LLH - 17

2.6K 301 72
                                    

dear pembaca yg Ibell sayangi, diharapkan menekan bintang dipojok kiri paling bawah sebelum ataupun sesudah membaca. sisipkan beberapa komentar kalian sebagai bentuk apresiasi kepada author, sekaligus menjadi bentuk dukungan kalian pada author💜

alangkah baiknya membaca setelah berbuka atau bisa diskip karena di part terakhir mengandung scene🔞🔞 mohon bijak dalam membaca

×××

Hening.

Tak ada percakapan diantara kedua Kim bersaudara sejak menapakkan kaki ke tempat ini. Sebuah makam yang terlihat sangat terawat, satu foto menghiasi makam itu hingga membuat Kim bersaudara mengenali wajah itu. Sejak awal kedatangan mereka disini, kedua pasang manik rubah itu tak lepas dari foto Alice.

Keduanya terlarut dalam pikiran masing-masing hingga tak sadar sudah 2 jam berada disana, entah memang karena betah atau tak sadar. Sungguh, sejak kedatangan mereka disini tak ada yang membuka suara.

Taehyung diam pun begitu dengan Hyunjin, Taehyung terus menatap foto itu, nampak tak asing dengan tatapan itu. Sepertinya ia pernah melihat tatapan yang sama, ah lebih tepatnya tatapan yang mirip.

Sungguh, Taehyung merasa sangat familiar dengan tatapan itu, tatapan tajam dan penuh intimidasi.

"Aku menjalin hubungan dengan Lisa"

Tiba-tiba saja suara Taehyung memecah keheningan yang mampu membuat atensi Hyunjin tertuju sepenuhnya pada Taehyung.

Hyunjin tak terkejut lagi mendengarnya, hanya saja ia cukup heran karena Taehyung sungguh nekat menjadikan Lisa sebagai kekasihnya-- ah mungkin lebih tepatnya selingkuhan. Dan gadis itu mau saja menerima Taehyung, Lisa yang malang. Pikirnya.

"Jika kau hanya menjadikan dia sebagai penghangat ranjangmu, maka aku tak akan segan untuk memberitahu Lisa tentang hubunganmu dengan Jisoo. Maaf jika kali ini aku tak berpihak padamu, hanya saja aku tak ingin Lisa mengandung anakmu dan akhirnya kau malah bersama dengan Jisoo. Itu terdengar bajingan sekali"

Tak ada keraguan sedikitpun dari setiap kalimat yang Hyunjin ucapkan, bahkan ia terlihat sangat santai dan sesekali ia melirik tajam pada Taehyung yang bungkam dibuatnya. Mungkin terdengar sedikit vulgar bagi pemuda berusia 19 tahun berbicara tentang penghangat ranjang dan sebagainya, namun itulah Hyunjin, pikirannya terlampau dewasa dari usianya.

Taehyung bergeming tak menyangkal. Tidak, tidak, bukan berarti Taehyung membenarkan ucapan Hyunjin. Apa yang dipikirkan adiknya itu tidak sepenuhnya benar karena nyatanya Taehyung menjadikan Lisa sebagainya kekasihnya karena ia sungguh mencintai Lisa, tak ada niat untuk menjadikan gadis itu sebagai penghangat ranjang saja. Jikapun mereka melakukan hubungan badan, itu pasti atas persetujuan keduanya.

"Aku tidur di apartment selama beberapa hari jadi tak usah mengkhawatirkan aku" ucap Hyunjin mengganti topik pembicaraan karena ia yakin Taehyung sudah merenungi kesalahannya barusan.

Bukan niat Hyunjin menyudutkan Taehyung, ia hanya ingin kakak lelakinya itu sadar. Perasaan wanita bukan untuk dijadikan mainan, dan Lisa terlalu elite untuk dijadikan mainan.

"Kau ada menjenguk Jisoo beberapa hari ini?" Taehyung justru bertanya yang membuat Hyunjin menoleh.

"Satu hari yang lalu dan kondisi mulai membaik" jawab Hyunjin seadanya, setidaknya Taehyung dapat bernapas lega mendengar kondisi Jisoo.

"Hyung, bisakah antarkan aku ke apartment dulu?" ujar Hyunjin lagi yang di angguki oleh Taehyung.


***

Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang