LLH - 14

3K 336 211
                                    

Pukul 9 pagi pemilik manik berwarna cokelat itu terbangun, maniknya bergulir kesamping kanan dimana seorang pria masih tertidur dengan pulas dibalut dengan selimut tebal sampai batas pinggang yang menampilkan tubuh bagian atasnya tanpa tertutup apapun. Sang pria tidur dengan tenang, deru napasnya terdengar teratur.

Lisa bangkit dari posisinya, melepaskan secara perlahan tangan Taehyung yang melingkar diperutnya. Gadis itu menyandarkan tubuhnya di headboard ranjang, menatap pria yang tengah tidur disampingnya. Tak menyangka bahwa ia sungguh jatuh cinta pada pria itu.

Diam selama beberapa saat sampai akhirnya ia memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur meraih jubah tidur untuk menutupi tubuhnya yang sedang mengenakan gaun tidur sangat minim.

Kaki jenjangnya melangkah menuju pantry untuk membuat segelas cokelat panas, sesekali ia melirik kebelakang barang kali Taehyung sudah bangun. Namun nampaknya pria yang telah resmi menjadi kekasihnya itu sangat lelah.

Usai cokelat panasnya sudah jadi, Lisa berjalan menuju balkon membawa gelasnya itu. Duduk disalah satu kursi dengan kaki yang menyilang seraya menyesap cokelatnya.

Lisa menyentuh lehernya yang terasa lelah lalu mengeratkan ikatan jubah tidurnya karena cuaca pagi ini cukup dingin. Hingga akhirnya Lisa menoleh kearah pintu sebab terdengar suara ketukan dari luar sana.

Gadis pemilik wajah angkuh itu memutar bola matanya jengah seraya berjalan menuju pintu, membukanya sedikit hanya untuk memperlihatkan diri tanpa mengizinkan orang diluar sana melihat kedalam ruangannya.

Sapaan pertama yang Lisa lihat pagi ini adalah senyuman manis dari pria berdimple dihadapannya ini.

"Kau sudah lebih baik Lisa? Mengapa tidak bilang kalau sudah kembali bekerja? Tadi aku diberitahu Nyonya Yoon Ah" sambar Jaehyun penasaran dengan dahi yang berkerut karena ia khawatir tentang kondisi mental Lisa.

Gadis dihadapannya ini memutar bola mata malas lalu menguap dengan sengaja "Kau tidak punya kepentingan lain ya selain mengurus diriku?" ketus Lisa kesal, ia bahkan sudah bosan melihat wajah Jaehyun yang hadir setiap hari.

Pria dihadapannya itu justru terkekeh cukup keras yang membuat Lisa semakin jengkel, jika saja Jaehyun bukan temannya sudah pasti Lisa akan meninju wajah pria itu.

Eh, teman?

Apa baru saja Lisa mengatakan kalau Jaehyun adalah temannya? Ah sudahlah, pria itu juga mengambil peran yang penting bagi kesembuhan Lisa. Jadi tidak ada salahnya untuk menerima pria itu menjadi temannya, lagipula Lisa tak memiliki satu orang pun teman. Mungkin Jaehyun akan jadi yang pertama dan satu-satunya-- mungkin?.

"Aku membawa ramen kesukaan mu, ayo makan didalam" ujar Jaehyun yang kini menenteng kantong plastik yang ia bawa bersama dua kaleng soda didalamnya.

"Andwae!" tolak Lisa tegas seraya menahan dada Jaehyun yang ingin membuka pintu ruangannya lebih lebar.

Alis Jaehyun bertaut bingung menatap Lisa "Wae?"

Lisa gelagapan lalu menjilat bibir bawahnya, namun gadis itu terlalu pandai mengatur ekspresi "Ruangan ku berantakan" alibinya, padahal ia pun tak peduli akan hal itu.

Jaehyun kembali terkekeh dengan menggelengkan kepalanya "Ini konyol Lisa, bahkan aku sudah terbiasa melihat kamarmu yang seperti kapal pecah" ujar Jaehyun apa adanya karena tak biasanya Lisa malu akan kondisi kamar maupun ruangannya yang berantakan.

"Aku banyak pekerjaan Jung! Jangan mengganggu ku hari ini!" ujar Lisa tegas seraya melayangkan tatapan sinisnya pada Jaehyun, pria itu menghela napas panjang lalu tersenyum.

"Hmm arraseo," putusnya akhirnya, lalu Jaehyun memberikan kantong plastik yang ia bawa "Jangan lupa dimakan dan semangat bekerjanya, jangan terlalu lelah nanti kau stress" peringati Jaehyun yang dibalas anggukan oleh Lisa sembari menerima kantong plastik yang diberikan pria Jung.

Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang