LLH - 24

2.7K 347 152
                                    

Beberapa kerutan tercipta didahi Lisa, merasakan kepalanya yang cukup sakit karena tak dapat menerima apa yang ia dengar maupun ia lihat. Beberapa butir keringat menghiasi dahinya dengan detak jantung yang berdetak dengan cepat, maniknya bergulir pada detik demi detik jam besar ditengah ruang yang berbunyi menandakan waktu terus berjalan yang entah mengapa membuat Lisa merasa takut dan tertekan.

Dadanya naik turun disertai dengan napas yang terengah padahal ia tak melakukan apapun.

Kim Taehyung dan tuan Kim kebingungan melihat Lisa. Taehyung memberikan tatapan tajamnya pada sang Kakek seraya berjalan kearah Lisa dan meninggalkan kopernya dianak tangga.

Melihat siluet Taehyung berjalan kearahnya, Lisa segera berdiri dengan lima jari yang menolak Taehyung mendekatinya. Ia pun berjalan mundur.

"Jangan mendekatiku Kim!" peringati Lisa sembari berjalan mundur.

"Lisa" lirih Taehyung dengan mata yang berkaca-kaca menatap Lisa penuh kekhawatiran, tersirat rasa rindu yang tak tertahan didalam tatapannya.

Mulut Taehyung mungkin bisa mengatakan kalau ia tak ingin melihat wajah Lisa lagi, tapi hatinya tak dapat berbohong kalau ia teramat merindukan Lisa. Ia rindu setiap sentuhan Lisa, ia rindu senyuman tipis Lisa, ia rindu suara Lisa, ia rindu Lisanya dan ia rindu Lisa kekasihnya bukan Lisa adiknya.

Semudah membalikkan telapak tangan, semudah itu pula Tuhan mengubah takdir mereka. Taehyung ingin terus bersama Lisa selamanya tapi sebagai kekasihnya bukan adiknya.

Lisa segera berlari meninggalkan kediaman keluarga Kim dengan setumpuk rasa tak percaya dan tak terima, Taehyung pun mengejarnya yang ternyata telah pergi memasuki sebuah taksi. Taehyung mendengus kesal, dan terpaksa harus mengikuti Lisa.

Dua puluh menit ia mengikuti taksi yang membawa Lisa pulang ke kediamannya, Taehyung tak menghentikan taksi itu ditengah jalan sebab itu sama saja seperti seorang penjahat. Lantas setelah Lisa turun gadis itu berlari dan menutup pintu mansionnya, Taehyung mengikuti dan mengetuk pintu besar itu tetapi Lisa telah menguncinya dan tak membiarkan Taehyung masuk.

"Lisa, ku mohon biarkan aku masuk" pinta Taehyung lirih dan terus mengetuk pintu besar itu, tak ada sahutan apapun dari Lisa.

"Lisa" lirih Taehyung untuk terakhir kalinya dan setelah itu tubuhnya merosot lemas menyandari pintu besar itu dengan tangan yang terkepal diatas pahanya.

Sedangkan Lisa sudah berada didalam kamarnya dan mengunci pintunya rapat rapat tanpa membiarkan satu orang pun dapat memasuki kamarnya. Maniknya menatap kosong dengan pikiran yang juga sama kosongnya.

Kedua bibirnya sedikit terbuka sembari memeluk lututnya sendiri disamping ranjang, tanpa Lisa sadari setetes liquid bening mengalir disudut matanya dan saat itu juga Lisa kembali ke dunianya, ia kembali pada ingatannya.

Gadis itu berdiri dengan tubuh ringkihnya yang berpegangan pada sudut ranjang, mengambil sebuah lampu tidur yang berada disamping meja nakas lalu melemparkannya kearah cermin hingga kedua benda itu hancur tak berupa.

Matanya merah dengan gigi yang saling beradu, melempar dan menghancurkan benda apapun yang berada didekatnya dan sesekali Lisa memukul kepalanya yang terasa sakit.

Sejelasnya perasaan cinta Lisa terhadap Taehyung adalah perasaan layaknya kekasih, bukan pada seorang saudara. Bukan ini yang Lisa mau, bersama dengan Taehyung selamanya bukan berarti mereka harus menjadi saudara.

"Ani! Aku pasti bermimpi. Kim Tae bukan Oppaku, aku hanya perlu tidur dan setelah aku bangun nanti semua mimpi buruk ini berakhir" gumam Lisa dengan bibir bergetar sembari menyeka kasar air matanya yang mengalir dipipi, setelah itu ia tertawa dengan air mata yang kembali mengalir hingga akhirnya Lisa kembali tersudut disamping tempat tidur memeluk lututnya sendiri.

Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang