Plak!
Satu tamparan keras dengan panas yang menjalar keseluruh pipinya membuat sang empu terduduk lemah dilantai sembari menekuk kedua lututnya dengan wajah yang datar tanpa ekspresi dan mata yang memerah bahkan tatapannya kosong. Bukan! Bukan karena ia marah akibat tamparan itu, melainkan ia marah pada dirinya sendiri dan ia pun shock mendengarnya. Dunianya seakan berhenti saat itu juga untuk kedua kalinya.
Lidahnya mendadak menjadi kelu dengan bibir yang mengatup rapat, dalam hati mengutuk dirinya sendiri dengan sekelabat pikiran yang menumpuk jadi satu. Alih-alih buka suara ataupun memberikan pembelaan terhadap dirinya sendiri, Kim Taehyung memilih diam dalam kebisuannya. Ia ingin marah, tentu saja. Namun marah pada takdir.
Lalisa Lim mengandung, dan itu adalah anaknya. Membuat Kim Taehyung mendadak menjadi seperti orang bodoh sekarang, meruntuki dirinya sendiri dalam hati hingga sebuah suara bentakan menggema yang dapat mengganggu kewarasan Kim Taehyung, mentalnya ikut terguncang.
"KAU MENGHAMILI ADIKMU SENDIRI KIM TAEHYUNG!" dengan napas yang terdengar memburu dan amarah yang seketika mencuat membuat tuan Kim tak dapat mengontrol emosinya lagi. Ingin kembali menghajar habis habisan wajah cucu sulungnya itu namun sudah lebih dulu Jisoo menahannya dengan suara yang terdengar mencicit.
Kim Jisoo yang berada disebelah tuan Kim berusaha menenangkan pria paruh baya itu hingga sebuah kalimat yang Jisoo ucapan mampu membuat Kim Taehyung berdiri dengan wajah yang cukup mengerikan dengan kilat amarah yang kental.
"Kakek jangan memarahi Taehyung dulu. M-mungkin... mungkin a-anak itu... b-bukan milik... Taehyung" gagap Jisoo membujuk tuan Kim sesekali ia mengigit bibir bawahnya dengan wajah tertunduk.
Demi Tuhan, Jisoo tak bermaksud mengatakan kalau Lisa gadis murahan yang tidur dengan banyak pria. Niatnya memang baik untuk meredam amarah tuan Kim hanya saja ia salah besar dalam memilih kosa kata yang ia lontarkan sehingga membuat kesalahan yang sangat-sangat fatal dan berujung mendapat kemarahan dari Taehyung.
"KAU PIKIR LISA MURAHAN HAH?! AKU YANG MENIDURINYA BERULANG KALI! DIA MENGANDUNG ANAKKU!" bentak Taehyung tak tertahan yang terdengar teramat nyaring dengan menekan tiga kata terakhir, maniknya nyalang dan berapi api bagaikan seekor harimau yang ingin memangsa lawannya. Ia memojokkan Kim Jisoo ditembok dengan tatapan tajam mematikan.
Hati Jaehyun terasa diremas dan memanas saat itu juga namun sekuat mungkin ia coba menahannya karena ini bukan saatnya. Jelas Taehyung bersalah, Jaehyun tahu itu tapi ia pun tak ingin memperkeruh suasana dengan ikut campur dalam hal ini. Jaehyun bukan tipikal pria yang bertindak dalam kemarahan, ia lebih senang menenangkan diri dulu baru bertindak. Jadi untuk saat ini ia tak akan ikut campur kecuali ada yang menyakiti Lisa meski hatinya terasa diremas-remas setiap kali mendengar fakta kalau Lisa mengandung buah hatinya dengan Taehyung.
"Aku, aku pria pertama dan satu-satunya yang meniduri Lisa!" Taehyung tak lagi berteriak namun suaranya mampu membuat bulu kuduk Jisoo merinding dan seketika kakinya menjadi lemas.
Belum pernah ia melihat Taehyung marah padanya sekalipun kesalahannya sangat fatal, selama ini Taehyung tak pernah membentaknya sedikitpun. Tapi kali ini Jisoo ingin menangis rasanya mengetahui fakta kalau Kim Taehyung sahabatnya dulu sudah berbeda, jelas sekali kedudukan Jisoo akan selalu berada dibawah Lisa tapi ia hanya ingin sahabatnya dulu, bukan cintanya.
Mata Jisoo berair saat itu juga dengan tubuh yang bergetar takut diiringi dengan bibir pun ikut bergetar layaknya orang menggigil, Taehyung dapat melihat dengan jelas perubahan pada raut wajah Jisoo yang amat kentara. Jisoo jelas takut sekali pada Taehyung hingga ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan terisak, namun tak cukup menarik simpati Taehyung sebab seluruh pikirannya tertuju pada Lisa, Lisa dan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔
FanfictionInsiden tak sengaja yang mempertemukan mereka disebuah hotel mewah membuat rasa penasaran Kim Taehyung semakin menggebu, dikala ia mengetahui kalau gadis itu berbeda, ia unik dan ia istimewa. Kedua orang yang semula asing mulai terikat oleh pekerja...