haii, masih ada yg nungguin gasi?
ramein ya:"
■
■
■
Pelajaran hidup yang begitu berharga ku ambil dari kisah seorang lelaki dan seorang wanita yang saling jatuh cinta, begitu tulus dan suci. Mereka adalah Lalisa Lim dan Kim Taehyung yang menjadi pemeran utamanya dimana kisah cinta mereka harus mendapatkan alur tak biasa, mereka begitu mencintai satu sama lain tetapi tak bisa bersama, mereka bersaudara.Tujuanku dan tujuan Kim Taehyung sama, untuk mencintai Lisa dan menjaga Lisa. Taehyung memberiku kesempatan untuk bisa mencintai Lisa dan dia mempercayakan Lisa kepadaku dengan segenap hati tapi aku bodoh, beribu-ribu bodoh.
Malam itu adalah malam yang cukup dingin, aku datang ke kamar Lisa hanya untuk sekedar memberi kabar kalau aku sudah membeli dua tiket untuk kami kembali ke Seoul selama satu minggu. Lisa bilang, dia ingin melihat Lily setidaknya sekali seumur hidup, meski dalam jarak jauh. Akhir-akhir ini Lisa kembali kambuh dalam depresinya, ku pikir dengan membawanya menemui Lily mampu menyembuhkan mentalnya yang tak sehat.
Ternyata aku dibuat mematung ditempat melepas kedua tiket itu ke lantai dengan napas yang dibuat tercekat ditenggorokan, tubuhku lemas seketika hingga aku segera berlari tergopoh mencapai bathtub yang dipenuhi dengan air dimana Lisa didalamnya dengan tubuh yang kaku dan begitu pucat hampir membiru.
Aku sungguh tak dapat berpikir apapun lagi saat itu, aku terlalu takut, kalut, kacau, gundah semua memenuhi isi kepalaku dalam satu waktu. Aku segera menarik Lisa keluar bathtub dan mendekapnya dalam pelukanku yang begitu erat seolah menyalurkan kehangatan.
Tetapi aku menyadari sesuatu, Lisa tak lagi bernapas.
Tubuhnya begitu kaku dan dingin.
Mataku membola seketika, ku tepuk pelan pipinya yang sudah sangat tirus. Tetapi dia tak merespon, Lisa tak bergerak sama sekali, dan... denyut nadinya sudah tak ada.
Aku kehilangan Lisa.
"Lisa, ini tidak lucu, sungguh." Gumamku lirih, suaraku begitu serak menahan gejolak amarah yang teredam. Aku marah tentu saja, tetapi pada diriku. Aku yang betugas menjaganya, aku yang sudah berjanji melindunginya, tetapi untuk hal itupun tak dapat ku lakukan.
Aku payah, aku bodoh.
Ku tepuk pipinya kembali, aku tak sanggup jika harus kehilangan Lisa. "Kita akan ke Seoul, Lisa. Aku sudah membeli tiketnya, kau akan bertemu Lily dan Kim Tae mu. Jadi, ku mohon bangun." Aku memohon dan merintih hingga ku titikkan air mataku mengenai wajahnya yang begitu pucat.
Aku terisak sambil memeluk Lisa yang tak bernyawa lagi, aku meraung. Isak tangisku begitu pilu, aku tak bisa merelakan Lisa pergi dengan cara seperti ini.
Ini semua terjadi akibat kelalaianku dalam menjaganya, segenap jiwa dan ragaku tak mampu menerimanya. Ini terlalu sulit dijelaskan, rasanya begitu sakit menusuk hingga ke dadaku. Lisa teramat berarti bagiku, terlebih bagi Taehyung.
Pada hari itu, aku menangisi Lisa selama satu jam lamanya didalam kamar mandi seraya terus mendekapnya tanpa mau melepasnya. Hingga pada akhirnya aku berdiri begitu lemah dengan Lisa yang berada digendonganku, bibirku bergetar hebat karena harus menahan tangis ketika ingin menghubungi Taehyung.
Aku menata suaraku agar terdengar normal, Taehyung tak curiga apapun. Ku biarkan dia bercerita panjang lebar mengenai Lily mereka, bertujuan agar ku sampaikan pada Lisa tentang perkembangan putri kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔
FanfictionInsiden tak sengaja yang mempertemukan mereka disebuah hotel mewah membuat rasa penasaran Kim Taehyung semakin menggebu, dikala ia mengetahui kalau gadis itu berbeda, ia unik dan ia istimewa. Kedua orang yang semula asing mulai terikat oleh pekerja...