22

1.2K 143 14
                                    

"Jungkook belum pulang?"

"Belum nona"

"Sedari pagi?"

"Benar nona"

Hari sudah akan menjelang malam. Saat Chaeyoung pulang pria itu juga belum pulang. Sudahlah, sekarang dirinya tidak boleh berpikir yang tidak-tidak. Ingat-ingat saja pesan dokter bahwa dirinya tidak boleh sampai stres.

Baru saja akan menaiki anak tangga, laki-laki itu baru saja masuk ke ruang tengah. Hanya melihat sekilas dan melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan tatapan Jungkook.

"Chae!"

Merasa terabaikan, Jungkook akhirnya menyusul Chaeyoung.

"Chaeyoung-ah!"

"Lepas!", Chaeyoung menghempaskan tangan Jungkook dengan paksa.

"Kau kenapa?!"

"Kau menanyaiku kenapa?!. Tanyakan sendiri padamu!, bodoh!"

"Chae.."

Brak!

Pintu kamar tertutup dengan keras oleh Chaeyoung. Jungkook menghela nafas pelan. Dia benar-benar bingung, khawatir tapi tak tahu dengan alasan kemarahan Chaeyoung. Saat melihat wanita itu di anak tangga, suasana tatapan Chaeyoung benar-benar tak bersahabat dengannya.
Apa karena seharian ia tinggal?
Atau karena Chaeyoung tengah datang bulan?

Tapi suasana Chaeyoung mengerikan bagi Jungkook. Apa dia..?

"Chae..buka pi.."

Klek..

Brak!

Selimut dengan satu bantal sudah tergelatak di depannya. Jungkook sudah tahu maksud Chaeyoung. Akan lebih baik jika esok pagi saja dia berbicara dengan Chaeyoung.

Ah bodohnya dia yang menemai Stefani dari tadi pagi. Wanita itu tak membiarkan Jungkook untuk pergi. Menonton film, jalan-jalan di taman, melakukan hal-hal yang bagi wanita itu menyenangkan. Jungkook sebenarnya sudah menolak dan hanya sebentar untuk menemainya karena saat pagi Stefani yang tiba-tiba mengabarinya bahwa kepalanya kembali teramat pusing, tentu saja Jungkook takut. Rasa iba terlalu dalam pada diri Jungkook. saat melakukan beragam kegiatan dengan Stefani jujur saja kenangan masa lalu kembali terukir dalam benaknya.

Namun dirinya cepat-cepat sadar bahwa kehidupannya saat ini sudah berubah. Sudah ada wanita lain yang mengisi waktu dan ruang dalam hidupnya. Dia sudah berjanji untuk menjaga semua janji yang ia ucapkan di hari pernikahannya.

🐰🐿

Mobil melaju membelah jalanan kota Seoul dengan kecepatan tinggi. Waktu sedang ia buru agar berhasil sampai tepat waktu.

Pagi yang menyebalkan bagi Jungkook. Masalah kantor lagi, lagi dan lagi. Pikirannya benar-benar kacau sekarang. Ditambah Chaeyoung yang tadi pagi tidak mau berbicara dengannya. Hanya diam dan setelahnya pergi berlalu.

Seminggu ini Chaeyoung benar-benar tidak bersahabat dengannya. Masih sama seperti kemarin. Perbedaannya Jungkook sudah kembali tidur dikamarnya, namun sikap Chaeyoung hanya acuh. Jungkook sudah ingin berbicara baik-baik namun Chaeyoung akan pergi begitu saja. Dia tak ingin memaksa wanita itu jika suasana hatinya masih belum bisa dikendalikan. Berpikiran dengan kekerasan fisik?, oh tentu tidak. Jungkook akan menunggu saja sampai Chaeyoung dengan tenang mengutarakan semua kegundahannya.

Tapi Jungkook merasa tak enak. Setiap hari selalu diselimuti dengan kebingungan. Dia tak suka dan tak nyaman dengan suasana rumah tangga seperti ini.

Marry you (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang