EPILOG [KTH]

2.3K 320 189
                                    

Ibell boleh minta komen sama vote nya gak?

Happy reading!!

▪️

▪️

▪️

Semilir angin pagi menerpa mengikis surai hitam legamku yang telah tertata rapi sehingga sedikit berantakan, aku hanya diam tak melakukan apapun untuk memperbaiki suraiku, aku hanya terus berjalan dengan kedua tangan yang ditenggelamkan didalam saku coat berwarna cokelat yang sedang ku pakai saat ini.

Langkah kaki ku terlihat begitu teratur, tak cepat tak pula lamban. Aku melangkah dan sesekali menengadah merasakan hembusan angin yang kian menerpa dan membelai wajahku.

Ini adalah musim gugur kelima setelah kepergian orang itu, kepergian cintaku, Lalisa Lim.

Tak pernah sedikitpun aku melupakan bagaimana wajah cantik wanitaku, tak pernah sekalipun aku lupa bagaimana suaranya dan tak pernah sedetikpun aku melupakan wajah angkuh yang terus terangkat itu dengan suara dingin yang terus memanggil namaku dengan sebutan 'Kim Tae'.

Waktu berjalan begitu cepat sehingga tak terasa bahwa sudah lima tahun Lisa pergi dan tak kembali lagi, meninggalkan kenangan pahit yang masih tersisa dan luka mendalam yang masih tertoreh dihati ku tanpa bisa disembuhkan sampai akhir hayat.

Kini aku terdiam dan kemudian memilih duduk disalah satu kursi umum, aku menyandarkan punggungku lantas memejamkan mataku. Mengingat seonggok kenangan masalalu semata, mengingat setiap wajah angkuh Lisa yang selalu memandangku dingin, lantas sebuah senyuman tersungging dibibirku ketika mengingat bagaimana senyuman Lisa yang begitu tulus padaku.

Memori itu selalu berputar dalam ingatanku selama lima tahun terakhir setelah kepergian Lisa, tak pernah sedetikpun aku bosan mengingat Lisaku yang angkuh. Aku hidup bagai seorang pengelana, tanpa tahu arah dan tujuan hidup. Aku selalu meringkuk diri dimalam hari memeluk foto Lisa, menangis dengan pandangan kosong dan menghirup aroma Lisa yang masih terisa. Kadangkala aku juga mengunjungi rumahnya yang kosong tanpa ada seorangpun yang menempati.

Para maidnya berhenti bekerja setelah Lisa pergi, rumahnya ditinggalkan begitu saja. Beruntunglah Hong Ahjussi dan Nyonya Yoon Ah selalu datang setiap bulan untuk membantu membersihkan rumah Lisa tanpa meminta imbalan apapun, mereka kadang juga menceritakan bagaimana sulitnya hidup Lisa selama ini. Tak ada kasih sayang seorang Ibu, Lisa kecil juga sering menangis sendirian ditengah malam dan aku baru tahu. Lisaku begitu rapuh namun dia menutupi segala kerapuhannya dengan sifatnya yang dingin dan arogan.

Lisaku hanya butuh kasih sayang dan cinta yang tulus namun takdir sebercanda itu dengan hidupnya, dunia mengambil semua yang Lisa sayangi termasuk memisahkan kami.

Aku terlalu larut dalam pikiranku dan bayang-bayang Lisa, sampai tak menyadari seseorang naik kepangkuanku dan memeluk leherku.

Aku terperanjat kaget dengan jantung yang hampir mencelos keluar, akhirnya aku tersenyum setelah membuka mataku mendapati siapa yang tengah duduk dipangkuanku dan memelukku. Aku balas memeluknya sembari mencium surai cokelat bergelombang alami itu, dia persis seperti Lisa dengan manik bulat berwarna cokelat madu.

Aku selalu ingin menangis saat memandang Lilyku, dia adalah satu-satunya alasanku untuk melanjutkan hidup, aku ingin melihat Lily kami dewasa dan menikah. Dia pasti secantik Lisa.

"Lily, kapan kau sampai nak?" Tanyaku lembut, penuh kasih sayang sehingga Lily semakin memeluk erat leherku lantas mencium pipiku.

Aku menitikkan setetes air mata tanpa sepengetahuan Lily yang langsung aku hapus setelahnya, aku tak ingin Lily melihat kerapuhanku.

Lim's Luxury Hotel | COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang