LLH - 20

2.2K 299 142
                                    

Kelopak mata yang dihiasi dengan bulu mata lentik kini terbuka, sang pemilik manik indah itu terbangun dengan keringat yang sudah membasahi dahi, pelipis hingga lehernya. Bibirnya sedikit terbuka seraya memberikan sedikit ringisan dan napas yang terdengar memburu.

Segera mungkin ia menyingkap selimut yang membalut tubuhnya, sang gadis mengusap usap leher serta dadanya beberapa kali seraya berusaha bangkit dari tidurnya. Tangan kurus itu terjulur untuk membuka salah satu laci nakas yang berada tepat disamping tempat tidurnya, mengambil sebuah botol kecil.

Ia mengambil 2 butir obat lalu menenggak air putih yang memang disediakan oleh sang maid setiap malam, Lisa meminum obatnya terburu-buru. Setelah dirasa obat itu telah masuk kedalam perutnya barulah Lisa menyandarkan tubuhnya di headboard ranjang sembari mencoba mengatur napas yang sempat memburu.

Baru saja ia mengalami gelisah sebagai tanda Psikosis nya kembali menyerang, gadis itu memejamkan matanya dengan jemari yang sibuk memijat pelipisnya yang terasa cukup pening. Lidahnya terjulur untuk menjilat bibir bawahnya yang terasa kering.

Manik sayu Lisa kembali terbuka manakala suara ketukan pintu membuatnya menoleh, Lisa hanya memberi satu kalimat titah yang membuat sang maid segera membuka pintu.

Maid itu berjalan dengan sopan kearah Lisa dan memberikan secangkir cokelat panas yang ia letakkan diatas meja nakas.

"Setelah ini aku ingin mandi" ucap Lisa dengan wajah datar tanpa ekspresi, tanpa menoleh pula pada maid itu.

Sang maid mengerti meski tanpa Lisa perintah, ia menganggukkan kepalanya dan sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat sebelum ia pergi dari kamar Lisa.

Gadis itu kini membawa cokelat panasnya menuju pintu balkon yang masih tertutup, ia membukanya dan berdiri tepat didepan pintu. Lisa ingin duduk dibalkon namun tak jadi karena cuaca pagi ini cukup dingin sebab semalam hujan lebat, jadi ia hanya berdiri didepan pintu balkon seraya menikmati cokelat panasnya.

Wajah datarnya masih ia pertahankan, menatap pohon pohon yang tumbuh disekitar mansion nya. Lisa kemudian mengeratkan ikatan jubah tidurnya saat merasa angin menusuk kulit halusnya, ini masih terlalu pagi dan rasanya cukup dingin.

Langkah kakinya membawa dirinya keluar dari kamar, meninggalkan cangkir cokelat panas yang masih tersisa setengah, menuju ruang mandi dimana terdapat sebuah bathtub besar-- atau bisa dikatakan sebagai kolam mandi karena saking besarnya.

Beberapa sapaan selamat pagi memenuhi indera pendengaran Lisa pagi ini dari para maid nya, Lisa tak pernah menyahut sapaan itu seumur hidupnya. Jadi ia hanya berjalan acuh dengan wajah terangkat.

Didalam sana sudah ada 5 orang maid yang akan membantunya membersihkan diri, maid itu menunduk tatkala Lisa melepas jubah tidurnya. Kaki jenjang yang semulus pantat bayi itu perlahan memasuki kolam mandi dan memposisikan tubuhnya hingga tenggelam sampai batas dada.

Lisa menyandarkan punggungnya diujung kolam mandinya dan membiarkan para maid nya mengerjakan tugas mereka, Lisa hanya perlu meletakkan kedua tangannya ditepi kolam dengan mata yang terpejam.

Aroma dari cherry blossom menyeruak ketika salah satu maid nya memberikan pijatan lembut ditangannya.

Kegiatan mandi Lisa hanya berlangsung selama setengah jam sebab ia baru menyadari sesuatu dan ia harus bergegas pergi.

Semua pakaian dan aksesoris Lisa sudah disiapkan oleh para maid nya yang lain sejak ia mandi tadi, Lisa kembali memakai gaun bertali spaghetti berwarna merah dengan belahan dada rendah namun ia tutupi dengan coat.

Semua pakaian dan aksesoris Lisa sudah disiapkan oleh para maid nya yang lain sejak ia mandi tadi, Lisa kembali memakai gaun bertali spaghetti berwarna merah dengan belahan dada rendah namun ia tutupi dengan coat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang