5

1.5K 157 7
                                    

"Eomma, aku tak berbuat jahat ke dia eomma"

"Diam!" tegurnya menatap tajam anak laki-laki yang duduk dihadapannya itu.

"Chae kamu tak apa-apa?, apa Jungkook berbuat jahat kepadamu?", cemas Sooya, tangannya mengusap lembut surai milik Rose.

"Aku tak apa-apa bi, tadi hanya kecelakaan kecil saja"

"Panggil eomma!, jangan bibi!. Chae sebentar lagi kau akan menjadi menantuku. Aku menganggapmu seperti anak eomma sendiri", titah Sooya, kini tangannya sudah mengelus tangan calon menantunya itu.

"Ah iya, e..eomma", ujar Rose dengan senyum manisnya.

Sedangkan laki-laki diseberang sana hanya memutar matanya malas. Anaknya sendiri tak dibela.

Sekarang dirinya memang sedang disidang oleh ibunya sendiri. Dan yang paling menyebalkan adalah dirinya yang disudutkan melakukan kesalahan dan Chae sendiri mlah di bela ibunya. Ibunya tak tahu yang sedang ia bela adalah dalang dari penyerangan ini.

"Eomma ada perlu apa ke sini?,", tanya Jungkook.

"Kenapa?, tentu mengunjungi calon menantu eomma. Kau ada apa ke sini?", sekarang Sooya balik bertanya ke anaknya itu. Yaa sebenarnya bagus juga Jungkook berkunjung, dirinya tahu kedua anak ini sangat sulit untuk bertemu. Mungkin mereka bisa semakin dekat, menjadi lebih hangat tentunya.

"Mengunjungi calon istri", jawabnya enteng, Jungkook menatap intens Rose diseberang sana. Kedua sudut bibirnya pun ikut naik.

Ck.. Rose benar-benar muak menatap wajah Jungkook. Dia tahu senyum itu bukan tuluslah, tapi lebih ke ejek baginya. Mengunjungi calon istri apanya, bahwasaanya dia kesini hanya membuat perjanjian.

Sooya tersenyum hangat mendengar balasan Jungkook,

"Ah Eomma harus pergi sekarang,", tutur Sooya tiba-tiba

"Sekarang?", tanya Rose.

"Emm," Sooya mengangguk,

"Eomma tak makan dahulu?", lagi pertanyaan itu Rose lontarkan.

"Eomma ada urusan dengan teman eomma. Untuk menyiapakan pernikahan kalian", ujar Sooya dengan senangnya.

Rose tersenyum kaku menanggapi itu,

"Eomma pergi dulu"
Sebelum pergi Sooya memeluk Rose layaknya pelukan hangat yang orang tua berikan.

Jungkook sudah merentangkan tangan siap untuk menerima pelukan ibunya tentunya bahkan senyum merekah Jungkook sudah terpampang jelas disana.
Namun setelahnya Sooya langsung pergi begitu saja dan memandang anaknya sekilas.

Jungkook membuka matanya lebar begitu.

"Wah anaknya siapa? Yang dipeluk siapa?" decak sebal Jungkook.

Rose yang melihat itu terkekeh tentunya.

Wlee

Rose menjulurkan lidah mencoba mengejek Jungkook yang mukanya masih masam disana.

Jungkook yang mendapat ejekan itu menatap sengit Chae disana.
Jungkook masih tidak menyangka, wanita didepannya ini kelak akan menjadi istrinya lebih tepatnya bulan depan. Sebenarnya dirinya juga mengakui bahwa Rose sangat cantik.

Sangat kook?

Emmm,
Matanya masih normal lah, Rose sudah dewasa berbeda saat masih Sekolah Dasar. Chae tidak memiliki masalah mata tapi selalu saja memakai kacamata, bulat lagi bentuknya.

Sial kalau diingat, Jungkook ingin ketawa saja.

Tapi sekarang....wahhhhh
Apa dirinya bisa dikatakan lelaki beruntung?

Marry you (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang