18

1K 128 3
                                    

Dengan mengenakan kaos oblong dan celana pendek hitam, Jungkook tengah bersandar pada pohon di dekat rumahnya. Kedua tangannya terlipat di depan dada sedangkan kedua matanya mengikuti pergerakan seseorng yang tengah mengendari motor skuter warna baby pink.

Dilihat dari bagaimana si wanita itu membawa motornya bisa Jungkook tebak dia belum mahir. Sempat oleng tapi akan selalu berhasil dikendalikan.

"Wahhhh...."

Motor itu terus melaju melewati area jalan rumahnya walaupun pelan. Kata wahhh dan senyum sumringahnya selalu tercipta sepanjang wanita itumengendarai motor skuter itu. Jungkook yang melihat juga ikut tersenyum juga.

"Aku tak tahu kau kepikiran membelinya"

"Kau suka?", tanya Jungkook

"Emm...gomawo..", Chaeyoung terus mengelus motor skuternya itu. Chaeyoung baru tahu alasan Jungkook mengajaknya pulang cepat. Tidak disangka didepan rumah sudah ada motor skuter pink. Ya dia mengincar motor itu. Tak ada dalam pikirannya untuk membeli, ingin iya, uangpun ada. Tapi entahlah Chaeyoung selalu tak sempat dan hanya jadi wacana saja.

Dan tadi malam motor skuter ini sudah ada di depan rumah. Dia tak menyangka Jungkook memberikan ini dan mengingat hari ulang tahunnya.

"Selamat ulang tahun..", ucap Jungkook lembut.

Chaeyoung yang tadinya masih sibuk mengelus-elus body motor kini beralih menatap Jungkook. Sempat terpaku beberapa saat sebelum akhirnya kesadarannya kembali penuh.

"Ya, terimakasih"
"Sebagai gantinya aku akan masakan spesial untukmu"

"Apa itu balasannya?"

"itu?, kau mau apa?"

"Sudahlah...apa saja. Cepat aku lapar"

"Naiklah!", Chaeyoung menepuk jok motor dibelakangnya menuntun Jungkook agar membonceng. Jungkook pun menurut. Jika jalan sampai ke pintu utama cukup jauh juga. Ya mau bagiamana lagi rumahnya saja luasnya.....

"Aku tak mau mati cepat", ujar Jungkook begitu.

"Kau meremehkanku?!, lihatlah!"

Jungkook yang belum sepenuhnya siap dibuat terkejut karena Chaeyoung mengendarai motornya langsung kencang. Reflek saja Jungkook memeluk pinggang Chaeyoung. Hampir saja dirinya terjungkal kebelakang. Jungkook menepuk pelan helm baby pink yang dipakai Chaeyoung.

"Jika mau mati tak usah mengajakku!", ujar Jungkook masih dengan posisi memeluk pinggang Chaeyoung.

Chaeyoung merendahkan kecepatan motornya, dirinya kini membetulkan helm yang ia pakai karena pukulan Jungkook helmnya jadi bergeser ke depan dan hampir menutupi penglihatannya.

"Aiss...Jangan dipukul!, jika kepalaku copot mau kau menggantinya!"

"Copot apa, yang bena.. YAKKK! PARK CHAEYOUNG!", belum selesai mengucapkan kalimatnya, Jungkook kembali terkejut dengan Chaeyoung yang kembali mengencangkan laju motornya.

"CHAEYOUNG-AHH, PARK CHAEYOUNG!", teriak Jungkook. Chaeyoung tetap saja melajukan motornya dengan santainya. Bahkan saat di kelokan dirinya berlaga bak pemotor balap yang sedang melaju di area balapan.

Jungkook benar-benar gelagapan. Bahkan pelukannya makin menggerat. Dia tak tahu Chaeyoung segila ini, jika tahu jadi seperti ini tak jadi dia membelikannya motor.

Kejadia pasangan suami istri itu tak lekat jadi tontonan para pekerja, baik satpam, pekerja kebun, maupun asisten lainnya. Mereka hanya geleng-geleng melihat tongkah konyol pasangan tersebut.

Chaeyoung sudah menghentikan motornya, disisi lain Jungkook masih memandang kosong ke depan. Degup jantungnya masih coba ia kontrol. Tak akan lagi ia naik motor dengan istrinya ini.

Marry you (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang