LLH - 23

2.2K 320 151
                                    

Tetesan air hujan tak hentinya turun membasahi bumi sejak 3 jam terakhir, suara gemerciknya menjadi teman dalam kesunyian sang empu. Kepalanya bersandar pada tepi ranjang, duduk dilantai marmer yang dingin sembari memeluk kedua lututnya, dengan pandangan kosong dan pikiran yang tak tentu arah.

Tak sedikit waktu yang ia habiskan untuk menyendiri dengan setumpuk rasa tak terima, bahkan waktu tidurnya ia habiskan untuk merenung.

Tenggelam dalam rasa sesal. Menyesal karena sudah terlahir dari keluarga ini.

Sebuah tangan menyentuh bahunya, lalu duduk disamping dirinya seraya mengusap lembut bahunya.

"Tae, makan dulu ya?" ucap Jisoo membujuk dengan nada lembut yang seketika membuat Taehyung menoleh pada gadis cantik disampingnya itu.

Taehyung kembali menatap tetesan hujan tanpa menghiraukan Jisoo yang berusaha membujuk dirinya sejak tadi, lalu Jisoo memutuskan untuk diam menatap Taehyung yang bahkan tak berminat untuk bicara padanya. Gadis itu melipat bibirnya kedalam lalu menghela napas panjang menatap Taehyung.

Antensi Jisoo kemudian teralihkan pada seseorang yang baru memasuki kamar Taehyung dengan wajah tegasnya, Jisoo berdiri dan tersenyum pada Kakeknya Taehyung yang sedang berdiri didepan lemari.

"Kim Taehyung, jangan seperti orang gila!" ujar tuan Kim menatap Taehyung dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.

Disana Taehyung tak peduli tentang apa yang Kakeknya katakan karena ia sudah muak mendengar kalimat itu ratusan kali, kepalanya sudah cukup pusing dijejali dengan kalimat kalimat itu yang ia dengar hampir setiap hari.

Tak bisakah Kakeknya membiarkan Taehyung sendirian?

Ia hanya melirik sekilas lalu kembali pada kegiatannya semula, namun bentakan sang Kakek membuat Taehyung muak dan saat itu juga Taehyung berdiri meraih coat serta kunci mobilnya, lalu melengos pergi begitu saja.

Jisoo yang merasa tak enak pun menggaruk tengkuknya yang bahkan tak gatal sama sekali, tuan Kim terlihat menggeram kesal melihat kelakuan cucu tertuanya.

"Aku sudah muak dengannya, kau urus dia!" pungkas tuan Kim lalu beliau melengos meninggalkan Jisoo yang mengangguk kecil disana, gadis bertubuh mungil itu kembali menghela napas seraya menggeleng tak habis pikir.



***



Taehyung POV.



Ban mobilku membawa ku kesebuah bangunan mewah yang memiliki empat lantai dengan pekarangan yang terlampau luas, aku diam didalam mobil menatap lurus kedepan sana dengan senyum miris diwajahku.

Seorang gadis cantik yang katakanlah pemilik hatiku saat ini, tengah berlarian kecil keluar dari mobil dengan tas yang ia jadikan sebagai tudung kepala. Dia sangat menggemaskan, sungguh.

Dari jauh saja aku dapat mengenali proporsi tubuhnya yang dapat dikatakan sempurna, dia sangat indah dipandang dari jauh maupun dari dekat.

Hatiku berdebar setiap kali melihat dirinya, beban pikiranku seolah hilang bahkan rasa lelahku seolah tak terasa.

Hanya ini yang dapat ku lakukan sekarang dikala aku sedang merindukan dirinya. Memandang dan mengagumi dirinya dari jauh secara diam-diam.

Namun seketika senyumku menghilang dengan perasaan tak rela mencuat tatkala pria itu, pria yang bermarga Jung itu juga turun dari mobil, menarik tangan gadisku dan memayungi gadisku seolah ia telah memiliki hak atas gadis yang bahkan belum rela aku lepas.

Aku ingin bergegas turun dari mobil namun tak jadi ku lakukan sebab otakku melarangnya, lalu ku putuskan untuk diam didalam mobil sembari menahan rasa cemburu mati matian dengan tangan yang sibuk mencengkram setiran mobil yang tanpa sadar ku lakukan.

Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang