"Kim"
Begitu suara sang gadis menginterupsi membuat impuls yang menghubungkan antara saraf reseptor ke efektor dari sang pria seketika bekerja dan lantas menoleh, meski sudah tahu siapa pemilik suara itu.
Satu cangkir cokelat panas yang sudah Lisa buat sejak tadi kini ia suguhkan didepan Taehyung yang tengah memotong pinggiran roti diatas meja makan, lantas pria itu sedikit menghempas pisau yang ia pegang hingga bunyi dentingannya menyapa pendengaran Lisa. Lantas pergi begitu saja meninggalkan Lisa yang tengah terdiam meratapi punggung Taehyung yang berjalan kian jauh hingga menghilang dianak tangga.
Lisa cukup sadar diri untuk setidaknya jangan mendekati pria itu, karena Lisa tahu Taehyung marah padanya sebab keputusan sepihak yang ia ambil beberapa hari lalu seusai mereka bercinta.
Mereka berdua sama, sama-sama egois dan sama-sama tak bisa memahami satu sama lain. Taehyung yang bersikukuh untuk mempertahankan cinta mereka dan ingin tetap menikahi Lisa, meski tahu mereka bersaudara. Sedangkan Lisa yang bersikukuh ingin berpisah demi kebaikan mereka, anak mereka dan tentu demi mengakhiri kubangan dosa yang mereka buat bersama.
Apapun alasannya, mereka tetap tak akan bisa mengelak kalau mereka memang bersaudara, walau mengatasnamakan cinta sekalipun.
Pertanyaan yang selalu muncul dibenak Lisa, pantaskah sesama saudara saling mencintai layaknya sepasang kekasih? Dan apakah cinta mereka ini salah?
Lalu seolah menjawab semua pertanyaan Lisa, Marco muncul dimimpinya dan mengatakan kalau mereka telah melakukan dosa besar dan meminta Lisa untuk mengakhiri semuanya. Sulit memang, namun itulah yang coba Lisa lakukan saat ini agar mereka tak semakin terjerumus kedalam kubangan dosa.
Lisa mulai bertanya, apakah keputusannya ini benar? Jika benar tolong yakinkan Lisa agar tak goyah, dan tolong buat Taehyung mengerti agar pria itu mau melepas Lisa. Demi apapun, Lisa juga tersiksa.
Sekarang Lisa merasa sendirian meski banyak yang menyayanginya dan memperdulikannya, dimulai dari Kakeknya, Hyunjin, Jaehyun, Jisoo, Nyonya Yoon Ah dan Hong Ahjussi yang selalu datang tiap minggu untuk menjenguk serta membawakan masakan untuk Lisa dan sekarang ada Yoona yang begitu menyayangi Lisa layaknya sosok Ibu. Tapi selalu ada yang kurang disaat Taehyung tak disisinya, disaat Taehyung menjauhinya, disaat Taehyung mengabaikannya dan disaat Taehyung seolah melupakan keberadaannya. Semuanya tak berarti disaat kasih sayang dari Taehyung tak Lisa dapat, Lisa tak butuh kasih sayang seorang kekasih, ia hanya butuh kasih sayang Taehyung sebagai seorang Kakak.
Gadis itu banyak merenung belakangan ini dan mengabaikan makannya, meskipun begitu, tidak ada jua perhatian yang Taehyung berikan barang sedikitpun. Seolah Taehyung sungguh melupakan keberadaan Lisa, yang Lisa maksud berpisah adalah mengakhiri hubungan cinta mereka dan memulai hidup baru dengan status yang sesungguhnya, namun rupanya Taehyung sungguh akan mengabulkan permintaan Lisa untuk berpisah dalam artian pergi dan menjauh.
Membuat Lisa cukup sadar diri untuk tak lagi berada dikediaman keluarga Kim, karena pemilik rumah itu tak menginginkan keberadaannya.
"Satu malam lagi," gumam Lisa seorang diri, duduk didepan jendela kaca dengan tangan yang memeluk lututnya sendiri sembari meratapi kupu kupu yang tengah terbang bebas diluar sana.
"Hanya satu malam lagi, aku akan pergi" lanjut Lisa tanpa tenaga seolah ia sungguh tak memiliki semangat hidup lagi, tiba-tiba air matanya menetes tanpa seizinnya dan bersamaan dengan itu sebuah tangan terulur untuk merangkul bahu Lisa dan gadis itu segera menyandarkan kepalanya dibahu pemuda Kim.
Hyunjin sibuk mengusap punggung Lisa yang kini tengah menangis dalam diam, seolah tak ingin dianggap sebagai gadis yang lemah. Tolong ingatkan bahwa ia adalah Lalisa Lim yang tangguh dan tegas, lantas mengapa sekarang menjadi sangat lemah hanya karena cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔
FanfictionInsiden tak sengaja yang mempertemukan mereka disebuah hotel mewah membuat rasa penasaran Kim Taehyung semakin menggebu, dikala ia mengetahui kalau gadis itu berbeda, ia unik dan ia istimewa. Kedua orang yang semula asing mulai terikat oleh pekerja...