama sepatu yang dia pake. Dan lo berdua harus tau, dia yang udah gunting rok gue juga!"
Mereka berdua diam mencerna apa yang di ucapkan Abel.
"Kenapa dia nyebarin berita ini? Maksud aku apa untungnya buat dia?" tanya Abu, heran.
Abel mengangguk singkat, "aku belum tau apa alasannya, tapi dari setiap gerak-geriknya dia selalu menatapku dengan kebencian!"
"Kalo secara logika, buat apa buang-buang waktu untuk jatuhin orang lain kalo bukan karena dia dendam,"
Mereka berdua manggut-manggut mengerti mendengar apa yang Abel katakan.
"Terus apa yang bakal lo lakuin?"
"Gue balik lagi kaya dulu!" balas Abel dengan mata menerawang ke depan.
"Lo ... yakin?" tanya Laura dengan was-was, dan Abel hanya mengangguk singkat.
Abu hanya diam dengan dahi mengrnyit, dia tak mengerti apa yang mereka bicarakan.
"Ehem, maksud kalian apa? Apa maksud dari kembali kaya dulu lagi?"
Abel tersenyum menatap Abu, "aku dulu pembuli, Bu! Aku sering membuli orang-orang yang nyari masalah sama aku! Itu di mulai saat aku duduk di bangku SMA dan tepat di saat bunda meninggal,"
Abel menghela napasnya pelan, mungkin ini saatnya Abu tau bagaimana hidupnya.
"Aku marah sama diri sendiri, aku marah sama ayah. Asal kamu tau Bu, bunda meninggal di saat ayah memperkenalkan istri mudanya yang tak lain ibu dari Citra!"
Flashback
Abel yang duduk di sofa dengan sang bunda terus bercerita bagaimana hari pertama masuk SMA.
"Pokoknya temen-temen Abel baik, bun! Meskipun ada yang gak suka sama Abel," adunya dengan kesal.
Sang bunda hanya menanggapi dengan senyuman juga elusan di rambut panjang Abel.
"Gak semua orang suka pada kita sayang! Ada kalanya mereka membenci kita, tapi bunda harap Abel jangan pernah membenci orang lain! Faham?"
"Iya, bun."
"Ini rambutnya gak mau di potong aja?" tanya sang bunda yang di jawab dengan gelengan cepat.
"Kenapa?"
"Bundakan rambutnya panjang! Abel juga mau punya rambut panjang, kata ayah bunda cantik kalo rambutnya panjang! Abel jadi pengen punya suami kaya ayah deh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi(Abel x Abi) ||ENDING||
JugendliteraturAda baiknya kalian follow dulu akun aku ya^^ Dipublikasikan: 24-04-2021 Tamat: 03-09-2021 Bagaimana jadinya jika seorang Abel feranika gadis yang di kenal dengan segala tingkah pemberontakkannya menikah dengan si ketua osis yang memiliki sifat dingi...