yang kuadukan pada pemilikku.

9 2 0
                                    

Beberapa malam terakhir, aku sangat suka bercerita tentang kamu pada Pemilikku, Daksa. Kuadukan semuanya pada Dia yang sudah tahu akan kutumbuhkan rasa jauh sebelum kita saling tahu nama.

Kubilang pada Pemilikku, duhai Yang Maha Cinta, hari ini satu dari manusia yang hatinya Kau jaga sedang menyayangi manusia lainnya. Maka untuk setiap harap yang mungkin ia taruh tanpa sengaja ke ciptaan-Mu yang lainnya, bantu ia jaga semuanya.

Agar tak limbung ia dimakan rasa tanpa ditautkan kepada-Mu. Agar tak tersungkur ia kesakitan akan harap yang ia cipta. Agar selalu kuat hati dan jiwanya dari semua godaan para pengusik yang menyesatkan langkahnya.

Kuadukan juga pada Pemilikku, kalau memang manusia yang ia sayangi adalah satu nyawa yang Dia kirim untuk bantu jaga di masa depan sana, mereka sama-sama dijaga sampai waktu yang seharusnya.

Kuceritakan juga pada Pemilikku, betapa semua senyum itu memanggil semua rasa takut yang ada, yang jelas kusemogakan ia akan betah tersungging di bibirmu sebab kamu terlihat sangat baik dengan itu. 

Andai kata di depan nanti si sedih nakal dan mampir ke hidupmu, kumohonkan Dia bantu kuatkan dengan segala jenis kuat agar kakimu tetap kokoh dan bahumu tetap tegap memikul semuanya.

Daksa, aku tidak pernah main-main menaruh rasa. Tapi aku juga paham, Sang Pemilik Rasa juga tidak pernah main-main mengatur takdir manusia.

Jadi, andai kata memang iya, aku yakin entah dengan cara yang bagaimana, kompas-Nya yang bantu kita saling jumpa. Pun andai kata memang tidak, aku yakin entah di hari yang ke berapa, peta-Nya ia titipkan lewat hadirmu agar bisa kupetik semua pelajarannya.


-------------

surat-surat yang pergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang